Berita banjir di Australia yang memaksa 2 produsen batubara raksasa menyatakan Force Majoure karena tidak bisa memenuhi kewajiban mereka untuk melakukan pengiriman batubara, dan diprediksi proses perbaikan rel kereta api yang rusak karena banjir tersebut membutuhkan waktu paling lambat 5 minggu.
Hal tersebut menyembabkan loncatan harga batubara yang disusul kenaikan signifikan harga COAL kemarin langsung disambut dengan loncatan harga saham-saham batubara pada perdagangan kemarin. Menurut pantauan kami di berbagai forum dan media social para pemain saham, para investor ritel terlihat mulai masuk ke dalam fase euphoria pasca perdagangan kemarin. Kenaikan signifikan saham BUMI kemarin juga terlihat sangat meningkatkan gairah beli saham-saham di sector ini.
Saat ini mayoritas investor ritel percaya bahwa saham-saham batubara akan terus melanjutkan kenaikannya kurang lebih seperti yang terjadi di akhir tahun 2016 lalu. Namun jika dilihat dengan lebih tenang, kenaikan saham-saham batubara sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Kami bahkan sudah memasukan sector ini sebagai sector favorit kami sejak 3 minggu lalu, dan terus dipertahankan setiap minggu. Hal ini disebabkan karena kami mendeteksi mayoritas saham-saham sector batubara atau yang berkaitan dengan batubara terus diakumulasi Bandar sejak pertengahan bulan Februari lalu.
Jika melihat grafik di atas kita bisa melihat bahwa CTS COAL INDEX sudah naik signifikan dalam 3 minggu terakhir, dari 16 candle terakhir, hanya 1 candle CTS COAL INDEX yang mengalami koreksi. Hal ini menunjukan bahwa euphoria investor ritel saat ini sudah tertinggal cukup jauh karena para big player sudah jauh lebih dulu mengumpulkan saham-saham sector ini.
Bukan cuma itu jika dibandingkan dengan harga batubara harga saham-saham batubara saat ini sudah jauh lebih mahal, dapat terlihat dalam grafik di atas, bahwa pada tahun lalu ketika harga batubara mencapai puncaknya di CTS COAL INDEX masih berada di level 1.050, dan saat ini sudah berada di level 1.187 padahal saat ini harga batubara masih jauh di bawah level tertingginya tahun lalu.
Namun yang menurut kami indikasi negative terbesar dalam pergerakan saham-saham batubara saat ini muncul dari pergerakan kemarin, seperti di tengah loncatan pergerakan harga saham-sahamnya para BANDAR saham-saham sector ini justru memilih untuk menghentikan akumulasinya, terutama di saham-saham yang sudah cukup lama mereka akumulasi beberapa minggu terakhir.
Secara logika hal ini memang cukup masuk akal, setelah melakukan akumulasi selama hampir 3 minggu, sangat wajar jika BANDAR menggunakan momentum euphoria saat ini untuk melakukan aksi profit taking, terutama ketika minat beli ritel sedang tinggi-tingginya seperti saat ini. Bukan cuma itu meskipun sebenarnya BANDAR belum punya rencana untuk melakukan profit taking, namun sentiment positif dan terbangnya harga batubara saat ini membuat aksi akumulasi sulit untuk dilakukan, karena para investor ritel juga saat ini sedang ikut memburu saham-saham di sector ini, jadi daripada saling berburu saham, yang menyebabkan average pembelian Bandar meningkat drastis, jauh lebih menarik untuk Bandar memanfaatkan momentum ini untuk melakukan aksi profit taking jangka pendek, apalagi jika mempertimbangkan sentiment yang meyebabkan kenaikan harga saat ini bersifat sementara saja
Namun untuk 1-2 hari kedepan kami melihat kemungkinan BANDAR kemungkinan akan membiarkan euphoria ini berlanjut dulu, tanpa melakukan aksi jual besar-besaran yang justru dapat memadamkan semangat para investor ritel untuk membeli barang yang siap mereka jual.
Dalam kondisi saat ini opsi terbaik bagi investor ritel adalah memanfaatkan euphoria ini juga untuk melakukan profit taking, terutama bagi mereka yang sudah mengikuti aksi arus akumulasi BANDAR sejak beberapa minggu yang lalu di saham-saham seperti PTBA, ADRO, UNTR dan beberapa saham lainnya. Bagi yang baru ingin membeli sebaiknya memilih saham-saham yang belum banyak naik dalam periode seminggu terakhir, dan yang baru diakumulasi Bandar dalam beberapa hari terakhir, dan BUMI adalah salah satu saham yang masuk dalam kategori ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market