Dalam ilmu bandarmologi ada 2 dari 5 fase penting yang kami sering jelaskan dalam setiap workshop bandarmologi, kedua fase tersebut adalah fase akumulasi dan fase distribusi. Fase akumulasi sendiri merupakan fase dimana bandar mulai mengumpulkan saham, sementara fase ditribusi adalah fase jualan yang dilakukan oleh bandar dengan tujuan profit taking.
Namun fase akumulasi tidak berlaku bagi saham-saham yang baru listing atau baru IPO, karena saham yang baru IPO umumnya barang sudah ada di satu kelompok/pihak sehingga tidak perlu akumulasi lagi. Fase terpenting yang harus dipikirkan dan dilakukan bandar adalah bagaimana cara memperoleh keuntungand dengan cara menjual saham yang mereka pegang ke public.
Beberapa bulan terakhir kami melakukan riset mengenai hal-hal yang berkaitan dengan saham IPO seperti pola, cara trading, cara analisa, dan banyak hal lainnya. Saat melakukan riset tentang pattern bagaimana bandar jualan di saham-saham IPO kami menemukan satu saham yang cukup menarik perhatian kami karena HARGA SAHAMNYA JATUH DAN BANDAR BERHENTI JUALAN.
Sebenarnya saat harga turun dan bandar berhenti jualan merupakan hal yang wajar, hal itu berarti bandar sudah untung. Namun yang menarik adalah harga saham ini terus turun drastic dan setelahnya bandar berhenti jualan. Padahal dari riset yang kami lakukan umumnya disaham IPO jika BANDAR ingin jualan maka ia harus membuat pergerakan harganya atraktif dan menarik bagi investor retail seperti di saham TRUK.
Dalam proses analisa ini kami menemukan salah satu strategi bandar di saham IPO yang cukup unik, kami melihat cara BANDAR menghancurkan harga saham ini cukup berbeda dari yang lain, BANDAR yang kami maksud adalah BANDAR saham HELI. Berikut sedikit penjabaran mengenai pergerakan BANDAR saham ini.
JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN SEBANYAK 250.000.000 LEMBAR SAHAM
Perusahaan ini menawarkan saham sebanyak 250.000.000 pada harga 110 dengan jumlah dana yang didapat yaitu 27,5 Miliar Rupiah. Nilai ini adalah nilai kotor yang pasti akan didapatkan oleh perusahaan karena dalam perjanjian dalam proses IPOnya dengan underwritternya adalah full commitment yang artinya underwriter akan bertanggung jawab sepenuhnya atas saham yang tidak laku dalam proses IPO.
SAHAM INI IPO PADA HARGA 120 DAN NAIK 454% KEMUDIAN HARGANYA HANCUR
Pada 6 hari perdagangannya saham ini selalu naik tanpa disertai volume yang signifikan atau biasa kita sebut “gemboknya belum dibuka”. Dalam 6 hari tersebut saham ini mencatatkan kenaikan sebesar 454% !!!.
Setelah “gemboknya dibuka” saham ini terus turun dan bandar terus jualan, padahal biasanya ketika bandar ingin jualan ia harus membuat harganya atraktif sehingga menarik perhatian investor retail untuk membeli saham ini. Pertanyaan yang muncul di benak kami mungkin sama dengan yang muncul di benak rekan-rekan saat ini yaitu “Kenapa ? Apakah BANDARnya sudah untung ? Apakah bandarnya untung dengan mengguyur terus saham ini hingga terus turun selama kurang lebih 3 minggu ?”
BANDAR SUDAH UNTUNG
Pertanyaan yang kami tanyakan tadi akhirnya terjawab setalah kami kembali melakukan perhitungan sederhana seperti yang kami lakukan pada artikel-artikel pembahasan saham IPO sebelumnya seperti dibawah ini.
Jika kita lihat pada perhitungan diatas dalam periode awal IPO hingga 9 Mei 2018 walau harganya TERUS TURUN bandar HELI sudah untung kotor kurang lebih 16.7 Miliar. Kenapa hal ini bisa terjadi ? TURUN TERUS BANDAR JUALAN TERUS tapi TETAP UNTUNG ?
MARGIN BESAR BANDAR
Berbeda dari saham-saham IPO lainnya, saham ini naik cukup drastis di awal. Dimana rata-rata saham IPO “dibuka gembok”nya setelah 3 hari dengan kenaikan sekitar 100%-200%, namun saham ini mencapai 6 hari dan pada hari ke7 baru “gemboknya dibuka” dengan presentase kenaikan mencapai 454%. Dengan margin selebar itu BANDAR pun kelihatannya memaintenance penurunan harga dengan sangat baik, dalam perhitungan kami sejak 5 April hingga 9 Mei (periode penurunan) rata-rata penurunan harian saham ini sebear 5,2%, dan dari pantauan kami disalah satu forum saham yang cukup besar banyak investor retail yang nyangkut disaham ini.
PELAJARAN YANG BISA DIAMBIL dan NASIB SAHAM IPO YANG JATUH SEPERTI INI KEDEPAN
Bagi pemula yang baru trading saham tentu kami sangat tidak menyarankan trading saham IPO yang baru dibuka gemboknya, apalagi dengan nominal yang sangat besar. Dalam rangkaian seri artikel IPO kami banyak investor retail yang mengirim pesan melalui Halo CTS, Instagram dan media social lainnya tentang nasib mereka yang nyangkut di saham-saham IPO seperti TRUK, SWAT, FINN, dan saham IPO lainnya dengan jumlah dana yang tidak sedikit, dan lagi tidak menggunakan stop loss.
Lalu bagaimana nasib saham yang sudah dijual bandar ? Pastinya ketika BANDAR mengerek harga tentu mereka harus melakukan AKUMULASI kembali. Namun perlu diingat, dalam setiap aksi jualannya di saham-saham IPO bandar selalu menyisakan minimal 40% dari saham yang ditawarkan. Hal ini berarti bandar masih mempunyai supply barang yang harus ia jual, atau memang sengaja disimpan agar nantinya ketika mau menggoreng lagi bandar tidak perlu mengakumulasi terlalu banyak karena mayoritas supply masih dikuasai oleh BANDARnya.
Semoga Bermanfaat…
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
3 comments
betul sekali….itu juga saya alami di saham MTWI sejak IPO smp hari ini 30 Nov 18, cenderung turun, nyankut setahun lebih sebagian cuttloss 56%, analisa saya biasanya saham gorengan yang baru IPO akan kembali ARA dalam 2 atau 3 minggu kemuka, seperti DWGL, tapi MTWI ternyata tak demikian, mohon bantu dianalisa dipublikasi agar MTWI bisa kembali ke harga di atas 300 sekalian juga AISA…terima kasih atas bantuannya
Salam Pak, nanti akan coba kami lihat MTWI, namun untuk AISA sepertinya harga masih suspen dan belum ada update terbaru.
Pak Frans, kalau dgn SWAT bagaimana ? Sy lihat secara grafik, SWAT cenderung “tidur”, sideway tanpa ada pergerakan yg atraktif. Hanya sesekali itupun tdk naik banyak, lbh banyak bergerak di bwh harga IPO. Tp waktu dilihat pakai MM det kelihatannya ada akumulasi tp kecil dan mungkin cenderung diam2. Pdhal BD masih punya stok brg banyak.
Apakah krn BD tahu bhw retail banyak yg masih nyangkut ? Shg BD blm mau bergerak, menunggu kesabaran retail habis dan melakukan CL ?
Mohon pencerahannya.
Terima kasih.