Sudah dua minggu ini IHSG terus bergerak di teritori negatif, hal ini membuat banyak investor ritel yang sebelumnya optimis terhadap IHSG mulai stress ditambah lagi kondisi dalam negeri yang kembali memanas pasca demo mahasiswa kemarin. Semakin menambah kekhawatiran investor ritel akan terus turunnya IHSG.
Bagi rekan-rekan yang sudah mengikuti pembahasan kami beberapa bulan terakhir, penurunan IHSG saat ini tentunya bukanlah sesuatu yang mengagetkan lagi. Karena paling tidak dalam 2 bulan terakhir kami selalu memberikan pandangan negatif terhadap outlook IHSG dalam jangka pendek.
Karena pembahasan-pembahasan negatif tersebut, kami menjadi sosok antagonis di antara pelaku pasar di bursa ini. Kami tidak disukai banyak investor ritel (terutama mereka yang berharap IHGS terus naik supaya mereka bisa untung, atau tidak nyangkut lagi). Kami juga tidak disukai dan mendapat kritik dari para praktisi pasar modal yang menganggap perkataan kami memperkeruh suasana market yang memang sudah kurang kondusif.
Kami pun sebenarnya sadar, kalau bisnis pasar modal adalah bisnis yang dibangun dengan dasar optimisme investor ritel, itu sebabnya para analis sejak awal di-didik untuk selalu bisa mencari hal positif dalam setiap kondisi, hal tersebut bertujuan supaya para investor ritel terus optimis, dan terus berani mengeluarkan uang mereka untuk terus trading saham, terus ikut rekomendasi berbayar, dan terus ikut seminar.
Jadi meskipun kami merasa tujuan kami sebenarnya baik, untuk mengingatkan rekan-rekan investor ritel bahwa kondisi sudah semakin tidak kondusif dan sebaiknya kita berhati-hati, namun kami sadar akan ada banyak yang tidak suka dengan peringatan seperti itu.
Efek dari pembahasan negatif kami tersebut sudah cukup jelas, kalau dihitung-hitung dalam 1 bulan terakhir saja kami sudah di BANNED di hampir setengah dari Group Telegram, Facebook yang kami ikuti, semua dilakukan supaya artikel-artikel yang kami tulis tidak diposting lagi di group-group tersebut.
Namun sebagian dari anda mungkin tidak tahu, terlepas dari semua pembahasan negatif kami 2 bulan terakhir, kami pun sebenarnya lebih ‘untung’ kalau IHSGnya terus bergerak naik. Karena kami punya Workshop yang kami jual, kami bahkan punya sistem Foreign Flow yang kami rancang khusus untuk mendeteksi pergerakan investor asing, dan sistem tersebut akan laku keras kalau asing sedang akumulasi. Dengan mengatakan asing terus keluar dari IHSG, secara tidak langsung kami sedang ‘merusak’ produk kami sendiri, dan karena kami sering ‘menebar fear’ otomatis penjualan seminar dan sistem tersebut turun drastis beberapa bulan terakhir.
Jadi kalau kami hanya mempedulikan keuntungan kami sendiri, kami akan terus mencari-cari alasan positif di dalam kondisi negatif ini, namun itu artinya kami sedang mengorbankan para pembaca setia kami demi keuntungan pribadi.
Jadi meskipun merugikan dalam jangka pendek, kami memilih untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, kami percaya dengan memberitahukan realita sebenarnya dan mengajarkan yang benar pada investor. Hal itu akan membuat investor ritel akan lebih ter-edukasi dan ujungnya akan bertahan di market dalam kondisi positif dan negatif.
Namun khusus dalam pembahasan kali ini, kami ingin share sesuatu yang lebih positif, kebetulan kemarin IHSG sedang DIBANTING ASING jadi banyak investor ritel yang sebelumnya optimis sekarang sedang stress dan membutuhkan hal positif.
ALASAN DI BALIK KEJATUHAN IHSG SAAT INI ?!
Senang atau tidak, pergerakan IHSG dan saham-saham bluechip di Indonesia diatur sepenuhnya oleh investor asing.
Anda boleh saja menyangkal atau menolak untuk percaya kebenaran tersebut, namun menyangkal hal tersebut tidak akan mempermudah proses anda dalam mencari keuntungan.
Dengan menyadari kalau asing bisa menaikan atau menurunkan harga saham blue chip kapan saja mereka mau, maka anda tidak harus bingung lagi kenapa hari ini IHSG naik, atau kenapa hari ini IHSG turun. Anda juga tidak perlu lagi pusing-pusing mengkhawatirkan apa yang terjadi di Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, Inggris, dll. Tugas anda sebagai trader adalah memahami kondisi yang ada, dan mencari kesempatan di tengah kondisi tersebut.
Anda juga tidak perlu stress lagi kalau setelah anda menganalisa mati-matian, harga bergerak tidak sesuai dengan analisa anda, karena analisa anda tidak menentukan pergerakan harga, pergerakan harga diatur oleh Bandar Asing dan Bandar Lokal, sejak dulu sudah seperti itu, dan akan selalu seperti itu.
Hal yang sama juga terjadi pada perdagangan kemarin, sejak pagi asing langsung jualan besar-besaran, dan itulah yang membuat IHSG terkoreksi cukup dalam perdagangan kemarin. Secara fundamental sebenarnya tidak banyak yang berbeda antara hari ini dengan kemarin, atau dengan awal minggu lalu, yang beda hanya jualan asing lebih besar pagi ini, jadi IHSG turunnya lebih dalam, itu aja.
Kalau anda mau menghubungkan aksi jual asing pagi ini dengan Demo Mahasiswa tentunya boleh-boleh saja, atau mungkin dihubungkan dengan rencana kenaikan cukai rokok yang akan diberlakukan tahun depan, atau dihubungkan dengan RUU KPK, dll.
Hal tersebut kurang lebih sama seperti ketika anda nonton bola, ketika Cristiano Ronaldo mencetak GOAL, maka seorang komentator sepak bola bisa saja mengatakan C.Ronaldo cetak goal karena dia berlatih sangat keras setiap harinya. Atau karena postur tubuhnya yang tinggi kekar, atau dia cetak goal karena umpan yang baik dari rekan satu teamnya, atau strategi menyerang yang diterapkan oleh pelatihnya. Semua itu bisa dikatakan demi membuat pertandingan lebih seru.
Namun dalam peraturan FIFA tentang mekanisme terjadinya goal, kita tahu kalau goal hanya akan terjadi ketika seseorang memasukan bola ke gawang lawannya. Jadi semua alasan di atas sama sekali tidak ada gunanya kalau C.Ronaldo tidak memasukan bola ke gawang lawannya.
Begitu juga dengan kondisi IHSG kemarin, IHSG terkoreksi 1.1% karena asing jualan besar-besaran awal perdagangan di pagi hari, dan menghabiskan antrian BID yang dipasang oleh investor lokal, itulah mekanisme pergerakan harga yang ditetapkan oleh BEI. Anda boleh menebak-nebak alasan kenapa asing jualan, boleh juga tidak, karena tebakan anda tidak merubah fakta asing sudah jualan 937 M sepanjang perdagangan kemarin.
Di sisi lain kita juga tentunya tahu bisa saja dalam perdagangan kemarin investor asing justru memutuskan belanja 937M, pembelian asing tersebut akan membuat IHSG naik, setelah naik pun anda boleh menebak-nebak alasannya, kenapa asing belanja.
KENAPA KEJATUHAN IHSG SEKARANG BAIK UNTUK KITA SEMUA ?!
Seperti bisa dilihat dalam Grafik Foreign Flow IHSG di atas, sejak pertengahan bulan Juli lalu Asing sudah jualan sekitar 18 Triliun, namun penurunan IHSG masih relatif terbatas dalam periode tersebut.
Dari fakta tersebut kita bisa mengambil kesimpulan kalau dalam 2 bulan ini asing sudah berhasil medapatkan CASH sebanyak 18 Triliun dari penjualan saham mereka ke investor lokal. Dan kita tidak melihat ada penurunan signifikan dari nilai tukar rupiah, jadi besar kemungkinan dana asing hasil penjualan saham tersebut masih ada di Indonesia.
Dana tersebut kapan saja bisa dipakai asing untuk kembali membeli saham-saham blue chip yang mereka jual sebelumnya, dan membuat IHSG naik lagi. Namun faktanya sampai sekarang mereka masih memilih untuk terus jualan. Dan kalau Investor Asing terus jualan seperti 2 bulan terakhir ini, maka cadangan cash investor lokal akan semakin menipis, sementara cadangan cash asing semakin besar.
Dan seperti sudah sering kami katakan, setelah seorang investor atau trader jualan dalam jumlah besar, dan punya cash dalam jumlah besar, kita umumnya berharap harga turun dulu sedalam mungkin, supaya bisa buyback lagi di harga jauh lebih rendah dari harga jual kita sebelumnya. Dan kita sama sekali tidak bisa melarang kalau investor asing berpikir yang sama seperti kita.
Namun karena sampai sekarang investor lokal masih optimis dan semangat untuk belanja, investor asing tentunya tidak ingin menjatuhkan IHSG dulu, karena semakin banyak saham yang mereka jual maka akan semakin banyak juga cash yang mereka dapatkan. Nanti setelah mereka merasa sudah cukup jualan banyak, barulah mereka melakukan pembelian kembali dan sangat wajar kalau asing mau beli lagi di harga murah, lebih murah dari harga jual mereka sebelumnya.
Namun karena ketika asing beli itu artinya lokal harus jualan, maka kita tahu asing tidak bisa beli di harga murah, kalau para investor lokal tidak dalam kondisi panik. Karena hanya investor yang panik lah yang bersedia cut loss di harga murah. Artinya kalau asing mau buyback di harga diskon maka mereka harus terlebih dahulu membuat panik investor lokal.
Kalau ada mengerti fakta tersebut anda tentunya sadar, kalau lebih cepat IHSG jatuh akan lebih baik, semakin investor lokal panik, semakin besar pula kesempatan untuk Asing buyback di harga rendah, dan hanya aksi buyback asing tersebutlah yang bisa mengangkat IHSG kedepannya.
Sementara kalau asing tetap jualan pelan-pelan seperti 2 bulan terakhir, dan tidak menyebabkan kepanikan dan kejatuhan harga, maka situasi tersebut justru akan membuat investor lokal semakin lemah, dan semakin tidak berdaya ketika IHSG dijatuhkan. Dan tentunya membuat kita harus menunggu semakin lama sampai IHSG bisa naik lagi.
APAKAH INDONESIA MASIH BAIK-BAIK SAJA ?!
Memang kalau kondisi dalam negeri memanas, hal tersebut bisa menjadi alasan asing untuk keluar dari Indonesia dan tidak kembali lagi untuk waktu yang lama. Namun kalau dilihat kondisi saat ini, kami belum melihat ada tanda-tanda ada kepanikan di kalangan investor asing.
Hal ini terlihat dari aksi jual investor asing hari ini pun masih berjalan rapi dan terencana, yang dipenuhi aksi-aksi mark up demi mengundang lebih banyak lagi investor lokal yang masuk membeli saham yang sedang mereka jual. Hal tersebut tidak akan dilakukan kalau investor asingnya panik dan mau jualan sekarang juga.
Selain itu kita juga tahu belum ada pelemahan rupiah yang signifikan terhadap USD, artinya meskipun asing sudah sukses profit taking beberapa bulan terakhir, namun dananya belum dibawa pulang ke negaranya.
Jika berbicara Demo Mahasiswa atau RUU KPK, dalam 5 tahun terakhir investor asing sudah melihat demo yang jauh lebih besar, dan Undang-undang yang jauh lebih berpotensi merugikan keberadaan dan investasi investor asing daripada RUU KPK, dan sejauh ini mereka terlihat adem-adem saja, dan tidak pernah panik dengan hal-hal tersebut.
Jadi kesimpulannya, kami optimis Indonesia baik-baik saja, namun untuk IHSG lebih cepat IHSG turun lebih baik untuk kita semua…
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
11 comments
Pantesan Pak Argha tiba-tiba hilang dari Group Tele, ternyata di Banned. Ternyata oh ternyata..
Di bursa saham semua orang punya kepentingan, setiap trader punya kepentingan, setiap analis punya kepentingan lainnya, setiap wartawan punya kepentingan juga, setiap yang jual seminar punya kepentingan lain lagi.
Kalau mengerti kepentingan masing-masing baru semuanya terlihat jelas.
Makasih untuk Pak Argha yang membantu membuka mata para investor.
“Jika berbicara Demo Mahasiswa atau RUU KPK, dalam 5 tahun terakhir investor asing sudah melihat demo yang jauh lebih besar, dan Undang-undang yang jauh lebih berpotensi merugikan keberadaan dan investasi investor asing daripada RUU KPK, dan sejauh ini mereka terlihat adem-adem saja, dan tidak pernah panik dengan hal-hal tersebut.”
~~~ Yee si bapak pegimana sih… Ayo kita liat 5 tahun terakhir demo yang lebih besar apa?
– demo penistaan agama Ahok yang sampai ratusan ribu atau jutaan orang? Betul investor adem karena ga rusuh ga ada yang mati
– demo buruh? Ga pernah lebih besar dari demo 212 dan teman temannya. Iya investor asing adem
– demo 21-23 Mei di Bawaslu? Orang yang demo ga sebanyak 212 tapi ada penyerangan ke markas Brimob, rusuh di mana mana, ada ancaman bom. IHSG bagaimana? merah sampai level 5900.
– RUU apa yang lebih hebat dari UU KPK yang sudah disahkan yang tujuannya untuk melemahkan KPK dengan memberhentikan kasus kasus lama? RUU KUHP, pemasyarakatan, dan pertanahan juga berpotensi pemerintah dan penegak hukum sewenangwenang, makanya didemo. Ketidakpastian hukum itulah yang membuat investor kabur.
Sekali lagi saya pembaca setianya situs ini, pembaca setia tulisan pak Argha juga, saya banyak percaya opini bapak juga, tapi kadang ada beberapa hal (misalkan seperti di atas) yang saya ga setuju karena memang ga berkorelasi dan berlebihan.
Saya jurnalis, dan saya paham strategi komunikasi tim creativ trader sangat baik untuk mencapai tujuannya.
Oiya, saya bukan wartawan ekonomi, dan belum pernah liputan di IDX, tapi saya tahu lah beberapa cerita cerita off the record tentang permainan di bursa. 😉
Atikelnya kontradiksi banget, di atas ditulis pengen bantu investor ritel, terus ditulis semakin cepat investor lokal panik, semakin cepat IHSG naik. Tapi kenapa di akhir justru investor ritelnya dibuat tenang, kenapa bukannya ditakut-takuti supaya cepet pada cut loss ?!
Selama ini gagal paham, kenapa IHSG lebih baik jatuh… Sekarang baru ngerti.
Ibarat minum jamu, memang pahit diawal, tapi menyegarkan dan menyehatkan tubuh akhirnya
Saya setuju kita ikut strategi bandar asing dan lokal saja
Wong kita bisnis di bursa saham, murni untuk mendapatkan keuntungan
Keep Spirit Pak Argha,, sukses selalu!
Malah saya suka fengan analisa bpk.ketimbang analis yg jualan group premium dng disc on.warning dr analisa bpk ok.ketimbang analis numpang jualan.sebut saja intial wh..analisa bla bla disc on ujung ujung hanya nyari duit n member.analisa ga bermutu.klo bpk meskipun ‘mereka’mengatakan menjrlekan ihsg.menurut sy kita retail justru perlu edukasi bgini.bukan nya cuma diiming iming.
Selalu dinantikan artikelnya pak.
Salam ihsg oc.indonesia hebat
Penurunan IHSG yg lambat mungkin jg krn sdh banyak investor retail yg mengerti ttg ilmu bandarmology, jd retail jg ikut-ikutan wait n see😆😆😆 tinggal tunggu siapa yg paling sabar itulah pemenangnya😅
Mungkin bagi Pak Argha jika investor lokal tidak panik, maka IHSG akan melempen dlm waktu yg lama, maka lebih baik kalau investor panik. Coba melihat dari sisi lain, sebahagian sudah berubah menjadi mental investor, belajar banyak dari pengalaman. Mungkin ada yg berfikir mereka membeli saham adalah membeli perusahaannya. Karena sebahagian adalah pekerja jadi tidak dapat memantau monitor setiap hari, jadinya investor. Saya sekarang ini tidak panik, bukan seperti setahun yg lalu gampang panik & stres. Banyak belajar dari Lho Kheng Hong. Bagaimanapun teima kasih banyak utk PakArgha & Tim, karena edukasi dan warningnya sehingga saya juga sudah ancang-ancang apa yg terjadi dan tidak menjadi panik
Kalau dilihat bbrp bulan ke belakang asing jualan begitu banyak tanpa terlihat adanya upaya mark up (take profit) ataupun menjatuhkan ihsg. Mereka terlihat keluar secara natural. Apakah mereka memang ingin keluar, atau ini perubahan strategi, tdk ada yg tau selain mereka sendiri. Kalau saya ya bersikap wajar saja, tidak perlu panik, tapi tetap hati² dan waspada. Dalam situasi seperti ini berita negatif kecil saja bisa memicu kepanikan besar. Naik = cuan! turun = peluang!
Saya ga pernah liat foreign,,kemaren ketika asing ramai jualan saya malah beli,, sekrg IHSG naik tinggi ya saya jualan( padahal asingnya beli)
sama ketika TRAM di 200 an asing beli byk tiap hari,tapi saya ga mau ikut karena chart saya bilang itu masih akan turun ke 100 an
ada juga yg bilang IHSG akan turun ke 5800 setelah lebaran,tapi sampai sekrg turun dibawah 6000 saja masih blm bisa,masa ya mau ditunggui terus kagak trading?masih byk contoh2 yg lain yg tidak bisa saya tulis semua
intinya mau pakai cara apapun,pokoknya bisa profit, betul sekali ” pintar2 cari peluang”