Salah satu saham yang cukup konsisten diakumulasi investor asing dalam beberapa bulan sebelum pemilu adalah saham BBRI. Akumulasi asing di saham ini dimulai pada bulan November 2018 seiring dengan harga saham BBRI yang terus naik dari level 3.000 pada November 2018 dan sempat mencapai titik tertingginya di harga 4.730 pada tanggal 18 April 2019.
Dari chart di atas kita dapat melihat bahwa asing melakukan akumulasi saham BBRI hingga 9.47 Triliun dalam kurun waktu kurang lebih 6 Bulan, inflow ini pun diikuti oleh kenaikan harga saham BBRI. Hal yang menarik lainnya adalah menurut sistem Foreign Flow pada periode akumulasinya ini korelasi dana asing di saham ini menyentuh 8,7 dari skala -10 sampai 10, menunjukan tingginya korelasi pergerakan harga saham ini dengan keluar masuknya dana asing.
Fase Awal Distribusi Asing
Masa distribusi asing dimulai pada tanggal 12 April dimana asing melakukan penjualan sebesar 200 Miliar, pada saat itu system Foreign Flow kami langsung memunculkan warning outflow terbesar dalam 6 bulan seperti terlihat grafik dibawah ini.
Setelah itu asing cenderung tidak melakukan apa-apa dan melakukan markup yang luar biasa pada tanggal 18 April 2019 (Sehari pasca pemilu). Setelah itu asing cenderung terus melakukan penjualan hingga kemarin 22 Mei 2019.
2 Alasan Saham Ini Masih akan Turun
1. Aksi Distribusi Asing yang Besar dan Konsisten
Hal yang menarik sepanjang 26 Hari atau kurang dari 1 Bulan aksi distribusi BANDAR ASING disaham ini sudah mencapai 4 Triliun Seperti grafik dibawah ini.
Di atas kami membahas bahwa proses akumulasi asing di saham ini dilakukan kurang lebih 6 Bulan dengan total jumlah yang di akmulasi asing mencapai 9.5 Triliun, menariknya masa distribusi baru berjalan kurang dari 1 bulan, namun jumlah saham yang sudah berhasil dijual asing ke investor lokal sudah mencapai 4 Triliun dan hingga kemarin investor asing masih terus melakukan penjualan.
Hal ini menunjukan betapa berhasilnya investor asing menjalankan aksi profit takingnya dalam sebulan terakhir, memanfaatkan optimisme investor lokal dalam membeli saham ini di harga tinggi.
2. BBRI akan membagikan dividen
Rasanya sudah menjadi rahasia umum bahwa ketika pembagian dividen maka umumnya pada masa ex-date harga saham akan gap down bila yield dividennya tinggi. Untuk bank BRI jika kita mengambil harga penutupan kemarin pada 3.770 maka dengan dividen 131/lembar saham maka yield dividen BBRI adalah sekitar 3,5%. Artinya nanti sehari setelah masa cum-date maka saham BBRI berpotensi terkoreksi kurang lebih 131 rupiah, men-discount jumlah dividen yang akan diterima oleh para investor yang memiliki saham ini di masa cum-date.
Jadi jika harga BBRI tidak bergerak hari ini, maka besar kemungkin Jumat nanti saham BBRI seharusnya akan gap-down dan mengalami penurunan setidaknya 3,5%.
Strategi Asing di Saham BBRI
Average akumulasi asing di saham ini pada periode November 2018 hingga 12 April 2019 adalah sektar 3.757, sementara investor asing sepanjang 26 hari kebelakang berhasil melakukan penjualan 4 Triliun pada harga jual rata-rata 4.096. Jika prediksi kami tersebut benar dan dan hari Jumat nanti, harga saham ini turun lagi 131 rupiah. maka tentu ini merupakan suatu opportunity karena itu artinya saham ini kemungkinan akan berada di level 3.640 artinya di level tersebut harga sudah berada di bawah level harga pembelian investor asing yang ada pada kisaran 3.757 dan bandar baru melakukan distribusi sebanyak 4 Triliun.
Memang benar untuk saham yang mereka pegang bandar / asing mendapatkan deviden sebesar 131 rupiah, namun menurut kami secara psikologis saham yang gap down, dan sudah melewati masa cum date akan kurang diminati Investor Lokal. Artinya jika bandar ingin melanjutkan aksi jualannya tentu saja mereka perlu menjaga harga saham ini supaya tetap berada di atas harga average modal pembelian mereka atau setidaknya harganya harus dibuat menarik dulu supaya investor lokal memiliki alasan untuk membeli saham ini pasca masa exdate.
Jadi bagi kita yang sudah memahami analisa foreign flow, momentum jangka pendek ini mungkin bisa kita manfaatkan dimana kita melakukan buy on weakness di hari Jumat nanti, namun tentunya hanya untuk trading jangka pendek, karena untuk jangka menengah kita baru bisa kembali optimis jika investor asing sudah kembali melakukan pembelian kembali yang konsisten karena di saham ini, karena Investor asing lah yang pegang kendali pergerakan harga saham ini, kita sih ikutan aja.
Semoga Bermanfaat.
Salah satu keunggulan sistem Foreign Flow yang kami ciptakan adalah, sistem tersebut dapat menghitung average modal dari akumulasi yang dilakukan oleh investor asing, sehingga jika ada opportunity seperti yang terjadi di BBRI ini dimana harga berpotensi turun ke bawah harga modal pembelian asing, kita sebagai investor lokal bisa memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan trading jangka pendek, karena kita yakin kalau investor asing perlu me-mark-up harga dulu sebelum melanjutkan aksi jualnya.
Bagi rekan-rekan yang juga berminat memiliki sistem ini, anda bisa mengikuti Workshop Foreign Flow yang akan diadakan akhir bulan Juli nanti di Jakarta dan Surabaya (klik di sini untuk mendaftar dengan harga diskon early bird). Atau bisa membeli sistem tersebut secara langsung sekarang.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market