PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat penurunan laba bersih 48% dalam sembilan bulan pertama tahun 2015. Di kuartal III-2015, laba bersih PGN tercatat US$ 306,32 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 591,80.
Penurunan laba bersih ini disebabkan turunnya pendapatan emiten berkode PGAS itu dari US$ 2,395 miliar menjadi US$ 2,138 miliar di kuartal III-2015.
Demikian dikatakan Direktur Keuangan PGN Riza Pahlevi dalam Investor Summit 2015, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Beban pokok penjualan naik dari US$ 1,427 miliar menjadi US$ 1,435 miliar. Naiknya beban pokok penjualan ini mendorong laba bruto perseroan turun menjadi US$ 702,89 juta di kuartal III-2015 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 967,82 juta.
Laba operasi juga turun dari US$ 701,10 juta menjadi US$ 422,43 juta di kuartal III-2015. EBITDA juga tergerus menjadi hanya US$ 614,34 juta di kuartal III-2015 dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 863,13 juta.
Volume penjualan distribusi gas bumi perseroan sebesar 789 MMSCFD. Dari besaran volume penjualan distribusi itu, porsi terbesar yakni hampir 40% disalurkan untuk mendukung sektor kelistrikan nasional.
Sedangkan volume transmisi gas bumi yang disalurkan anak perusahaan PT Transportasi Gas Indonesia sebesar 743 MMSCFD, dan volume transmisi gas bumi dari PGN sebesar 24 MMSCFD.
“Ketika pelanggan kami, khususnya dari kalangan pembangkit listrik dan industri mengurangi penyerapan gas dari PGN, hal tersebut berimbas pada pendapatan dan laba PGN secara umum. Kami yakin kondisi ke depan akan semakin membaik, sejalan dengan berbagi kebijakan dan komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya.
Sumber : detik.com
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market