Kunci Sukses Kepemimpinan yang Efektif, Apapun Kondisi dan Situasinya

 

Artikel ini dipersembahkan oleh :

Cara kepemimpinan adalah kunci sukses dari keberhasilan usaha bisnis para entrepreneur atau wirausahawan.

Kenali kunci sukses kepemimpinan yang efektif melalui artikel berikut ini. Selamat membaca & jadilah entrepreneur sukses masa kini!

 

Pemimpin yang Efektif

Mengatur orang lain memang bukan persoalan yang mudah.

Para pebisnis tentu memiliki banyak sekali ide dalam melakukan pengembangan atas usahanya dengan setiap inovasi produk dan juga pelayanan kepada pelanggan.

Namun masalahnya, ini tidak bisa Anda lakukan sendirian. Anda membutuhkan tim dan tim itu adalah anak buah Anda.

Jika Anda bisa mempekerjakan orang yang mampu mengatur semuanya itu, tentu akan lebih baik. Tapi akan ada harga yang harus dibayar dan tidaklah sedikit.

Kabar baiknya, tugas mengatur orang tersebut ada dalam kumpulan dari tugas kepemimpinan dan terangkum dalam pembahasan berikut ini.

Dengan mengetahui dan berusaha mempraktikkan kunci sukses kepemimpinan di bawah ini, perusahaan atau organisasi yang Anda pimpin akan berkembang lebih bonafide dan semakin maju.

 

#1 Delegasikan dengan Bijak

Kunci keberhasilan kepemimpinan adalah belajar untuk secara efektif mendelegasikan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan wewenang yang diperlukan hingga tuntas.

Banyak atasan merasa bahwa mereka perlu mengendalikan setiap hal kecil yang dilakukan karyawan mereka. Ini bisa menjadi bumerang bagi Anda sendiri jika Anda melakukannya.

Ketika tugas, tanggung jawab dan wewenang telah didelegasikan, Anda menyatakan percaya pada bawahan Anda bahwa ia dapat menyelesaikannya dengan profesional.

Dengan kepercayaan inilah sebenarnya Anda sedang membawa para bawahan Anda untuk memiliki tanggung jawab lebih dan bisa membuktikan kemampuan mereka dalam bekerja.

“Relationships and trust. This is the bedrock of life.” – Mukesh Ambani

“Hubungan dan kepercayaan. Ini adalah fondasi kehidupan.”

 

#2 Menentukan Tujuan

Setiap karyawan membutuhkan tujuan yang harus dicapai dan diupayakan.

Tidak hanya tujuan jangka pendek, namun tujuan tersebut memastikan bahwa karyawan Anda bekerja menuju keseluruhan tujuan organisasi (jangka panjang).

Tetapkan tujuan spesifik dan terukur dengan karyawan Anda, kemudian secara teratur memantau kemajuan mereka dalam mencapainya.

“Reach your ambition as high as the skies! Dream it as high as the skies! Because if you’re fell, you’re gonna fall among of the stars!!” – Ir. Soekarno

“Gapailah ambisi Anda setinggi langit! Mimpikan ambisi Anda itu setinggi langit! Karena jika Anda jatuh, Anda akan jatuh di antara bintang-bintang!!”

 

#3 Komunikasi

Banyak bos yang kurang menjalin komunikasi dengan para bawahannya.

Pertemuan secara formal seperti meeting atau briefing sebetulnya hanya memfasilitasi komunikasi dalam usaha pencapaian tugas.

Namun, ada ruang komunikasi yang seringkali tidak digunakan antar pimpinan dengan bawahan, yakni saat santai di mana mereka bisa menjalin komunikasi tanpa adanya urusan kantor.

Anda sebagai pimpinan bisa menanyakan hal-hal yang bersifat lebih pribadi seperti hobi atau saling bertukar pikiran mengenai pengalaman dalam bidang hidup lainnya.

Ngopi di kedai kopi atau merayakan ulang tahun salah satu karyawan dicafé bisa menjadi opsi, di samping makan siang bersama saat break timetiba juga dapat menjadi salah satu alternatif.

Komunikasi ini dapat meningkatkan rasa kepercayaan karena dapat mengenal satu dengan yang lain.

Dampak positifnya, tentu saat di kantor akan terjadi kolaborasi kerja sama yang lebih efektif dan efisien.

Anda bisa mengenal watak, kepribadian bawahan Anda lebih jauh, sehingga Anda pun bisa menentukan pendelegasian tugas juga kepada orang yang tepat.

 

#4 Luangkan Waktu untuk Mendengar

Terkadang para karyawan atau bawahan atau anggota tim Anda juga perlu didengarkan.
Entah itu ide mereka terhadap pangsa pasar yang dinilainya sedang menurun atau prediksi dari perusahaan yang sepertinya salah.

Atau bisa saja mereka sedang dalam masalah dan mengandalkan Anda sebagai pemimpin untuk dapat setidaknya memberikan sumbangsih saran bagi mereka.

Letakkan ponsel pintar Anda sejenak dan ubah mode sleep pada laptop Anda, agar Anda bisa mendengarkan dengan baik.

Jika Anda memang pemimpin yang dekat dengan para bawahan, tentu Anda akan sangat menghiraukan persoalan ini.

Karyawan yang mengalami masalah, tentu akan terbawa pada kinerjanya di kantor, termasuk penurunan performanya yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan.

Sebagai pemimpin yang bijak, Anda tentu tahu apa yang harus Anda perbuat, bukan?

Luangkanlah waktu Anda yang berharga untuk para karyawan Anda yang begitu berharga.

 

#5 Berikan Penghargaan

Setiap orang pasti ingin dihargai, sekecil apapun tugas yang mereka lakukan.

Bahkan mengatakan terima kasih kepada petugas kebersihan di toilet kantor Anda, itu perlu untuk menambah rasa bangga dan rasa diakui sebagai karyawan.

Dengan adanya penghargaan dan pengakuan dari atasan, setiap karyawan akan berusaha melakukan pekerjaan mereka dengan baik.

Bonus yang diberikan perusahaan kepada para karyawan yang melakukan tugasnya melebihi target juga akan membuat para karyawan lebih semangat dalam bekerja.

 

#6 Pikirkan Solusi Jangka Panjang

Selalu ada solusi untuk setiap masalah, namun poin pentingnya bukan pada seberapa cepat solusi itu ada dan dapat meredakan masalah, namun seberapa langgengnya solusi itu bisa meredakan masalah jangka panjang.

Terkadang ada solusi terhadap sebuah masalah namun hanya menuntaskannya pada saat itu saja alias jangka pendek.

Masalah yang sama akan timbul lagi namun dengan kasus yang berbeda dan harus ada solusi terbaru dari masalah itu.

Pemimpin yang bijak perlu melihat jauh ke depan terhadap setiap kebijakan dan solusi yang dapat mengentaskan masalah tidak hanya jangka pendek, menengah tetapi juga jangka panjang.

“I would never do anything just for spite.” – Justin Timberlake

“Saya tidak akan pernah melakukan apapun hanya untuk sementara saja.”

 

#7 Jangan Terlalu Serius

Tidak diragukan lagi, menjalankan perusahaan adalah bisnis yang serius.

Produk dan layanan harus dijual dan dikirim, uang juga harus dihasilkan, dengan cara yang serius.

Terlepas dari besarnya tanggung jawab ini, para pemimpin yang sukses membuat organisasi mereka menjadi tempat yang menyenangkan untuk bekerja.

Tempat kerja yang menyenangkan terbukti membuat karyawan menjadi lebih loyal dan juga berenergi saat bekerja.

Tidak ada lagi permasalahan tentang kedisiplinan kerja yang membuat pihak perusahaan harus pontang-panting dalam memikirkan solusi bagi para karyawan yang mangkir.

Justru sebaliknya, jika biasanya istilah “I hate Monday” ketika akhir pekan akan usai, malahan “I love Monday” menjadi slogan bagi para karyawan.

Mereka akan lebih semangat kerja karena poin penting dari pekerjaan mereka adalah target kerja yang sesuai dengan standar yang diminta oleh perusahaan dan tentu saja atmosfer kerja yang menyenangkan yang membuat kantor serasa rumah kedua yang nyaman untuk menjadi tempat bekerja.

“Always turn a negative situation into a positive situation.” – Michael Jordan

“Selalu ubah situasi negatif menjadi situasi positif.”

 

Proses Seumur Hidup Seorang Pemimpin yang Tak Gampang Redup

Menjadi pemimpin yang efektif tidak bisa dilakukan hanya dengan melakukan satu dua tugas atau dengan cara yang instan.

Pengalaman Anda dengan terus mempraktkikan cara kepemimpinan yang sukses akan membawa Anda selangkah demi selangkah menjadi pemimpin yang semakin efektif dalam mengembangkan perusahaan atau organisasi Anda, apapun posisi kepemimpinan Anda.

Asah keterampilan kepemimpinan Anda dan ikuti setiap seminar kepemimpinan yang dapat membantu Anda menambah wawasan dan pengetahuan dan juga praktik dalam memimpin.

Tak menutup kemungkinan juga segala sumber pembelajaran yang dapa menjadi bahan pembelajaran.

Menjadi pemimpin yang sukses adalah proses pembelajaran seumur hidup. Tetap semangat, bertahan untuk terus maju meski menghadapi tantangan dan tetap menjadi pribadi yang menapak bumi ketika orang lain memuji kesuksesan Anda.

“Any man who reads too much and uses his own brain too little falls into lazy habits of thinking.” – Albert Einstein

“Setiap orang yang membaca terlalu banyak dan menggunakan otaknya sendiri terlalu sedikit, akan jatuh ke dalam kebiasaan berpikir yang malas.”