Ada banyak sekali hal penting dan menarik untuk dibahas pagi ini paska OUTFLOW besar-besaran investor asing yang terjadi di IHSG kemarin. Salah satu yang paling menarik tentunya adalah pergerakan EXTREME investor asing di saham ADRO yang terjadi kemarin. Seperti anda ketahui hanya 2 hari yang lalu kami baru saja merilis analisa mendalam mengenai pergerakan asing di saham ini.
Pada artikel tersebut kami membahas mengenai masuknya investor asing di tengah aksi jual besar-besar yang melanda IHSG dalam 1 1/2 bulan terakhir, terlihat investor asing secara konsisten malah mengumpulkan saham ADRO.
Kondisi tersebut terlihat masih terus berlangsung sampai perdagangan hari Selasa lalu, namun kemarin secara tiba-tiba asing melakukan penjualan besar-besaran di saham ini, dan aksi jual tersebut jelas bukan aksi jual biasa karena total penjualan asing di saham ini kemarin sebesar 164 Milyar, Outflow ini adalah yang terbesar di ADRO dalam 5 tahun terakhir.
Bukan hanya memecahkan record, aksi jual tersebut dilakukan investor asing kemarin dilakukan di bawah harga modal pembelian Investor Asing yang sudah dilakukan sejak awal tahun 2018 ini. Sebagai catatan sepanjang tahun ini, sampai akhir perdagangan hari Selasa kemarin, investor asing sudah mengumpulkan saham ini sebesar 1.2 Triliun, dan average modal pembelian asing tersebut ada di level 2.286/ lembar saham yang mereka beli tahun ini.
Sementara pada perdagangan kemarin ketika secara extreme investor asing melakukan aksi jual terbesarnya dalam 5 tahun terakhir, rata-rata harga jual yang dilakukan investor asing ada di kisaran 2.217, senilai 164 Milyar.
Artinya dalam penjualan kemarin investor asing sudah mengalami kerugian karena average harga jual mereka sudah 59 point lebih murah dibanding harga pembelian mereka sejak awal tahun 2018 ini. Mungkin anda menganggap ruginya memang belum sampai 1%, jadi outflow kemarin bukanlah sesuatu yang besar.
Masalah sebenarnya dari outflow kemarin adalah, kejatuhan harga ADRO pada perdagangan tersebut, sekarang ADRO sudah diperdagangkan di level 2.160, artinya sudah jauh lebih rendah dari average pemebelian asing sejak awal tahun, dan bukan cuma sisa saham ADRO yang belum dijual hasi pembelian sejak awal tahun masih ada senilai 1 Trilun lagi.
Jadi bisa dikatakan, kalau investor asing mau melanjutkan aksi jualnya hari ini dan di hari-hari kedepan, maka mereka harus menjual saham tersebut di harga rugi, jika tidak ada perubahan harga di saham ADRO dalam waktu dekat.
Jadi memang bisa disimpulkan aksi jual yang dilakukan investor asing kemarin, memang bukan aksi jual yang wajar, karena jika memang investor asing memutuskan untuk melakukan aksi profit taking pasca pembelian yang mereka lakukan sejak awal tahun ini, cara jualnya seharusnya tidak dilakukan seperti yang mereka lalukan kemarin.
Aksi jual seperti yang dilakukan kemarin umumnya merupakan tanda kepanikan investor asin, dan sejauh ini kita belum bisa menebak apa yang sebenarnya menyababkan kepanikan tersebut, ada kemungkinan karena ada ‘info’ yang beredar di kalangan investor asing bahwa IHSG akan di turunkan jauh lebih dalam lagi, atau karena telah terjadi perubahan extreme di fundamental saham ini pada perdagangan kemarin.
Dalam kondisi saat ini masih sulit untuk menebak alasan yang mana yang menjadi penyebab utama keluarnya investor asing di ADRO kemarin, namun satu hal yang kita tahu pasti, apa pun alasannya, kalau investor asing mau kembali keluar sekarang, cara jualnya tidak bisa terus dilakukan seperti cara jual yang mereka lakukan kemarin. Jadi kalau memang ada hal jauh lebih buruk yang akan terjadi di ADRO dalam beberapa waktu kedepan, maka kemungkinan investor asing akan berusaha menenangkan kondisi market terlebih dahulu, dimana mereka akan membuat harga saham ini menjadi lebih stabil, mengalami rebound-rebound singkat, sehingga minat beli investor lokal kembali lagi di saham ini, dan mereka bisa menjual di atas harga beli mereka, atau paling tidak ruginya tidak terlalu besar.
Momentum itulah yang bisa dimanfaatkan oleh para trader yang mengikuti pergerakan investor asing di saham ini untuk ikut keluar di saham ini. Let’s see…
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
1 comment
Kemungkinan asing sell krn kebijakan kenaikan bunga The Fed (naik 4 kali secara bertahap di 2018) yg menyebabkan pelemahan nilai tukar. Sehingga untuk out flow, asing hrs change rupiah to dollar lebih tinggi (inflasi). Fed rise rate start 22 Maret 2018 (source FOMC).
Kedua telah terbit peraturan pemerintah yg mewajibkan setiap pemegang IUP batu bara di untuk menjual 25% di dalam negeri (DMO batu bara $70/ton untuk kebutuhan PLN) padahal harga pasar saat ini diatas $70, secara langsung akan menggerus fundamental pendapatan perusahaan batu bara. Perpres dan permen ESDM untuk batu bara baru terbit kemarin.