Hot Rekomendasi 310317 : MAPI
“HR” merekomendasikan MAPI (TP Rp7,000) karena berhasil mencatat kenaikan laba bersih 2016 di atas estimasi pasar sebesar 6%. Laba bersih MAPI di 2016 naik 458% YoY menjadi Rp208 miliar (dari Rp37 miliar di 2015). Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan yang naik 10.3% menjadi Rp14.1 triliun. Dan yang lebih penting lagi adalah marjin keuntungan bersih MAPI melonjak dari 1.5% di 2016 dari 0.3% di 2015.
Secara bisnis, di tahun 2017 MAPI tidak berencana menambah merek baru namun akan fokus di Department Store yang ada (32 departemen store dalam merek SOGO, Debenhams, Seibu, Galeries Lafayette, Lotus dan Alun – Alun). Meski saat ini MAPI akan fokus di Specialty Store (toko yang menjual satu merek tertentu), Department Store yang masih berpotensi diperbaiki akan diperbaiki oleh MAPI.
Pada 3Q16, MAPI ekspansi merek Zara ke Vietnam dimana hasilnya adalah sangat sukses. Dengan profil calon pembeli yang tidak berbeda jauh dengan Indonesia, gerai Zara di lokasi premium di Vietnam (Distrik 1, Vincom Center B Shopping Mall) dipenuhi oleh calon pembeli baik Weekday maupun Weekend. Kontribusi penjualan Zara tercermin di 4Q16. Terbukti bahwa pada 4Q16, penjualan MAPI naik 12% YoY dan 6% QoQ. Laba bersih 4Q16 sendiri melonjak 4x lipat dibanding 4Q15 dan 19% QoQ.
Selain itu, dengan masuknya General Atlantic untuk membantu MAPI mengembangkan bisnis Food & Beverages (seperti Starbucks, Pizza Express, Krispy Kreme dan Cold Stone). MAPI akan sangat agresif mengembangkan gerai Starbucks dengan target sampai 70 gerai baru di 2017. Starbucks terbukti bertahan ditengah lesunya ekonomi karena pelanggan Starbucks merupakan kelas menengah – atas yang relatif bertahan dari perubahan kondisi ekonomi. Selain itu, dengan jumlah gerai Starbucks yang banyak (per May’16 mencapai 242 gerai), ada Bargaining Power dengan produsen susu sehingga ada peluang mendapatkan susu sebagai bahan baku yang lebih murah – yang akan meningkatkan marjin keuntungan.
Salah satu risiko MAPI adalah US Dollar dimana MAPI mengimpor persediaan dengan US Dollar namun menjualnya dengan Rupiah. Perlemahan Rupiah akan menjadi sentimen buruk bagi MAPI. Namun terbukti bahwa sepanjang 2017, Rupiah stabil di Rp13,300 dan perlu diingat lagi bahwa sejak Okt’15, tren Rupiah sedang menguat dari Rp14,800 ke Rp13,000, terendah di Sept’16. Sebanyak 18% dari biaya pembelian produk untuk dijual (Cost of Goods Sold) MAPI tercatat dalam US Dollar.
Selain itu, pasar pun tampaknya lebih memilih MAPI dibanding emiten sektor Ritel lain seperti RALS, ACES dan LPPF. Hal ini terbukti dari MAPI yang mencatat Return sejak awal 2017 (Year to Date atau YTD) sebesar 5%. Sementara, emiten lain mencatat Negative Return (ACES : -2.4%, RALS : -5.8% dan LPPF : -13%). Meskipun terlihat mahal namun disatu sisi, hal ini menunjukkan hanya MAPI yang sedang bergerak Uptrend.
Pandangan dari Tim Creative Trader :
Secara teknikal kami melihat MAPI masih dalam trend naik jangka menengahnya. Kami melihat MAPI akan menguji resistem channel di kisaran level 6.500. Untuk kondisi pasar sekarang ini kami cukup optims MAPI dapat melewati level 6.500.
” Informasi ini dikirimkan pertama kali ke Hot Info tanggal 31 Maret 2017. Untuk mendapatkan informasi ini secara Real Time, anda bisa mendapatkan info berlangganan di sini “
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market