Dalam perdaganan kemarin IHSG kembali jatuh 2.5% penurunan ini memang bukanlah sesuatu yang mengagetkan lagi, karena memang seperti kami bahas beberapa minggu terakhir rebound yang terjadi memang hanya merupakan aksi mark up yang dilakukan oleh investor asing, di saat harga-harga saham di Indonesia sudah terlalu murah dan sudah berada di bawah modal akumulasi mereka setahun yang lalu.
Sentimen positif buyback yang muncul 2 minggu yang lalu sudah tidak terdengar lagi pada penurunan indeks kemarin, market seakan-akan sudah lupa akan berita tersebut, namun menariknya melalui system Domestic Flow kami melihat adanya indikasi masuknya dana segar baru ke market, hal ini terlihat dari semakin besarnya partisipasi investor lokal di bursa kita dalam beberapa hari terakhir.
Peningkatan partisipasi lokal (investor domestic) ini kemungkinan ada kaitannya dengan aksi buyback yang dilakukan oleh BUMN, karena seperti kita ketahui investor ritel dan beberapa dana pensiun umumnya sudah mulai kehabisan cadangan dana untuk melakukan pembelian, seperti kita lihat pada grafik di atas trend partisipasi lokal terus turun sepanjang bulan Agustus lalu, namun terjadi kenaikan yang cukup signifikan di bulan September ini. Rata-rata partisipasi investor domestic dalam 3 hari terakhir sebesar 68% dari keseluruhan transaksi di bursa. Ini adalah record terbesarnya dalam 5 bulan terakhir.
Masuknya dana segar baru ini tidak menjamin IHSG akan naik dalam jangka pendek, secara Foreign Flow masuknya dana segar baru justru membuat asing dapat kembali menjual saham yang dimilikinya. Sebagai investor kecil kami menyarankan untuk tetap menjadi pengamat dan melihat pertarungan ini dari luar.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market