Hari ini IHSG mengalami penurunan tajam, sampai saat ini jam 14.06 IHSG turun sampai 2.3%, Poundsterling turun mencapai level terendahnya dalam 30 tahun terakhir, harga OIL turun, dan Dow Futures pun turun tajam sampai siang ini.
Namun di balik keanehan tersebut hal yang paling utama yang akan menkonfirmasi penurunan IHSG, yaitu keluarnya dana Asing dari IHSG, justru tudak terjadi. Sejauh ini Outflow asing baru sebesar 192M, jumlah yang relatif kecil untuk penurunan tajam IHSG. Sebagai perbandingan minggu ini secara total dana asing masih dalam posisi inflow sebesar 209M, artinya penurunan hari ini memang tidak didorong oleh kepanikan investor asing. Pertanyaannya kenapa di tengah kondisi market yang begitu mengerikan, investor asing terlihat begitu tenang.
Kemungkinan jawabannya akhirnya sampai ke team kami siang ini, berikut ini ringkasan dari informasi yang kami dapatkan, dikutip dari berbagai sumber dari fund manager dan broker dunia pasca keputusan ini :
Market Analysis by Muhamad Makky Dandytra, CFTe
Mengutip ulasan dari salah satu broker besar di Eropa, dampak BREXIT terhadap Inggris diperkirakan akan menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan GDP pada tahun 2017 sebesar 1.2% dari 2.1% menjadi 1.9%.
Karena Inggris keluar maka kemungkinan besar Uni Eropa pun berdampak. Diperkirakan terjadi penurunan pertumbuhan GDP Uni Eropa pada tahun 2017 dari sebesar 1.5% menjadi 1.1%. Bahkan diperkirakan Brexit akan menyebabkan terjadi penurunan pertumbuhan GDP global sebesar 0.2% pada tahun 2017 menjadi 3.6% menjadi 3.4%.
Bank sentral Inggris (Bank of England / BoE) dan Uni Eropa (European Central Bank / ECB) pun diperkirakan akan bertindak untuk menangani likuiditas yang kemungkinan akan mengetat. Diperkirakan BoE akan terpaksa menurunkan suku bunganya akibat keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa. Untuk ECB, penurunan suku bunga tidak mungkin karena saat ini suku bunga ECB sudah mencapai 0%. Untuk membuat suku bunga negatif (seperti Jepang sebesar -0.1%), ECB kan menghadapi tekanan politis yang kuat. Suku bunga BoE sendiri saat ini adalah sebesar 0.5%.Adapun untuk The Fed, terkait dengan Brexit, diperkirakan akan menahan perubahan Fed Fund Rate (FFR).
Karena itulah, tidak terlihat adanya panik pada mata uang Emerging Market (EM). Bank Indonesia tidak perlu lagi khawatir akan The Fed dan sudah dapat fokus terhadap dinamika dan aspek di dalam negeri.
BI Rate sendiri seharusnya sudah dapat diturunkan lagi seiring dengan inflasi yang lebih rendah dari tahun sebelumnya, bahkan disaat bulan Ramadhan. Meski demikian, niat BI untuk relaksasi moneter terhalang oleh rencana kenaikan FFR. Dengan terjadinya Brexit dan peluang FFR untuk tidak berubah, BI kemungkinan besar dapat semakin berani untuk relaksasi.
Oleh karena itu, Brexit ini secara tidak langsung dapat menjadi katalis positif untuk Indonesia dan IHSG yang notabene sensitif terhadap US Dollar (diperkirakan US Dollar akan melemah ketika FFR diperkirakan tidak naik). Inflow dari Inggris dan Uni Eropa pun dapat diharapkan untuk masuk ke EM yang salah satunya Indonesia.
Dengan demikian, penurunan IHSG sebesar -2.3% siang ini (24 Juni 2016) merupakan opportunity yang sangat menarik
Artinya koreks ini adalah peluang yang menarik untuk melakukan buy on weakness, paling tidak untuk jangka pendek, karena justru disambut oleh outlook positif dari para Investor dan Fund Manager Asing terhadap investasinya di Emerging Market, dan di konfirmasi oleh kondisi Foreign Flow IHSG sampai saat ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market