Saham BBRI adalah saham yang paling banyak dibeli asing ketika IHSG mengalami kenaikan di bulan lalu, namun sayangnya periode akumulasi tersebut tampaknya sudah berakhir, dalam beberapa minggu terakhir investor asing terlihat semakin rajin menjual saham ini, seiring dengan terus turunnya saham ini secara perlahan tapi pasti. Sepanjang minggu lalu investor asing tercatat menjual saham ini sebesar 354M namun sahamnya sendiri hanya turun 1.64%, saham ini terlihat sanggup bertahan di tengah aksi jual investor asing, apakah benar investor lokal semakin kuat, atau justru ini hanyalah jebakan asing untuk dapat menjual sahamnya di harga yang tinggi.
Dalam artikel ini kami akan menganalisa lebih mendalam menggunakan system Foreign Flow kami mengenai aksi investor asing di saham ini beberapa minggu kebelakang sambil mencoba memprediksi aksi apa yang akan investor asing lakukan di saham ini minggu depan.
Dalam grafik di atas kita bisa melihat grafik pergerakan BBRI beserta aliran dana asing yang keluar masuk di saham ini. Kita melihat bahwa sejak akhir bulan lalu asing secara konsisten melakukan penjualan di saham ini, harganya memang terkadang masih naik, namun hal tersebut tidak menghentikan aksi jual asing di saham ini.
ZONA FOREIGN SELL
Jika dijumlahkan jumlah saham yang dijual asing sejak BBRI mencapai puncaknya bulan tanggal 27 Oktober lalu sudah sebesar 1,013 juta lot dengan nilai penjualan sebesar 1,171 T. Dimana average penjulanan asing dalam periode tersebut ada di kisaran 10.617 / lembar saham.
ZONA FOREIGN BUY
Jika kita mundur ke belakang dan mendeteksi berapa modal beli investor asing untuk mengumpulkan 1,013 juta lot tersebut, kita mendapatkan jumlah sebanyak itu diakumulasi dalam periode 14 hari sebelumnya, dan rata-rata pembelian asing dalam periode tersebut ada di kisaran 10.533, jika dikalikan 1,01 juta lot akan menghasilkan nilai 1.067M Net Buy asing. Artinya dalam periode 28 hari kebelakang asing berhasil mencatakan keuntungan sebesar 8.5 Milliar.
KESIMPULAN
Keuntungan sebesar itu bukanlah jumlah yang besar jika dibandingkan dengan perputaran uang mereka sebesar 2 Triliyun lebih, namun jika mempertimbangkan periode sulit yang dialami market indonesia tahun ini keuntungan tersebut bisa dibilang lumayan untuk 28 hari kerja. Kemungkinan hal itu juga yang membuat harga BBRI begitu sulit turun dalam seminggu terakhir, karena asing sedang sebisa mungkin untuk melakukan penjualan di atas modal akumulasi mereka. Satu usaha yang sepertinya sudah berhasil dilakukan.
Dan kita juga tidak bisa lupa jumlah saham yang sudah mereka akumulasi di harga bawah, di luar 1 juta lot saham yang sudah mereka jual lagi, mereka masih memiliki 806 ribu lot lagi yang belum dijual yang mereka akumulasi sejak BBRI ada di kisaran 8.400, average modal asing untuk sisa sahamnya tersebut ada di kisaran 9.228 / lembar saham. Jika kita mengingat harga BBRI sekarang masih di level 10.525 maka setiap lembar saham yang mereka jual mulai minggu depan mereka bisa memperoleh keuntungan sebesar 1.297 rupiah per lembar jika dikalikan 806 ribu lot maka potensi keuntungan yang mereka peroleh sebesar 104M jika mereka berhasil menjual semua saham yang mereka beli bulan Oktober lalu di harga penutupan Jumat kemarin.
Memang sesuatu yang sangat ironis jika Asing berhasil memperoleh keuntungan sebesar 112M dari investor lokal, di tengah masa krisis bursa dan kerugian yang umumnya diderita oleh investor lokal, keuntungan sebesar itu adalah sesuatu yang sangat sulit untuk didapatkan. Namun begitulah dasyatnya kekuatan investor asing, dalam jangka pendek mungkin sulit untuk kita menebak arah dan pergerakan mereka, namun dalam jangka menengah – panjang Asing memang akan selalu menang. Sebagai investor lokal kita hanya bisa mengikuti mereka dan bukan melawannya.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market