Setelah mencatatkan inflow kedua terbesarnya dalam 2 hari terakhir di minggu lalu, IHSG minggu ini malah mengalami koreksi, didorong turunnya beberapa saham raksasa, yang selama ini menjadi motor IHSG. Koreksi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini terlihat sudah cukup berhasil memadamkan optimisme para investor lokal yang sebelumnya sudah cukup optimis dengan terus berlanjutnya kenaikan IHSG.
Dari pantauan kami beberapa technical analyst ternama yang fokus melihat pergerakan harga sudah mulai ‘cooling down’ seiring dengan terkoreksinya harga saham-saham yang sempat mereka rekomendasikan di akhir minggu lalu, namun jika kita menambahkan analisa Foreign Flow dalam pergerakan IHSG saat ini, maka kondisi IHSG saat ini sebenarnya justru lebih baik dibandingkan dengan pada kondisi penutupan minggu lalu.
Jika kita melihat grafik di atas kita bisa melihat bahwa di masa sideways IHSG selama 4 hari terakhir, dana asing terus masuk ke IHSG, jadi secara Foreign Flow jika kondisi IHSG menarik di akhir minggu lalu karena adanya kenaikan yang signifikan akibat terus masuknya dana asing, maka hari ini kondisi IHSG sudah jauh lebih menarik, karena bukan hanya posisi asing yang sudah semakin bertambah di bursa kita, namun optimisme investor lokal juga sudah menurun.
Dalam Analisa Foreign Flow yang mendeteksi pertarungan antara Investor Lokal dengan Investor Asing, setiap kali investor asing melakukan akumulasi, maka artinya di waktu yang sama investor lokal sedang jualan, dan karena tidak ada pemaksaan di bursa kita maka Inflow Asing hanya bisa dilakukan ketika investor lokal mau menjual sahamnya ke asing. Jadi adalah sesuatu yang sangat wajar ketika investor lokal sedang optimis-optimisnya seperti di awal minggu ini, IHSG justru bergerak turun.
Investor Asing sendiri sangat diuntungkan karena mayoritas trader di bursa kita menggunakan Analisa Technical untuk membuat keputusan beli atau jual, dan karena Technical Analysis yang hanya menggunakan pergerakan harga sebagai acuan analisa, dimana setiap saham yang harganya naik dibilang bagus, dan ketika harganya turun dibilang jelek. Jadi akan sangat mudah untuk Investor Asing ‘mengontrol’ apa yang dipikirkan oleh investor lokal.
Jika kita memahami analisa Bandarmologi dan Foreign Flow yang fokus mempelajari pertarungan antara buyer dan seller, terjawab sudah alasan di balik pergerakan IHSG dan investor asing dalam seminggu terakhir.
Langkah pertama : Inflow besar-besaran dimulai ketika keluar pengumuman kenaikan suku bunga The Fed yang secara teori ekonomi akan menyebabkan terjadinya outflow, dan karena teori tersebut dipercaya banyak investor lokal aksi The Fed tersebut menyebabkan banyak investor lokal yang ingin menjual sahamnya, jadi adalah sesuatu yang sangat masuk akal saat itulah yang justru digunakan asing untuk melakukan pembelian besar-besaran.
Namun karena pembelian asing jumlahnya sangat besar, maka mau tidak mau harga saham-saham blue chip akan ikut naik, karena ketika investor asing yang memborong saham lebih dari 4 Triliyun dalam 2 hari dari investor lokal, tidak mungkin harga tidak mengalami kenaikan dalam periode tersebut.
Langkah kedua : Namun karena harga naik secara signifikan, dan dana asing juga terlihat masuk sangat besar hal tersebut langsung merubah mind set para investor lokal yang sebelumnya khawatir akan kenaikan suku bunga The Fed, menjadi optimis karena IHSG yang secara technical menembus resistennya. Kondisi tersebut membuat investor lokal yang sudah terlanjur jualan ingin melakukan buy back, dan investor lokal lainnya yang masih punya barang tidak ingin menjual sahamnya di harga murah lagi, karena meningkatnya optimisme. Dalam kondisi inilah Investor Asing harus melakukan aksi ‘cooling down’, dimana mereka dengan sengaja menurunkan harga saham-saham unggulan, untuk mempermaikan emosi, persepsi dan analisa Investor Lokal.
Dari beberapa metode yang kami gunakan untuk mengukur optimisme investor ritel (lokal) dan para analis juga para pakar saham, kami melihat semakin hari optimisme tersebut sekamin berkurang artinya kondisi semakin kondusif untuk investor asing terus melakukan akumulasinya, pasca inflow besar hari Kamis dan Jumat lalu.
Kurang lebih strategi seperti itulah yang digunakan oleh investor asing dari tahun ke tahun untuk menjebak investor ritel. Investor Asing memang sangat senang jika kita menggunakan analisa Technical, karena mereka tidak bisa merubah fundamental sebuah perusahaan (artinya mereka tidak bisa menipu seorang investor yang menggunakan analisa fundamental), namun mereka masih bisa mempermainkan harga, emosi dan analisa para investor lokal yang justru lebih senang menggunakan analisa Technical.
Itulah alasan mengapa kami tidak mau lagi menggunakan Analisa Technical murni, karena kami tahu Bandar atau Asing bisa mempermainkan pergerakan harga untuk memperlancar strategi mereka. Itu sebabnya meskipun kami masih menggunakan analisa technical untuk mencari momentum yang tepat untuk membeli saham, kami hanya akan percaya sinyal tersebut tersebut setelah mengkonfirmasi pergerakan BANDAR atau ASING di saham tersebut. Karena pergerakan harga bisa dimainkan dengan mudah oleh para pemain besar, namun barang yang mereka sudah beli,tetap harus mereka jual untuk bisa mendapatkan keuntungan, itu sebabnya bagi kami AKUMULASI jauh lebih penting dari sinyal apa pun yang diberikan oleh analisa technical.
Related: Analisa Foreign Flow adalah salah satu metode analisa dalam Ilmu Bandarmologi yang berfokus pada saham-saham yang dibandari oleh Asing, dan juga metode analisa yang sangat akurat dalam memprediksi arah IHSG kedepan, karena IHSG sendiri dibandari oleh Asing. Anda bisa mempelajari dan memiliki sistem yang dapat mendeteksi pergerakan dana asing secara real time info lebih lanjut klik disini.
Jika berbicara mengenai saham-saham yang harganya sedang ‘dipermainkan’ Asing untuk menjebak investor lokal, kami menemukan beberapa saham raksasa yang masuk dalam kategori tersebut.
Kita melihat pasca penembusan resisten yang diakibatkan inflow luar biasa investor asing di saham BBRI minggu lalu, harga BBRI justru mengalami koreksi, namun di saat yang sama inflow dana asing masih terur berlangsung. Jika melihat aliran dana asing sampai penutupan sesi 1 tadi, investor asing masih secara konsisten melakukan pembelian meskipun di saat yang sama harga sahamnya turun.
Inilah kesempatan untuk para investor lokal seperti kita yang sudah mengerti mengenai ilmu Foreign Flow untuk memanfaatkan kondisi ini, karena dengan menggunakan sistem Foreign Flow yang kami buat, kita bisa menghitung average akumulasi asing, sejak awal akumulasinya.
Dan jika kita menghitung sejak awal akumulasi asing tanggal 8 Maret lalu, total pembelian asing di BBRI suah mencapai 1.7 Triliyun dengan average 12.579, artinya sangat kecil kemungkinan harga akan turun ke bawah level tersebut dan level harga saat ini sudah bisa dianggap murah jika mempertimbangkan asing sudah membeli sebesar 1.7 Triliyun di kisaran harga 12.579
UPDATE AKHIR SESI
Harga BBRI berubah naik dalam perdagangan sesi 2 kemarin, dan kembali disertai inflow yang cukup baik, kami melihat saham ini masih berpotensi melanjutkan kenaikannya dalam jangka menengah, dan masih layak untuk di HOLD
BMRI adalah saham lainnya yang harganya sedang dimainkan oleh asing, dan sudah murah secara Foreign Flow.
Secara technical harga saham ini selalu gagal menembus level 11.800 sejak bulan November lalu, dan penurunan hari ini memberikan indikasi bahwa saham ini akan kembali terkoreksi setelah adanya ‘false break’ di awal minggu ini.
Namun secara technical kita bisa melihat sejak bulan November lalu dana asing terus masuk ke saham ini, yang membuat secara Foreign Flow saham ini menjadi jauh lebih menarik dari hari ke hari, karena untuk memperoleh keuntungan Asing harus kembali menjual saham ini ke investor lokal, dan untuk menjualnya saham ini harus di buat menarik dengan cara membuat harganya naik signifikan dan menembus resistennya.
UPDATE AKHIR SESI
Harga BMRI terus melanjutkan kenaikannya dalam perdagangan sesi 2 kemarin, dan kenaikan kemarin juga disertai inflow yang cukup baik, kami melihat saham ini masih berpotensi melanjutkan kenaikannya dalam jangka menengah karena berpotensi terus bergerak naik seperti skenario yang kami buat kemarin siang, saham ini masih layak untuk di HOLD
KESIMPULAN
Dalam artikel ini kita belajar bahwa ada banyak hal yang bisa terjadi di balik naik turunnya harga saham yang kita lihat di monitor atau di grafik kita, dan tidak ada salahnya kita mengingat lagi bahwa setiap kali investor asing atau bandar melakukan akumulasi, harus ada pihak yang menjual, itu sebabnya tidak heran sebagai investor ritel, dengan modal dan informasi yang terbatas, jika kita tidak terus mengupgrade diri kita, maka kita akan hanyut tersambar kejamnya market.
Anda juga bisa melihat saham-saham mana lagi yang harganya sedang dipermainkan Bandar atau Asing, dalam acara ONLINE GATHERING : MENUJU IHSG 6000 yang akan kami adakan hari Selasa depan. Daftarkan diri anda secara FREE disini.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
1 comment
Selamat sore creative trader, ulasan yang sangat bagus tentang bagaimana optimisme pasar terhadap pergerakan harga saham. Seperti salah satu buku yang pernah saya baca, buku Larry Williams, dikatakan bahwa yang terpenting adalah siapa yang bertransaksi dibalik sebuah harga, namun optimisme dan pesismisme di pasar dapat kita gunakan sebagai titik ekstreme sebuah harga.