Tren penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan akhir tahun 2015 lalu merupakan indikasi terjadinya window dressing (aksi investor untuk mempercantik posisi portofolio sebelum tutup buku). Pada perdagangan saham hari terakhir 2015, Rabu tanggal 30 Desember 2015 IHSG ditutup menguat sebesar 0,52 persen atau 23,65 poin ke level 4.593,01 dari perdagangan sehari sebelumnya 4.569,36.
Reza Priyambada, Kepala Riset PT NH Korindo Securities menilai hasi itu merupakan sentimen positif yang akan memengaruhi perdagangan di Januari 2016. “Window dressing membuka peluang terjadinya sentimen ‘January Effect’,” ujarnya kepada Majalah Investor, Sabtu, 2 Januari 2016.
Sekadar mengingatkan, “January Effect” sebenarnya sentimen psikologis sebagai pembenaran investor dalam melakukan akumulasi beli dalam ranga menata portofolio untuk meraih target return tahunan. Bisa terjadi, bisa juga diabaikan.
“Tapi melihat sentimen positif berlapis yang bertepatan terjadi di Januari, harapan membumbung atas terjadinya siklus itu dapat dimaklumi. Apalagi sebagian besar harga saham-saham unggulan telah terdiskon,” imbuhnya.
Reza menilai, selain window dressing di akhir tahun, peluang terbukanya sentimen “January Effect” didukung optimisme pelaku pasar karena meredanya gejolak ekonomi global dan asumsi terus menanjaknya suku bunga The Federal Reserve. Sementara di dalam negeri geliat ekonomi juga mulai terasa sejak penghujung 2015.
Menurutnya, bila para pemodal merealisasikan momentum “January Effcet” untuk menata portofolio mereka dengan melakukan aksi beli masif, maka terbuka peluang indeks harga saham gabungan menguat sekitar 3 persen hingga 4 persen, dihitung dari awal hingga akhir Januari 2016. Angka ini didasarkan atas fakta terjadinya “January Effect” di tahun-tahun lampau.
Dengan posisi IHSG 4.593 pada tanggal 4 Januari 2016, maka di akhir Januari 2016 IHSG akan bertengger di level 4.768 hingga 4.800 sebagai titik resistance. Sebaliknya, kalaupun terjadi pelemahan, kemungkinan IHSG akan tertahan pada posisi support di angka 4.560 – 4.500.
Walau begitu masih berkaca pada siklus, tatkala terjadi sentimen negatif yang kuat, ada kemungkinan “January Effect” tidak berlangsung panjang, hanya pada pekan-pekan awal Januari. Selanjutnya di pertengahan hingga akhir bulan investor disarankan berhati-hati, karena aksi profit taking bisa mencul dengan cepat.
Mashud Toarik/MT
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market