Penurunan IHSG minggu lalu sebenarnya tidak terlalu besar, secara total indeks hanya turun 0.2% sepanjang minggu lalu, namun penurunan saham perbankan, dan begitu sulitnya IHSG mencapai level 4.900 seminggu terakhir membuat banyak pihak mulai khawatir akan kondisi IHSG, apalagi kita sudah mendekati bulan Mei yang terkenal karena fenomena ‘Sell in May and Go Away’. Keluarnya dana asing minggu lalu juga semakin menambah kekhawatiran bahwa IHSG akan jatuh dalam waktu dekat. Gabungan beberapa kondisi tersebut membuat banyak analis mulai memprediksi kejatuhan IHSG, beberapa analis yang di awal tahun lalu memprediksi IHSG akan turun ke bawah 4.000 tampak bermunculan lagi setelah cukup lama menarik diri. Hari ini kami akan mencoba melihat kondisi aktual IHSG dan memprediksi pergerakan indeks beberapa minggu kedepan. KONDISI MARKET DUNIA
Indeks Dow Jones sudah naik secara luar biasa dalam 3 bulan terakhir, dan saat ini sudah berada dekat dengan beberapa resisten kuatnya, dalam beberapa minggu kedepan kemungkinan kitaakan melihat pergerakan terbatas di bursa Dow Jones. Namun sejauh ini tidak ada tanda-tanda akan terjadi koreksi besar di bursa Amerika Serikat dalam waktu dekat. Pantau Grafik pergerakan Indeks Regional, Komoditas, dan nilai tukar rupiah dari Smartphone anda secara Gratis dengan bergabung dengan LINE OFFICIAL kami di @creative-trader. Klik di sini untuk mengetahui caranya.
Bursa Inggris juga terlihat berada dalam kondisi positif dimana terjadi kenaikan yang cukup signifikan di minggu lalu, potensi kenaikan masih dapat berlanjut di bursa Inggris dan beberapa Bursa Eropa lainnya. Pantau Grafik pergerakan Indeks Regional, Komoditas, dan nilai tukar rupiah dari Smartphone anda secara Gratis dengan bergabung dengan LINE OFFICIAL kami di @creative-trader. Klik di sini untuk mengetahui caranya.
Secara perlahan tapi pasti indeks China terus bergerak naik, dan potensi terus berlanjutnya trend bullish dalam 1 – 2 bulan kedepan cukup besar. Pantau Grafik pergerakan Indeks Regional, Komoditas, dan nilai tukar rupiah dari Smartphone anda secara Gratis dengan bergabung dengan LINE OFFICIAL kami di @creative-trader. Klik di sini untuk mengetahui caranya.
EIDO hanya berjalan di tempat beberapa minggu terakhir, hal ini kemungkinan disebabkan karena melambatnya kenaikan IHSG dalam beberapa minggu terakhir. Pantau Grafik pergerakan Indeks Regional, Komoditas, dan nilai tukar rupiah dari Smartphone anda secara Gratis dengan bergabung dengan LINE OFFICIAL kami di @creative-trader. Klik di sini untuk mengetahui caranya.
KOMODITAS & RUPIAH
Harga minyak dunia masih terus bergerak volatil sambil menunggu hasil meeting dari para produsen minyak dunia di Doha. Kabar positifnya produksi Shale Oil Amerika dilaporkan sudah turun signifikan karena rendahnya harga minyak, hasil pertemuan ini berpotensi untuk kembali mengangkat harga minyak jika tercapai kesepakatan antara negera-negara produsen minyak. Namun jika tidak tercapai pun kemungkinan efeknya tidak akan terlalu negatif karena di harga saat ini produsen minyak dari Amerika Serikat tidak akan sanggup untuk bersaing. Secara Technical kita melihat sedang terjadi pullback setelah harga OIL berhasil menembuk resisten kuatnya minggu lalu.
Harga CPO terlihat mulai rebound setelah mengalami koreksi hampir sepanjang bulan April, secara keseluruhan trend CPO masih positif dan peluang berlanjutnya rebound harga CPO masih cukup besar.
Krisis nilai tukar rupiah tampak sudah berakhir, rupiah tampak akan dijaga untuk bergerak di kisaran 13.000 – 13.500, yang menjadi level wajar baru untuk nilai tukar rupiah di tahun ini. USD sendiri dalam trend turun saat ini, hal ini membuat Bank Indonesia tidak akan mengalami kesulitan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Dari grafik-grafik di atas kita tidak menemukan adanya indikasi bahwa market akan jatuh dalam waktu dekat, harga komoditas masih dalam trend kenaikan, dan indeks-indeks utama dunia pun masih dalam trend positif. Jadi prediksi kejatuhan IHSG yang dirilis beberapa analis jelas bukan dikarenakan pergerakan indeks regional atau harga komoditas. FENOMENA SELL ON MAY AND GO AWAY Fenomena Sell in May and Go Away kemungkinan menjadi alasan di balik prediksi kejatuhan IHSG dalam jangka pendek. Memang fenomena ini adalah fenomena paling misterius dan menakutkan di pasar modal, namun pemahaman investor Indonesia akan fenomana ini umumnya kurang tepat, karena lebih didasari oleh mitos dari satu trader ke trader lainnya, dan hanya didasari research yang dilakukan di Amerika terhadap pergerakan Dow Jones. Bagaimana efeknya terhadap IHSG masih misteri bagi banyak trader bahkan analis, minggu lalu Analis kami melakukan research menggunakan data IHSG 30 tahun kebelakang untuk menganalisa Efek Sell in May and Go Away, dan kami menemukan banyak fakta yang mengejutkan. Posting mengenai analisa ini akan kami rilis beberapa hari kedepan, dan analisa lengkap Fenomena Sell in May and Go Away bisa dapatkan dengan bergabung dengan acara kumpul-kumpul investor kami di Surabaya minggu ini. Untuk bergabung, baca info lengkapnya disini. FOREIGN FLOW IHSG Aliran dana asing adalah kekuatan terbesar yang menggerakan IHSG, dan jika melihat pergerakan dana asing sampai penutupan market minggu lalu, kami melihat bahwa kondisi IHSG masih cukup baik dari sudut pandang Foreign Flow, memang dalam seminggu terakhir terlihat ada indikasi keluarnya dana asing di IHSG yang dimotori oleh saham-saham perbankan, secara keseluruhan outflow yang terjadi masih dalam level wajar dan tidak perlu kita khawatirkan. Seperti kita lihat pada grafik di atas, kita melihat bahwa indicator Foreign Flow IHSG masih berada di atas panah orange pada grafik yang menandakan investor asing masih berada dalam fase akumulasi di IHSG, secara total dana asing yang keluar minggu lalu hanya 793M jumlah yang tidak signifikan untuk outflow selama 1 minggu. Related : Selain Workshop Bandarmologi di Jakarta, Bali dan Jogja kami juga akan mengadakan ONLINE Workshop yang akan diadakan tanggal 29 April – 1 Mei 2016, dapatkan info lengkapnya disini. OUTFLOW DI SAHAM PERBANKAN Fakta menarik lainnya yang kami dapatkan adalah, jumlah dana asing yang keluar di saham-saham perbankan sepanjang minggu lalu ternyata lebih besar dari jumlah dana asing yang keluar di IHSG, total outflow di 3 saham perbankan besar BBRI, BBCA dan BMRI sepanjang minggu lalu sebesar 1.03 T jika kita tambah dengan BBNI jumlahnya naik ke level 1.2T Jadi bisa dikatakan jika kita mengesampingkan 4 saham perbankan tersebut dana asing justru masuk ke indeks kita minggu lalu. Mempertimbangkan fakta-fakta di atas maka kami melihat bahwa kondisi IHSG sebenarnya masih cukup aman, karena koreksi yang terjadi memang hanya dimotori oleh saham-saham perbankan dan investor asing terlihat secara aktif memindahkan uangnya ke saham-saham blue chip lainnya, dan tidak membawa pergi uangnya seperti yang terjadi pada koreksi-koreksi IHSG sebelumnya. Melihat kondisi ini kami masih optimis IHSG masih dapat menguat sampai akhir bulan April ini dengan target di 4.900. Anda bisa bergabung di acara TRADING & DISKUSI BARENG ONLINE bersama kami, hari SENIN ini, klik disini untuk bergabung.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market