Dalam artikel kemarin kami membahas bahwa secara Fundamental ada peluang yang sangat menarik di JSMR, sebagai perusahaan ini hampir tidak mungkin bangkrut, dengan jumlah pendapatan yang hampir pasti meningkat signifikan di tahun-tahun yang akan datang, karena banyaknya tol yang sedang dibangun saat ini, namun harganya justru terus turun (Baca Artikel Lengkapnya disini) .
Hari ini kami akan membahas bagaimana peluang JMSR dari sudut pandang yang lain, yaitu sudut pandang Foreign Flow, dimana kita akan melihat bagaimana pergerakan dana asing di saham ini, apakah asing yang merupakan ‘penguasa’ bursa kita, sependapat dengan analisa kami kemarin, dan memanfaatkan momentum ini untuk mengakumulasi JSMR, atau justru aksi mereka malah bertolak belakang.
Jika kita memperhatikan pergerakan Dana Asing pada Grafik di atas menggunakan Foreign Flow Pro System, kita bisa melihat pada akhir November sampai pertengahan Desember lalu Asing tampak secara aktif melakukan pembelian di saat ini, dan aksi beli tersebut berhasil mengerek harga JSMR dari di bawah 4.000 sampai ke level 4.500. Kenaikan tersebut dimotori oleh masuknya dana asing sebesar 209 M, dan jika kita menghitung average pembelian Asing paada periode tersebut, average harga mereka ada di kisaran 4.403.
Namun pada pertengahan kedua bulan Desember lalu kita melihat secara perlahan harga JSMR kembali bergerak turun, awal penurunan disebabkan oleh penurunan IHSG yang cukup tajam dalam periode tersebut, namun berbeda dengan saham-saham blue chip lain yang naik signifikan dalam 3 hari terakhir di bulan Desember karena efek Window Dressing, kenaikan JSMR pada saat itu terlihat tidak terlalu berarti jika dibandingkan penurunannya.
Di awal tahun 2017 ini pun JSMR terlihat secara perlahan bergerak turun secara perlahan, penurunan ini pun terlihat disertai dengan outflow asing, sejak pertengahan Desember lalu, sampai penutupan PERDAGANGAN kemarin terlihat secara total asing masih terus melanjutkan aksi jualnya.
Menariknya adalah jika kita menghitung average penjualan asing dalam periode tersebut average harganya ada di kisaran 4.190 per lembar saham. Kita tahu sebelumnya asing melakukan pembelian di kisaran 4.403, artinya per lembar saham yang mereka jual pada periode tersebut, mereka mendertia kerugian sebesar 212 rupiah, dan jika dikalikan total 110 ribu lot yang sudah dijual asing pada periode tersebut, maka kita bisa mengestimasikan bahwa aksi jual tersebut sudah menyebabkan mereka mengalami kerugian 2.3 Milyar.
Jumlah 2,3 Milyar memang bukanlah jumlah yang besar untuk investor asing, jika dibandingkan dengan akumulasi yang mereka lakukan di bulan Desember lalu, nilainya hanya 1%, namun yang lebih menarik dibahas apa motif dibalik aksi Cut Loss Asing tersebut.
Padahal kemarin kita bahas, bahwa emiten ini memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang, apakah ada ‘udang di balik batu’ ?
Menurut pandangan kami kemungkinan ada sesuatu yang tidak kita ketahui cukup kecil, karena prospek-prospek yang kami bahas kemarin memang bisa kita check sendiri kebenarannya. Tol benar-benar sedang dibangun, Gerbang Tol Elektronik juga memang sudah mulai ada, dan terus bertambah jumlahnya.
Namun meskipun emiten ini memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang, namun dalam jangka pendek saham ini masih minim berita positif, laporan keuangan Q3 tahun lalu cukup mengecewakan, pergerakan asing saat ini kemungkinan bisa mencerminkan bahwa laporan keuangan akhir tahun pun bisa mengecewakan.
Dan disinilah kekuatan investor asing yang sesungguhnya, jika ada berita buruk di masa yang akan datang, investor asing bisa menggunakan kekuatannya untuk menjatuhkan harga JSMR lebih dalam lagi, mendatangkan kepanikan pada investor lokal, dan akhirnya mereka bisa membeli JSMR di harga yang lebih murah lagi.
Apa yang kita pelajari dalam kasus ini adalah, Asing memang tidak bisa mengontrol masa depan JSMR, dan tidak bisa mengontrol pendapatan perusahaan di masa yang akan datang, namun dengan kekuatan mereka menggerakan harga, mereka bisa mengontrol persepsi kita dalam melihat prospek tersebut.
Di sinilah kegunaan analisa Foreign Flow, kita bisa melihat bahwa analisa Foreign Flow bisa dipadukan dengan Analisa Fundamental, karena Fundamental yang baik saja tidak cukup untuk membuat saham naik, perlu ada kekuatan yang besar untuk membuat sebuah saham sebesar JSMR untuk naik, dan kekuatan itu adalah kekuatan investor asing .
Jadi kesimpulannya, jika anda merupakan trader jangka pendek, JSMR sepertinya bukan merupakan saham yang menarik untuk dibeli saat ini, karena masih berpotensi melanjutkan penurunannya dalam beberapa bulan kedepan, namun jika adalah seorang investor yang siap membeli dengan alasan prospek jangka penjang, anda bisa mulai membeli secara perlahan saham ini, potensi masih turunnya saham ini membuat kita perlu mempersiapkan strategi yang baik untuk melakukan average down.
Analisa Foreign Flow ini juga dapat anda pelajari melalui Workshop Foreign Flow yang kami adakan di kota Surabaya (18 Februari 2017) dan Bandung (4 Maret 2017). Keterangan lengkap dapat anda baca di sini.
Kami juga mengadakan Workshop Foreign Flow dalam format Online.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market