Hari ini pemberitaan di media heboh membahas mengenai MEROKETnya LABA ANTM, salah satu surat kabar ternama di Indonesia mengeluarkan headline berjudul ‘LABA ANTM NAIK 5X LIPAT’, salah satu statiun Televisi pasar modal terbesar di Indonesia, membuat judul “Tumbuh 540%, lama Antam tembus 874 M”
Bagi rekan-rekan yang masih baru dan lugu di pasar modal, berita ini tentunya merupakan berita yang sangat baik, dan berpikir, laba Antam meroket, berarti fundamentalnya bagus, sentimennya bagus, berarti ini waktunya untu membeli saham ini.
Dan kalau kita melihat prakteknya di market sepanjang perdagangan sesi 1 ini, memang sepertinya itulah yang sedang terjadi di market saat ini, secara BANDARMOLOGI, terlihat jelas para investor-investor pemula yang masih lugu, sedang memborong saham-saham ANTM karena maraknya pemberitaan tersebut. Bagi para pengguna analisa technical juga kemungkinan akan melihat saham ini sedang berada di supportnya, berarti RISK-REWARDnya rendah, dan mungkin juga ikut nimbrung membeli saham ini, mumpung lagi ada berita bagus, jadi technical dan fundamentalnya mendukung.
Kenapa kami menyebut investor-investor yang baru beraksi di atas adalah investor yang masih lugu ?! Karena investor tersebut belum memahami prinsip paling dasar dari pergerakan harga saham di bursa. Bahwa supaya terjadi pergerakan harga di bursa saham harus ada yang beli dan harus ada yang jual. Sayangnya memang ketika investor baru belajar saham, prinsip dasar tersebut sepertinya ‘sengaja’ di skip supaya trading saham terlihat mudah.
Fokus pengajaran lebih ke fundamental, kalau fundamental bagus yaa harga pasti naik, atau ke technical kalau saham golden cross berarti kita harus beli harga harganya naik. Orang yang memahami market seperti masih merasa bursa saham seperti permainan monopoli, dan ada bank-nya yang tugasnya nyetakin duit, sehingga semua bisa cepat kaya, kalau kita rajin baca berita dan tarik-tarik garis di grafik.
Masalahnya bursa saham tidak dan tidak pernah seperti itu, bursa saham hanya bisa ada KALAU ADA YANG BELI dan ADA YANG JUAL. Itulah PRINSIP DASAR DARI ILMU BANDARMOLOGI. Artinya ketika ada berita bagus, ketika ada ritel-ritel sibuk membeli saham seperti yang terjadi di ANTM di sesi 1 ini, tetap saja harus ada investor yang jualan ANTM sama banyaknya dengan yang diborong investor ritel.
Karena di bursa saham tidak ada ‘komputer’ yang kerjanya mencetak saham supaya ketika permintaan meningkat seperti hari ini semua orang bisa kebagian saham meskipun tidak ada investor yang mau jualan ANTAM, karena beritanya lagi bagus. Di bursa saham juga tidak ada ‘bank’ yang kerjanya mencetak uang, supaya kita semua bisa untung ?!
Pertanyaannya sekarang kalau berita ANTM sedang bagus, labanya naik 500%, dan ritel-ritel yang rajin baca berita dan rajin tarik-tarik garis semua memborong saham ANTM, lalu apa yang sedang dipikirkan investor yang sedang jualan ANTM saat ini. Apakah mereka semua adalah investor-investor bodoh yang tidak ngerti fundamental, tidak baca berita, dan tidak bisa menarik garis ?! Ataukah sebenarnya kita yang sedang dibodohi.
Itu sebabnya pemahaman akan Ilmu Bandarmologi sangatlah fundamental, jika kita mau ‘selamat’ dari kejamnya bursa. Karena hanya di dalam Ilmu Bandarmologi dibahas kalau berita seperti berita profit ANTM ini tidak mungkin baru diketahui BANDAR hari ini, ketika media-media membahas tentang kenaikan laba ANTM. Karena laba yang sedang dibahas ini adalah laba bulan Oktober – Desember 2018 lalu, jadi TIDAK MUNGKIN para pemain besar baru tahu berita itu pagi ini, dan baru belanja pagi ini. Mereka pasti sudah tahu berita ini di akhir tahun lalu, atau paling lambat di awal tahun ini.
Bagi rekan-rekan yang sudah memahami Analisa Bandarmologi pun tentunya sudah mendeteksi adanya AKUMULASI BANDAR di saham ANTM sejak awal bulan Desember lalu, ketika harga ANTM masih di 600an, dan sekarang harga ANTM sudah 1000, jadi sangatlah wajar kalau saat ini BANDAR sudah siap untuk PROFIT TAKING.
Namun untuk BANDAR bisa PROFIT TAKING, tentunya dibutuhkan investor ritel yang membeli saham-saham yang mau mereka jual, itu sebabnya berita ANTM harus dibuat sebaik mungkin, grafiknya juga kalau bisa dibuat sebaik mungkin, supaya baik investor yang menggunakan analisa technical, fundamental semuanya mau beli ANTM.
Kurang lebih itulah yang kemungkinan sedang terjadi di ANTM saat ini, jika kita melihat transaksi ANTM sepanjang sesi 1 pada broker Summary di atas, terlihat jelas broker-broker yang digunakan investor ritel menjadi TOP BUYER di saham ini YP (Mirae Asset Sekuritas), KK (Philips Sekuritas), CC (Mandiri Sekuritas) menjadi ketiga broker yang paling banyak beli saham ANTM di sesi 1 ini, broker-broker ritel lainnya pun semua dalam posisi net buyer.
Sementara broker-broker yang biasa dipake BANDAR seperti YU (CIMB), DB (Deutche Bank) dan PC (FAC Sekuritas), sibuk melayani meningkatnya minat beli investor ritel tersebut, dan dengan senang hati PROFIT TAKING di harga saat ini, setelah dikeluarkannya berita baik tentang ANTM.
Kami tahu tidak semua investor suka dengan fakta bahwa bursa saham dikendalikan oleh BANDAR dan BANDAR tidak perlu membaca koran untuk tahu kalau laba perusahaan meroket, mereka bisa tahu bahkan sebelum tutup tahun, sehingga bisa belannja barang dari kita, karena kita belum tau apa-apa, dan sekarang ketika kita ‘diberi tahu’ mereka sudah untung dan bisa profit taking.
Namun satu hal yang kita perlu pahami juga, tanpa anda BANDAR, harga saham tidak bisa bergerak, karena harus selalu ada yang beli dan ada yang jual. Jadi informasi tidak boleh diterima di waktu yang sama, supaya ketika BANDAR mau BELI, RITEL masih MAU JUAL, dan ketika RITEL MAU BELI, BANDAR sudah punya barang, dan bisa memenuhi permintaan para investor ritel.
Selain itu sebagai investor ritel, kita bisa belajar Analisa Bandarmologi, supaya bisa mendeteksi kapan BANDAR mulai membeli, dan ikut beli, ketika investor ritel lainnya masih jualan.
Atau kita juga bisa belajar memiliki kesabaran tanpa batas seperti Lo Kheng Hong, karena BANDAR juga tidak mau saham yang mereka kuasai harganya terus hancur, apalagi kalau terbukti perusahaannya bagus, dan terus menghasilkan laba.
Karena barang bagus bisa dijual mahal, jadi kalau anda sabar menunggu, tidak mungkin bandar membiarkan barang bagus dijual murah selama bertahun-tahun. Setelah mereka profit, mengambil waktu menikmati profitnya, suatu hari mereka akan membeli lagi saham yang mereka BANDARI, di saat mayoritas ritel sudah putus asa, dan mereka akan mengerek lagi harga saham ini. Jadi kalau kita sabar menunggu, cepat atau lambat kita akan merasakan hasilnya…
*Kalau anda bukan tipe investor ritel yang memiliki kesabaran seperti Lo Kheng Hong, dan memilih untuk mengikuti pergerakan BANDAR daripada menunggu dengan sabar sampai harga saham kembali dinaikan BANDAR. Anda bisa mempelajari Ilmu Bandarmologi dari ratusan artikel yang ada di website itu, atau anda juga bisa mengikuti Workshop Bandarmologi yang dalam 3 bulan kedepan akan diadakan di Jakarta ( 29 – 30 Juni 2019), Surabaya ( 27 – 28 April 2019) dan Bali ( 11 – 12 Mei 2019). Dapatkan info lengkap dan pendaftarannya disini.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
3 comments
Bagaimana cara berlangganan artikel dari sini pak?
Artikelnya semua gratis pak, tinggal baca saja di website ini… Tidak ada program membership akses dll….
Bang Karo-Karo apakah bisa analisa diberikan saat bandar mborong saham