Tahukah anda mengapa investor asing terlihat begitu mudah mengendalikan pergerakan IHSG, padahal menurut data terakhir yang dirilis KSEI kepemilikan Investor Asing di IHSG per akhir bulan Agustus lalu hanya di kisaran 47% ?
Jawabannya karena di bursa kita gap antara saham-saham raksasa dan saham-saham lainnya sangatlah besar, bahkan 10 saham terbesar di bursa kita saja sudah ‘menguasai’ setengah dari kapitalisasi market IHSG, dan pergerakan harga ke 10 saham tersebut semuanya diatur oleh investor asing. Jadi kalau disederhanakan investor asing hanya perlu menaikan ke 10 saham tersebut masing-masing sebanyak 2%, dan meskipun 590 saham lainnya semuanya turun 1%, tetap saja pada hari tersebut IHSG akan menguat kurang lebih 0.5%.
Dan jika kita belajar dari masa lalu, kita tahu sangatlah mudah investor asing mengendalikan harga ke 10 saham tersebut, dan fakta bahwa saham yang dikendalikan harganya oleh investor asing jauh lebih banyak dari 10 saham tersebut membuat memang IHSG sangat mudah untuk mereka gerakan.
Jadi jika kita hubungkan fakta di atas dengan pergerakan IHSG saat ini maka bisa sama-sama kita simpulkan bahwa IHSG akan bengkit ketika ke 10 saham tersebut mulai secara konsisten di akumulasi oleh investor asing.
Dalam tabel di samping kita bisa melihat 10 saham dengan market cap terbesar saat ini, peringkat 10 teratas ini umumnya selalu ditempati oleh saham-saham yang sama selama beberapa tahun terakhir, hanya posisinya saja yang berpindah-pindah.
Menariknya di antara 10 saham tersebut, ada satu saham yang popularitasnya dimata investor ritel jauh lebih rendah daripada ke 9 saham lainnya, padahal jika melihat dari sudut pandang fundamental saham sangat baik dan bahkan lebih baik dari banyak saham yang ada di list ini.
Rendahnya popularitas saham ini terlihat dari rendahnya rata-rata transaksi di saham ini jika dibandingkan dengan saham-saham raksasa lainnya di list ini. Itu juga yang menjadi alasan kenapa saham ini sering digunakan asing untuk mengontrol pergerakan IHSG, karena kapitalisasinya sangat besar yang berarti memiliki dampak yang besar terhadap pergerakan IHSG, sementara di sisi lain biaya menggerakan harga sahamnya cukup murah, karena volume transaksinya rendah.
Saham yang kami maksud adalah saham UNVR, emiten Consumer terbesar di Indonesia ini sering kali luput dari perhatian kita semua, terutama karena harga per lembar sahamnya yang cukup mahal, dan volatilitasnya sering kali dianggap kurang menarik.
Namun meskipun demikian saham ini sering kali menjadi senjata andalah investor asing untuk mengendalikan pergerakan IHSG sesuai dengan keinginan mereka, dan hal itulah yang membuat saham ini menarik untuk dibahas. Karena jika kita memperhatikan pergerakan investor asing di saham ini dalam beberapa minggu terakhir, terlihat secara perlahan tapi pasti investor asing sudah mulai meng-akumulasi saham ini.
Seperti terlihat dalam grafik Foreign Flow UNVR di atas sejak bulan Agustus lalu secara perlahan tapi pasti investor asing terus mengumpulkan saham ini, kita tentunya masih ingat bagaimana di awal tahun ini saham UNVR juga dijadikan senjata investor asing untuk menurunkan IHSG, dimana seperti kita lihat dalam grafik di atas investor asing sengaja menjual saham UNVR dalam jumlah besar sejak akhir Januari lalu sebagai ancang-ancang mereka sebelum mulai menjatuhkan IHSG di bulan Februari 2018.
Pergerakan menarik investor asing di saham ini juga sudah sempat kami bahas minggu lalu, dalam artikel Apakah Ini Waktunya Bersikap Greedy di Unilever ?!
Dimana dalam kesimpulan artikel tersebut kami mengatakan :
Kami masih memprediksi saham ini akan koreksi dalam waktu singkat karena sudah naik banyak dalam 5 hari berturut – turut, namun dalam beberapa bulan kedepan, ini menjadi salah satu saham yang layak untuk dikoleksi. Kami tidak menyarankan anda untuk mulai mengakumulasi saham ini, tetapi cobalah pahami bahwa waktu terbaik untuk bersikap greedy adalah saat semua orang fearful.
Jika kita melihat pergerakan UNVR beberapa hari setelah rilis article tersebut seperti bisa kita lihat dalam grafik di samping, apa yang terjadi tepat seperti prediksi kami minggu lalu.
Saham UNVR langsung diturunkan 2 hari berturut-turut pasca rilis articel tersebut, namun di waktu yang sama dana asing malah masuk dalam periode tersebut.
Kondisi ini kurang lebih serupa dengan yang sedang terjadi di IHSG, dimana asing masih aktive menaik-turunkan IHSG namun investor asing masih cukup konsisten melakukan akumulasi di IHSG, pada waktu yang sama.
Jadi melihat miripnya pergerakan UNVR dan IHSG semakin memperkuat indikasi bahwa UNVR kemungkinan besar akan dijadikan alat investor asing untuk mengangkat naik IHSG, dan juga untuk me-mark down IHSG di awal-awal fase akumulasi asing.
Hal ini tentunya bisa kita manfaatkan untuk menunggangi pergerakan investor asing tersebut.
Hal lain yang dapat menjadi alasan untuk memperhatikan saham UNVR adalah, saham ini dimiliki banyak pemain besar, sehingga ada banyak kepentingan untuk mempercantik harganya di akhir tahun ini.
Related: Dalam fase akumulasi asing akan ada puluhan saham yang digerakan oleh investor asing yang akan naik secara signifikan, bagi anda yang sampai saat ini belum memahami bagaimana cara mengikuti pergerakan investor asing, masih terbuka kesempatan anda untuk belajar secara mendalam mengenai bagaimana memanfaatkan pergerakan investor asing untuk keuntungan anda di market dalam Workshop Foreign Flow yang akan diadakan di Surabaya (6 Oktober 2018) dan Jakarta (13 Oktober 2018)
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God