Menjelang akhir bulan November lalu kami mengatakan dalam analisa kami bahwa ada 2 kekuatan yang memiliki pengaruh besar untuk pergerakan IHSG di bulan Desember. Pertama aliran dana asing dan kedua effect Window Dressing.
Aliran dana asing berpotensi membuat IHSG turun pasca outflow sebesar 13 Triliyun di bulan November, sementara Window Dressing berpotensi membuat IHSG naik karena adanya effect akhir tahun yang terus berulang. Dan jika kita melihat urutan waktunya, Foreign Flow IHSG harusnya memberikan memberikan efek lebih dulu (di awal Desember), baru setelahnya Window Dressing yang setelah diteleti baru terjadi di 2 minggu terakhir menjelang penutupan tahun.
Namun kenyataannya IHSG justru bergerak naik di awal bulan Desember ini, dan dana asing justru terus keluar. Jika kita belajar ke belakang kondisi ini juga pernah terjadi di awal kejatuhan IHSG di tahun 2015 lalu dimana setelah terjadi Massive Outflow, IHSG justru mengalami kenaikan yang disertai dengan terus keluarnya dana asing seperti yang terjadi saat ini.
Namun jika itulah yang sedang terjadi saat ini jika kita belajar dari kejatuhan IHSG tahun lalu, dimana masa Mark Up terjadi selama 1 bulan, maka kejatuhan IHSG berpotensi jatuh di 2 minggu terakhir di tahun ini, yang notabene adalah momentum terkuat effect Window Dressing yang juga merupakan 2 minggu dengan rata-rata kinerja IHSG paling baik sepanjang tahun.
Jadi bisa dibilang pergerakan IHSG saat ini bertolak belakang dengan skenario yang kami prediksi sebelumnya, jika kami melihat beberapa analis lainnya pun terlihat cukup kebingungan dengan kondisi IHSG saat ini, IHSG seperti bergerak secara random, setiap pagi sebelum market buka umumnya kita sama sekali tidak memiliki bayangan apa yang akan terjadi di IHSG.
Media pun seperti hanya menhubung-hubungkan kenaikan IHSG dengan apa yang sedang terjadi, jika IHSG naik dan kebetulan harga oil naik, dianggap kenaikannya karena harga oil padahal di waktu yang sama rupiah melemah, di hari lainnya dihubungkan dengan Dow Jones, terkadang aliran dana asing.
Fakta bahwa dari sudut pandang Foreign Flow level wajar IHSG seharusnya ada di level 4.800, seperti kita ketahui dana asing adalah penggerak utama IHSG dalam kondisi normal membuat resiko IHSG saat ini sebenarnya masih sangat besar.
Dalam kondisi seperti saat ini satu-satunya senjata yang kita miliki adalah Analisa Technical, karena analisa ini hanya berfokus pada pergerakan harga dan tidak mempedulikan efek-efek logis yang dapat menggerakan harga. Ketika harga naik technical analysis akan meminta kita untuk membeli, dan ketika turun akan disuruh menjual, tidak peduli apa alasannya, tidak peduli kita untung atau rugi.
Dalam kondisi saat ini memang technical analysis adalah satu-satunya metode yang bisa kita kita gunakan untuk mencari keuntungan maksimal sampai kondisi kembali normal. Ketika IHSG bergerak di luar logika kita, maka analisa yang paling ideal memang adalah analisa yang tidak menggunakan pendekatan logika.
Namun seperti yang kemungkinan rekan-rekan sudah ketahui, trading menggunakan analisa ini bukanlah tugas yang mudah, karena dalam hidup kita dilatih untuk mengambil keputusan berdasarkan dengan dasar pemikiran logis, bukan berdasarkan garis atau indikator-indikator lainnya.
Itulah sebabnya kami tidak banyak menggunakan Technical Analysis dalam analisa kami, karena kami percaya keputusan yang baik dan yang kami percaya adalah keputusan yang didasarkan oleh alasan yang logis. Logikalah yang umumnya kita jadikan panduan action kita, terutama ketika kondisi yang terjadi tidak sejalan dengan harapan kita, tanpa alasan logis umumnya kita akan cepat panik ketika terjadi kondisi yang tidak kita inginkan.
Itulah sebabnya meskipun kondisi IHSG tampak sudah semakin membaik, kami memutuskan untuk lebih banyak memegang cash daripada saham sampai saat ini.
Dalam menggunakan TA, Disiplin adalah faktor paling penting, jika technical mengatakan jual, maka anda harus menjual, tidak peduli anda untung atau rugi, fundamentalnya bagus atau jelek, asing beli atau jual, jika anda berpegang pada analisa technical anda harus disiplin mengikutinya. Jadi jika anda adalah trader yang memiliki disiplin setinggi itu, ini adalah momentum yang sangat baik untuk memaksimalkan keuntungan, jika anda kurang lebih seperti saya, yangmembutuhkan alasan untuk membeli atau menjual, maka saran saya jangan gunakan seluruh uang anda untuk trading saat ini, karena secara psikologis semakin besar uang yang kita gunakan semakin kita membutuhkan alasan logis dalam mengambil setiap keputusan, jadi semakin besar posisi cash yang anda pegang, semakin mudah untuk anda menggunakan analisa technical, dan disiplin menggunakan trading strategi anda.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
sy juga merasa heran meihat fenomena seperti ini, ketika di tahun 2015 outflow asing terus2an keluar, index tersungkur dalam, tetapi di akhir 2016 ini walaupun outflow asing terus keluar malah index merangkak naik, kemungkinan ada kekuatan windows dressing vs outflow asing, atau campur tangan pemerintah utk me mark up index supaya tetap naik di karenakan banyak nya emiten bumn yng mengadakan right issue di tahun sekarang…