Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengungkapkan, tingkat inflasi 2015 termasuk yang paling rendah dalam lima tahun terakhir. Dia menjelaskan, pada 2010 inflasi tercatat 6,96%, dan 2011 sebesar 3,79%. Kemudian pada 2012 sebesar 4,30%, 2013 sebesar 8,38%, 2014 terpantau 8,36%, dan 2015 tercatat 3,35%.
Meski inflasi tercatat rendah, namun angkanya masih masuk dalam prediksi pemerintah tahun ini sebesar 4% plus-minus 1%. “Sekaligus memenuhi target pemerintah inflasi 4% plus-minus 1% maka inflasi masuk. Ini masuk target bawah antara 3-5% di 2015,” ujar dia.
Dari sisi wilayah, inflasi Desember 2015 terjadi di 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,87% dan terendah di Cirebon sebesar 0,27%.
Secara tren, inflasi pada Desember 2015 lebih tinggi mengingat adanya perayaan Natal dan memasuki Tahun Baru. Sebagai gambaran, inflasi pada Desember 2010 hanya 0,92%, kemudian menurun pada 2011 menjadi 0,57%, 2012 sebesar 0,54%, 2013 sebesar 0,55%, dan kembali meningkat pada 2014 mencapai 2,46%.
Inflasi Desember 2015 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 3,20%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,50%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,40%, kelompok sandang 0,09%, kelompok kesehatan 0,24%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,06%, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,45%.
Sumber : Berita Satu
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market