Pada tanggal 23 Agustus lalu kami merubah prediksi kami mengenai outlook IHSG, sebelumnya kami memprediksi bahwa IHSG dalam bahaya penurunan dalam waktu dekat, karena gencarnya outflow dana asing. Namun pada saat itu kami menyadari bahwa outflow di IHSG yang kami takutkan mayoritas terjadi di saham ASII, jika kita tidak memperhitungkan keberadaan saham ASII, maka kami mendapati bahwa dana asing sebenarnya tidak banyak keluar di saham-saham lainnya.
Setelah meyadari hal tersebut, kami langsung merubah prediksi kami, kami menyadari kalau dana asing tidak keluar dalam jumlah yang besar maka IHSG tidak akan mengalami penurunan signifikan yang kami takutkan sebelumnya.
Dalam kesimpulan pada artikel tersebut kami mengatakan :
batas bawah IHSG dari sudut pandang Foreign Flow saat ini ada di level 5.800an, artinya dalam waktu dekat potensi IHSG untuk jatuh ke bawah level 5.800 cukup kecil.
Seperti kita ketahui sejak analisa tersebut dirilis IHSG sempat terkoreksi wajar, namun setelah menyentuh batas bawahnya secara Foreign Flow di 5.800 indeks langsung mengalami rebound. Hal ini sangat wajar karena seperti kita ketahui Investor Asing menguasai lebih dari 50% saham di bursa kita dan pada kenyataanya IHSG memang digerakan oleh pergerakan investor asing, jadi sedikit kemungkinan indeks bergerak berlawanan dengan analisa Foreign Flow.
Namun senang tidak senang analisa Foreign Flow kami terhadap IHSG kembali hari dirubah, karena pergerakan Investor Asing kembali berubah pasca dirilisnya analisa tersebut. Dalam 12 hari terakhir investor asing setiap hari melakukan NET SELL di IHSG DAN TOTAL sudah keluar sebanyak 4.7 T di saham-saham di bursa kita, angka tersebut tanpa menghitung outflow yang juga terjadi di saham ASII.
Outflow tersebut adalah Outflow 12 hari terbesar sepanjang tahun 2017, jadi secara sederhana bisa kita artikan bahwa saat ini IHSG berada dalam bahaya penurunan terbesar sepanjang tahun 2017 ini.
Dari kejadian di bulan Juni 2017 kita mempelajari bahwa hal yang bisa menahan kejatuhan IHSG jika ketika Investor Asing keluar adalah ketika modal akumulasi asing berada di ‘harga atas’, karena dalam kondisi tersebut meskipun IHSG sudah turun karena penjualan investor asing, namun setelah IHSG berada mendekati batas bawahnya secara Foregn Flow maka investor asing akan menghentikan aksi jualnya, dan berusaha me-mark up IHSG (seperti yang bisa kita lihat dalam grafik di atas) hal ini bertujuan supaya IHSG kembali berada di atas ‘harga modal beli’ investor asing, sehingga mereka bisa kembali melakukan aksi jualnya di IHSG seperti yang sedang kita Alami sekarang.
Masalahnya Mark Up asing yang terjadi sebelumnya membuat Investor Asing sudah berhasil menjual saham-saham yang dimilikinya di harga atas, sehingga otomatis ‘harga modal’ investor asing sudah turun saat ini. Dengan metode yang kami dengan yang kami gunakan untuk memprediksi batas bawah IHSG selama ini, kami mendapati bahwa saat ini BATAS BAWAH IHSG secara Foreign Flow ada di level 5.700. Dengan kata lain jika IHSG masih berada di atas level tersebut maka asing akan dengan leluasa melanjutkan aksi profit takingnya, selama para pemain lokal masih mau beli.
Dalam kondisi ini sebagai investor yang memilih mengikuti pergerakan investor asing di IHSG, kami memilih untuk melakukan penjualan atau lebih tepatnya mengurangi posisi portfolio, dan menunggu waktu yang tepat untuk kembali mengumpulkan saham terutama di saham bluechip yang memiliki korelasi besar dengan IHSG.
Karena jika kita mempertimbangkan bahwa batas bawah IHSG saat ini ada di 5.700 dan sekarang IHSG ada di level 5.852 maka, risk reward IHSG jelas kurang menarik. Apalagi kita sama-sama tahu dalam kondisi Asing terus keluar seperti saat ini, hampir tidak mungkin IHSG bisa menembus level 5.900
Jadi untuk beberapa minggu kedepan kami melihat IHSG berada dalam kondisi yang kurang baik, dan lebih berpotensi turun ke bawah level 5.800.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market