Menjelang Pemilu ini banyak report-report yang banyak meng-highlight kekhawatiran pasar apabila Donald Trump terpilih. Berikut ini beberapa rangkuman mengenai efek dari terpilihnya Trump untuk pasar dunia yang dibuat oleh narasumber kami.
Pada tanggal 8 November 2016, waktu setempat, Amerika Serikat akan mengadakan pemilihan umum presiden menggantikan President Barack Obama. Kandidat pilpres Amerika Serikat ini adalah Donald Trump dari partai Republik dan Hillary Clinton dari partai Demokrat.
Dunia secara umum khawatir apabila Trump menang pilpres dan menjadi presiden AS karena salah satunya adalah kebijakan mengenai imigran gelap dan agama Islam. Salah satu yang paling diingat adalah akan membangun tembok sepanjang perbatasan AS – Meksiko (dengan biaya ditanggung Meksiko) untuk menangani masalah imigran gelap. Trump juga akan memberikan tanda pengenal khusus untuk umat muslim yang tinggal di AS.
Secara ekonomi, ada beberapa kekhawatiran pasar apabila Trump menjadi presiden negara terbesar dari segi Pendapatan Domestik Bruto (sebesar USD17rb miliar di 2015, kedua terbesar adalah China sebesar USD10rb miliar di 2015), maka ada beberapa kebijakan ekonomi yang mungkin menjadi bencana. Hal yang paling utama adalah mengenai pajak dimana Trump berjanji akan mengurangi pajak dari 39.6% menjadi 33% (setelah sebelumnya berjanji mengurangi hingga menjadi 25%). Selain itu, pajak tertinggi untuk perusahaan pun akan dikurangi dari 35% menjadi 15%. Dengan janji berupa anggaran infrastruktur sebesar USD500 miliar (dibanding anggaran Clinton sebesar USD275 miliar), peningkatan anggaran pertahanan dan kesehatan, maka Trump akan meningkatkan hutang AS sebesar USD5.3 triliun (dibanding Clinton sebesar USD200 miliar) sehingga ada potensi peningkatan rasio hutang terhadap PDB (Debt to GDP Ratio) menjadi 105% dari saat ini di 77%.
Selain mengurangi pajak dan meningkatkan anggaran (yang terkesan berlebihan), Trump juga berencana ‘merubah’ perjanjian dagang bilateral dan multilateral terutma dengan China dan Meksiko. Padahal China dan Meksiko adalah negara yang termasuk tiga besar tujuan ekspor AS. Perubahan perjanjian yang terkesan memaksa (sehingga sering kali Trump dianggap anti terhadap perdagangan antara negara) dapat menjadikan sebuah Trade Wars yang ujungnya mengucilkan AS dan merugikannya.
Tentu saja apabila ternyata Trump tidak populer karena kebijakan yang kontroversial maka dunia tidak khawatir. Namun ternyata, meski kontroversial, popularitas Trump terus menguat sehingga ada potensi kuat Trump menang. Mata uang Mexican Peso sebagai respon pelaku pasar terhadap potensi Trump memenangi pemilu pun terus melemah terhadap USD. Hal ini menandakan pasar semakin mengantisipasi bahwa Trump berpotensi menang (yang akan berdampak buruk terhadap ekonomi Meksiko).
Meski demikian, berdasarkan metode perhitungan suara di AS (menggunakan metode Electoral College System (berdasarkan bobot dari setiap wilayah) maka menggunakan poling terakhir, Clinton masih memiliki peluang lebih besar menjadi presiden AS dibanding Trump (64.5% vs 35.5%).
Dengan sistem Electoral Vote tersebut (dan kemajuan informasi teknologi di AS), semakin mudah dan cepat untuk memprediksi hasil final dari pilpres AS. Setelah dilaksankan pemilu pada tanggal 8 Nov’16 maka malam setelah voting ditutp atau jam 11 WIB pada 9 Nov’16, muncul hasil Quick Count yang reliable.
Sangat mungkin pasar akan menjual aset yang berisiko (saham dan obligasi) dan membeli Safe Haven Asset (emas, yuan, USD) apabila Donald Trump menjadi presiden. Namun diperkirakan, pasar akan membeli aset berisiko apabila Hilary Clinton memenangi pilpres AS ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market