
Pemilu 2019 akan dilaksanakan dalam waktu kurang dari 2 minggu, dalam kondisi ini tentunya ada banyak pertanyaan yang dimiliki oleh para investor investor mengenai bagaiaman efek dari Pilpres nanti terhadap IHSG, dan apakah yang sebaiknya dilakukan oleh investor ritel menjelang pelaksanaan pesta demokrasi tersebut ? Dan pertanyaan yang paling utama yang tentunya ada di pikiran kita semua adalah Capres mana yang akan lebih baik untuk masa depan IHSG.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kami sengaja membuat artikel ini, kamu pun berusaha se-objective dan se netral mungkin dalam membuat artikel ini supaya tidak menyinggung salah satu pendukung Capres tertentu.
Berikut ini beberapa pertanyaan utama yang umumnya dimiliki oleh para investor, beserta jawaban yang kami dapatkan dari pertanyaan tersebut.
PASANGAN MANA YANG DI PREDIKSI AKAN MENANG ?!
Kita semua tentu sudah melihat survey-survey yang dibuat oleh lembaga survey, jadi kalau menggunakan metode sample yang seperti yang dilakukan dalam lembaga survey di seluruh dunia, kita masing-masing tentunya sudah tahu pasangan mana yang diprediksi akan menang.
Namun yang biasa menjadi pertanyaan adalah kredibilitas lembaga surveynya, bagi pendukung pasangan 01 lembaga survey yang memenangkan pasanga Jokowi – Amin yang dianggap kredibel, begitu juga sebaliknya, bagi pasangan 02 lembaga yang memenangkan pasangan Prabowo – Sandi adalah lembaya surrvey yang kredibel.
Satu hal yang lebih penting adalah, hasil Quickcount yang akan dihitung pada tanggal 17 April nanti juga dilakukan oleh lembaga-lembaga survey yang sama, jadi bukan mustahil tanggal 17 malam nanti, akan ada 2 hasil quickcount juga: yang memengankan pasangan 01 dan 02, sama seperti yang terjadi di tahun 2014 lalu.
PASANGAN MANA YANG DIINGINKAN OLEH PARA INVESTOR ASING DAN BIG PLAYER UNTUK MENANG
Saya pribadi sudah menangkap dari beberapa pemain besar mengenai pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang diharapkan oleh mayoritas institusi Asing dan BANDAR lokal untuk menang dalam Pilpres 17 April ini.
Namun belajar dari artikel yang kami rilis beberapa waktu yang lalu, jika saya sebutkan pasangan mana yang lebih diinginkan para BANDAR untuk menang, maka informasi itu akan membuat para pendukung pasangan yang tidak diinginkan kecewa dan menganggap kami tidak kredibel dan independen. Jadi yang bisa saya share adalah, beberapa pemain besar memang mengharapkan pasangan xxxx dan xxxx untuk menang, namun yang pasti mereka tidak terlalu khawatir seandainya pasangan satu lagi yang justru menang.
PASANGAN MANA YANG BAIK UNTUK KEMAJUAN EKONOMI DAN IHSG KEDEPANNYA
Mari sama-sama berharap supaya pasangan manapun yang menang akan mendatangkan kebaikan bagi Ekonomi Indonesia. Kalau untuk IHSG, kita tahu yang bisa membuat IHSG naik hanyalah investor asing, jadi pasangan yang akan baik untuk IHSG adalah pasangan yang bisa memberikan ketenangan dan keleluasaan untuk Investor Asing mengendalikan IHSG dalam 5 tahun kedepan.
PERGERAKAN INVESTOR ASING MENJELANG DAN PASCA PILPRES 2014 LALU

Seperti terlihat dalam Grafik Foreign Flow IHSG di atas terlihat jelas bahwa investor asing terus melakukan pembelian sejak awal tahun 2014 dan aksi akumulasi asing terus dilakukan dan mencapai puncaknya sehari setelah pemungutan suara dimana mayoritas lembaga survey mengatakan bahwa pasangan Jokowi – JK yang memengankan Pilpres 2014, dimana pada hari pertama perdagangan pasca Pilpres tersebut investor asing mencatatkan record inflow 1 hari terbesarnya sepanjang sejarah IHGSG, dimana hanya dalam 1 hari investor asing melakukan pembelian sebesar 4,x Triliun, IHSG sendiri bergerak naik sebesar xx% pada hari tersebut.
Paragraf di atas merupakan fakta yang tidak bisa dibantah mengenai pergerakan investor asing di bursa kita menjelang dan pasca keluarnya hasil dari Pilpres 2014 lalu.
Namun data tersebut bisa dibaca dari 2 sudut pandang, tergantung siapa yang memandangnya pendukung Jokowi atau pendukung Prabowo ?
Bagi pendukung Jokowi, data tersebut merupakan bukti dari dampak positif pencalonan dan terpilihnya Jokowi untuk IHSG, terlihat dimana pencalonan dan terpilihnya Jokowi mendatangkan optimisme bukan hanya bagi rakyat Indonesia yang memilihnya namun juga bagi investor asing sehingga mereka melakukan akumulasi besar-besaran menjelang dan pasca Pilpres. Sesuatu yang 5 tahun yang lalu disebut Jokowi Effect oleh
banyak analis sekuritas.
Di sisi lain bagi pendukung Prabowo tentu akan meng-higlight dari sisi sebaliknya, banyak masuknya dana asing ke IHSG merupakan bukti bahwa rakyat Indonesia sangat takut terhadap potensi dan terpilihnya pasangan Jokowi – JK dalam Pilpres.
Karena rakyat Indonesia sangat takut pasangan Jokowi – JK terpilih maka investor lokal berbondong-bondong menjual sahamnya ke investor asing. Kekhawatiran pelaku pasar tersebut mencapai puncaknya ketika hasil Quickcount diumumkan, dimana pada hari pertama perdagangan pasca pemungutan suara, investor dalam negeri melakukan aksi jual terbesarnya sepanjang sejarah, dimana hanya dalam waktu 1 hari investor lokal yang ketakutan menjual sahamnya sebesar 4,x Triliyun ke investor asing.
Seperti bisa anda lihat dalam pembahasan di atas, kedua argument di atas valid dan diambil berdasarkan data, yang beda hanya sudut pandanganya saja.
Namun seperti selalu kami katakan, argument kita investor lokal tidak menentukan arah IHSG, tidak peduli argument pendukung Jokowi yang benar, atau pendukung Prabowo yang benar, tetap saja yang memutuskan kemana IHSG bergerak bukan Jokowi atau Prabowo, bukan pula pendukung masing-masing Presiden. Kalau investor lokal panic selling dan menjual sahamnya ke investor asing, maka IHSG akan naik, sebaliknya ketika investor lokal panic buying dan membeli saham-saham yang dijual oleh investor asing maka IHSG akan turun.
Pada akhirnya IHSG akan selalu bergerak ke arah yang diinginkan Investor Asing, dan karena Investor Asing yang BELI dan Investor Lokal yang JUAL maka IHSG bergerak naik sejak awal tahun sampai terpilihnya pasangan Jokowi-JK 5 tahun yang lalu.
Kenaikan tersebut murni karena INFLOW ASING bukan karena JOKOWI atau PRABOWO. Toh ketika Jokowi sudah menang pun IHSG bisa runtuh ketika asing jualan, dan bangkit lagi ketika asing belanja lagi.
Dari pembelajaran di atas kita bisa mengambil pembelajaran berharaga bahwa IHSG akan selalu bergerak ke arah dimana Investor Asing menginginkannya, bahkan faktor sebesar pemilihan Presiden yang memimpin negeri ini juga tidak merubah sama sekali fakta tersebut.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SEBAGAI INVESTOR RITEL MENJELANG PEMILU 17 APRIL NANTI ?!

Pertanyaan ini juga bisa saya jawab dari 2 sudut pandang, jika saya menjawabnya dari sudut padang saya sebagai Trader yang memiliki bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin.
Maka saya akan mengatakan :
Hal yang sebaiknya anda lakukan baik para investor ritel atau institusi dalam negeri menjelang Pilpres 17 April nanti adalah untuk menjual sahamnya sebanyak mungkin ke investor asing, berapa pun level IHSG, teruslah jual saham yang anda miliki ke Investor Asing menjelang pilpres nanti. Milikilah CASH sebanyak mungkin, CASH is The King di masa ketidakpastian yang begitu besar seperti saat ini.
Karena kalau tujuan saya mencari keuntungan pribadi yang paling penting adalah supaya IHSG bergerak naik, dan cara paling mudah untuk membuat IHSG naik adalah melakukan apa yang dilakukan investor lokal 5 tahun yang lalu, yaitu dengan melakukan panic selling, dan menjual saham sebanyak mungkin ke investor asing.
Namun jika saya menggunakan sudut pandang Trading Educator, yang memiliki visi untuk mengajarkan hal yang benar kepada para investor, demi membantu mereka untuk meraih keuntungan di bursa saham maka saya akan mengakatakan hal yang sebaliknya.
Fakta yang kita dapatkan selama beberapa minggu terakhir adalah, sejauh ini tidak terlihat investor asing dalam posisi panik, atau khawatir menjelang 17 April nanti, dan di atas kita belajar IHSG akan selalu bergerak sesuai dengan keinginan asing, dan dalam 10 tahun terakhir tidak pernah sekalipun IHSG jatuh, kalau asingnya tidak jualan.
Artinya terlepas dari pasangan mana yang menang, IHSG hanya bisa jatuh kalau investor asingnya melakukan aksi jual besar-besaran, dan sejauh ini kita tidak melihat ada tanda-tanda kalau asing sedang panik dan jualan besar-besaran menjelang Pilpres yang akan terjadi kurang dari 2 minggu kedepan. So saran saya sebagai trading educator, dalam trading fokuslah pada hal benar-benar mempengaruhi IHSG, dan sejarah mengajarkan kepada kita Investor Asinglah yang mengatur pergerakan IHSG, jadi tetaplah fokus pada pergerakan mereka.
Jadi siapa pun yang menang Investor Asing akan tetap mengendalikan IHSG, dan mereka akan beradaptasi dengan kebijakan-kebijakan Presiden terpilih. Sebagai investor dan rakyat Indonesia, kita juga tentunya bisa membantu dengan menjalankan Pemilu yang damai dan jujur pada tanggal 17 April nanti.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
6 comments
Ulasan yg bijak dan tidak tendensius, good job pak argha. Biarkan masyarakat yg memilih capresnya masing2, hasil akhirnya Tuhan yg menentukan. Tuhan tahu yg terbaik utk bangsa kita.
Tugas p argha dan team sebagai trading educator memberikan edukasi dan pandangan yg senantiasa positif untuk membangun wawasan para retail seperti saya….hehehe…
Selamat berkarya terus dalam bimbingan Yang Maha Kuasa.
Artikel yg panjang lebar, saya baca dgn serius tapi ternyata bias sekali, berani menulis pertanyaan yg provokatif dan menarik rasa penasaran pembaca tapi tidak berani menjawabnya terang-terangan, hanya mengambil jalan tengah dalam menjawab, cari aman saja. Kalau begitu jawabannya mah mayoritas org juga sudah tau. Kali ini saya kecewa dgn artikel CTS.
Tulisan yang luar biasa Mas Argha. Terlihat sekali jam terbang Mas Argha yang makin tinggi membuat makin bijak tanpa kehilangan kejernihan terhadap hal hal fundamental yg selama ini Mas Argha dan CTS bawakan : Bandarmology dan Foreign Flow. Bravo Brother…
Semakin tinggi tendensius ritel dalam pilpres, semakin baik buat Asing dan IHSG.
Yg paling gampang memonitir pergerakan investor Asing Beli atau Jual indikator2 mana..?? Apakah kumulasi dari B/S stiap saham yg di perdagangkan? Tks
Love your Article