Pergerakan indeks pada minggu lalu berhasil membuat level tertinggi baru di 4.215, dana asing juga masih terus masuk ke indeks kita.
Secara sederhana indeks kita masih berada dalam track cepatnya, dan belum ada yang berubah. Semuanya masih bergerak sesuai dengan prediksi awal minggu lalu.
Satu hal yang sedikit berubah adalah kondisi psikologis yang dirasakan oleh para pelaku pasar, paling tidak investor ritel. Hal itu disebabkan karena dalam 2 hari terakhir, indeks bergerak mengecewakan., pada hari Rabu ketika banyak pelaku pasar belum yakin indeks bisa mengalami koreksi, secara mengejutkan IHSG terkoreksi hampir 2%, dan membuat para pelaku pasar yang sudah sempat mengalami euphoria kembali merasakan kondisi “nyangkut”.
Sementara pada hari Kamis lalu, indeks kita kembali bergerak di luar dugaan, IHSG kembali berhasil menguat di tengah kekhawatiran market ketika pelaku pasar memprediksi akan kembali terjadi koreksi, padahal malam sebelumnya indeks Eropa minus lebih dari 2% dan memberikan sinyal bearish.
Jika kita hanya focus dengan IHSG sebenarnya kondisi indeks masih sangat baik, koreksi yang terjadi pada indeks memang sudah saya harapkan sejak awal minggu lalu, pembentukan level tertinggi baru, dan pull back dengan volume yang rendah, juga outflow dana asing yang terbatas membuat indeks menjadi lebih sehat, setelah 1 bulan mengalami rally. Selain itu kondisi market yang kembali diliputi oleh kekhawatiran merupakan kondisi yang paling ideal untuk melanjutakan trend bullish yang sehat.Kekhawatiran saya pribadi bukan pada kondisi IHSG karena inflow dana masih berada di bursa kita, bahkan shock therapy yang terjadi hari Rabu lalu membuat investor ritel kembali khawatir sehingga dana akan sulit untuk keluar.
FOREIGN INDEX
Kondisi market Eropa dan dunia saat ini cukup mengkhawatirkan dalam jangka pendek. Bursa Eropa sudah berada pada trend turun jangka pendek, dan masih berada 2% di atas support pertamanya, jadi kemungkinan minggu ini masih melanjutkan trend turun. Dow Jones memang masih sedikit menggantung, belum ada sinyal bearish jangka pendek yang jelas. Namun kondisi ini cenderung terselamatkan oleh long weekend minggu lalu.
Data tenaga kerja Amerika yang rilis hari Jumat malam lalu, cukup mengecewakan dan di luar ekspektasi market, jika Dow Jones buka, besar kemungkinan akan terkoreksi di kisaran -1% di hari Jumat, dan hal tersebut akan memberikan sinyal bearish yang cukup jelas. Indeks Asia juga mayoritas berada dalam kondisi bearish jangka pendek,
Kondisi itu membuat IHSG sudah sangat outperform dibanding dengan indeks dunia lainnya dalam 1 bulan terakhir. Jika lihat pada tabel di samping kita melihat IHSG sudah menguat 4.5% dari pembukaan pada bulan Maret lalu, sementara dalam periode hampir semua indeks utama dunia, termasuk Asia dan Negara Emerging Market mengalami koreksi. Hanya Dow Jones yang masih bergerak dalam teritori positif.
Jadi jika indeks dunia akan melanjutkan trend bearish jangka pendeknya dan mungkin masih bisa terkoreksi 2-3% dari level sekarang dalam 1-2 minggu kedepan, maka besar kemungkinan IHSG juga akan melakukan sedikit “penyesuaian”, dan tetap berada dalam kondisi outperform.
Minggu ini Amerika akan kebanjiran sentiment dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar yang akan mulai rilis pada hari Selasa. Kondisi ini dapat memberikan sentiment yang besar pada market dunia, terutama jika hasilnya mengecewakan.
FOREIGN INFLOW
Saya adalah orang yang cukup percaya bahwa foreign inflow yang masuk akan dapat menjaga indeks, sekitar 8 T yang masuk ke saham-saham blue chip dalam 2 bulan terakhir dapat menjadi fondasi indeks kita. Saya percaya kalau harga memang bisa gap up dan gap down karena kondisi regional, namun dana tidak bisa keluar atau masuk semudah itu. Jika Asing mau mengeluarkan dananya mereka membutuhkan pembeli, dan pembeli tidak akan mau membeli jika kondisi regional mengkhawatirkan, kecuali pada harga diskon.
Contoh sederhana hal tersebut adalah yang terjadi pada perdagangan hari Kamis lalu, karena khawatir indeks akan kembali jatuh, saya langsung antri jual beberapa saham yang sempat saya beli pada hari sebelumnya. Salah satunya adalah JSMR, modal saya pada saat itu ada di kisaran 3.954 jumlahnya juga tidak besar hanya 60 lot, sejak malam saya sudan antri jual di 3.950 ketika market buka, antrian saya tidak done, dan saya berpikir untuk menjual di harga bid, namun ternyata antrian beli di 3.925 pada menit pertama perdagangan tidak cukup untuk menampung semua saham saya, jadi jika mau menjual saya harus menghabiskan 2 papan bid.
Contoh tersebut merupakan contoh sederhana sulitnya kita mengeluarkan dana kita ketika market sedang dalam kondisi mengkhawatirkan, karena investor ritel tidaklah bodoh. Jadi bayangkan betapa sulitnya Investor Asing di balik kode RX menjual saham JSMR yang dibeli sejak awal bulan maret lalu sebanyak 23.485 lot jika kondisi indeks regional mengkhawatirkan seperti Kamis lalu.
Jadi dana asing tersebut dapat menjadi fondasi bagi indeks kita, karena mereka memiliki kepentingan besar untuk menjaga nilai dari asset mereka, saya yakin bukan hanya investor ritel saja yang tidak suka melihat saham kita nyangkut, big player juga tidak suka.
Jika kesimpulannya trend bearish jangka pendek yang kemungkinan muncul pada indeks dunia dapat kita manfaatkan untuk mencari diskon, pada saham-saham yang dalam beberapa bulan terakhir ini terus diborong asing, karena mereka punya kepentingan untuk menjaga nilai asset mereka, koreksi bisa saja terjadi, namun dalam jangka menengah kondisi masih aman. Everything will be ok
Ikuti: Bandarmology Workshop pada bulan Mei 2012
Have a productive day everyone….
Quote of the day:
God has planted seeds in you that will bring abundance: gifts, talents, skills, ideas, creativity, favor.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market