Saya terlambat 6 hari dalam memposting Market Outlook meskipun analisanya sebenarnya sudah selesai dibuat di akhir pekan lalu dan di share di INVESTOR GATHERING BULANAN, hari Sabtu lalu. Untungnya sampai saat ini kondisinya belum banyak berubah, hanya ada sedikit perubahan pada kondisi Dow Jones, dan itupun ke arah yang lebih baik.
Sepanjang bulan Oktober sampai perdagangan kemarin IHSG tercatat menguat sebesar 64 point atau 1.5% (dari pembukaan awal bulan Oktober), perdagangan 1 bulan terakhir terbagi menjadi 2 sesi, pada awal bulan October sampai minggu ketiga, IHSG dan indeks dunia lain tampak berada dalam trend bullish yang cukup kuat, namun setelahnya di awali dengan patahnya trend bullish di Dow Jones, arus keluar dana asing, dan akhirnya diikuti dengan patahnya trend bullish di IHSG. Buruknya laporan keuangan di Amerika, dan sentiment Pemilu US masih mendominasi sentiment market dunia beberapa minggu terakhir.
FOREIGN FLOW ANALYSIS
Sejak awal kuartal 4 saya sudah berkata bahwa derasnya aliran dana asing dalam 4 bulan terakhir akan menyebabkan IHSG mengalami penguatan yang sehat, sehingga di awal bulan lalu saya mengatakan bahwa kita berada dalam kondisi “worry free”, karena sama sekali tidak ada indikasi koreksi signifikan dalam jangka pendek.
Analisa itu terbukti benar sepanjang bulan kemarin, dimana besarnya kepentingan Big Player yang bisa kita lihat dari besarnya dana asing yang masuk ke bursa kita, berhasil menjaga IHSG tetap dalam trend bullish meskipun di saat yang sama Dow Jones mengalami koreksi yang signifikan. Kejadian yang sama seperti yang pernah terjadi di kuartal kedua tahun ini, dimana Foreign Flow terbukti bisa menahan koreksi indeks yang disebabkan oleh koreksi dari market dunia.
Hal penting lainnya yang terjadi bulan lalu adalah pada tanggal 25 October lalu, Foreign Inflow di bursa kita tercatat berada di level tertingginya sepanjang sejarah, dan itu diikuti oleh pencapaian level tertinggi IHSG di tanggal 30. Jika melihat dua fakta tersebut kita bisa melihat bahwa kenaikan IHSG terlihat cukup sehat karena diiringi oleh akumulasi Big Player meskipun IHSG sudah berada di atas level 4.300.
Namun pencapaian tersebut “terganggu” sinyal negative yang diberikan oleh bursa USA, yang terkoreksi cukup signifikan dalam 2 minggu terakhir, memberikan sinyal bisa terjadinya sinyal bearish lanjutan sampai akhir tahun. Kondisi yang sama pernah terjadi di akhir kuartal pertama tahun ini dimana dana asing di bursa juga tampak masuk secara besar-besaran, namun seiring dengan IHSG mencapai level tertingginya, terjadi koreksi di bursa eropa yang mendorong terjadinya koreksi signifikan pada IHSG 1 bulan kemudian.
Dalam chart di samping kita bisa melihat aksi “Hidden Distribution” yang terjadi di IHSG di awal tahun ini, meresponi krisis yang terjadi di Eropa, terlihat IHSG bergerak terbatas, namun di saat yang sama dana asing terus keluar secara diam-diam.
Beberapa factor yang terjadi dalam periode tersebut adalah :
1. Koreksi dipicu oleh Krisis di Eropa
2. Terjadi aksi jual terselubung, ketika indeks bergerak terbatas (cenderung naik) sementara Asing terus melakukan penjualan.
3. Aksi jual terselubung terjadi selama 1 bulan.
4. Indeks cenderung “diangkat” menjelang closing.
5. Indeks tidak reaktif dengan pelemahan atau penguatan bursa lain.
6. Saham-saham gorengan mendominasi transaksi di bursa, sementara saham-saham big caps diam-diam terus dijual asing.
Seperti kita ketahui setelah hal tersebut terjadi dalam waktu 1 bulan, IHSG terkoreksi secara signifikan, seiring dengan koreksi lanjutan yang terjadi di Eropa.
Jika kita melihat kondisi yang terjadi 6 bulan lalu, kondisi yang kurang lebih sama sedang terjadi dalam 7 hari terakhir ini, tercatat IHSG hanya melemah 15 point dibandingkan dengan pembukaan 7 hari yang lalu, namun di saat yang sama dana asing yang keluar sebesar 2T. Aktifnya saham gorengan, indeks yang di angkat ketika closing dan tidak reaktifnya IHSG terhadap kondisi bursa dunia juga sedang terjadi saat ini.
Jika kita melihat list saham-saham yang banyak dijual asing dalam 7 hari terakhir, ASII, BBRI, TLKM dan GGRM masuk list 5 besar yang paling banyak dijual asing, dengan total dana yang keluar sebesar 1.6T dari kelima saham tersebut, sementara 5 besar saham yang paling banyak dibeli asing hanya sebesar 600M. Hal ini menguatkan indikasi bahwa Big Player sedang melakukan hidden distribution, untuk mengeluarkan dananya.
FOREIGN INDEX
Meskipun bursa Asia dan Eropa tidak terlalu terpengaruh dengan koreksi yang terjadi di Dow Jones namun sebagai bursa yang memiliki korelasi sangat tinggi dengan Dow Jones, kita harus sangat mewaspadi koreksi yang sedang terjadi di Amerika.
Kondisi Dow Jones sudah cukup membaik dalam perdagangan 2 hari terakhir, terlihat Dow Jones masih cukup kuat berada di atas MA 200nya, namun untuk sementara masih berada dalam CRITICAL ZONE, zona dimana kemungkinan naik atau turunnya sepanjang bulan ini masih 50-50.
Dalam zona ini kemungkinan IHSG masih akan melanjutkat trend “Hidden Distribution” nya dan bergerak dengan pola yang sama. Selama Dow Jones belum keluar dari zona ini saya masih merekomendasikan untuk wait and see dengan memegang persediaan cash, sambil melihat perkembangannya kedepan.
SIDEWAYS ZONE
Jika Dow Jones berhasil menembus level 13.300 kemungkinan kepanikan akan kembali mereda, dan Dow Jones berpotensi akan bergerak di zona sideways sampak akhir bulan dengan target penguatan sampai 13.600. Jika hal ini terjadi kemungkinan IHSG akan kembali menguat, dan dana asing kemungkinan akan kembali masuk ke bursa kita.
MINI CRASH ZONE
Aksi hidden distribution di bursa kita kemungkinan terjadi untuk mengantisipasi jika Dow Jones melanjutkan pelemahannya di bulan ini, penembusan level 13.000 merupakan sinyal exit untuk para investor ritel, jika hal ini terjadi, outook Dow Jones sampai akhir tahun akan negative, dan kemungkinan akan menjalar ke bursa-bursa lainnya, dan bukan mustahil akan menyebabkan panic selling.
PREDIKSI IHSG 1 BULAN KEDEPAN
Mempertimbangkan faktor-faktor di atas, saya prediksi peluang paling besar untuk IHSG dalam bulan November ini adalah bergerak dalam ZONA HEALTHY BULLISH yaitu sebesar 40%, hal ini mengasumsikan bahwa Dow Jones kembali ke Sideways Zone, dan aksi hidden distribution berakhir, seiring kembali stabilnya bursa Amerika. Jika IHSG kembali ke zona ini Target IHSG di 4.650 di akhir tahun kembali berlaku.
ZONA SIDEWAYS (35%)
Jika Dow Jones terus berada dalam CRITICAL ZONE nya, kondisi paling ideal untuk IHSG adalah di kisaran 4.150 – 4.350, dana asing kemungkinan tetap akan keluar, namun saya berharap jumlahnya tidak semakin bertambah kedepannya. Jika Dow Jones masuk ke Zona Mini Crashnya, kemungkinan IHSG akan berada di bawah level 4.250, dan kisaran 4.150 merupakan support jika koreksi kembali berlanjut di Dow Jones.
Kemungkinan kemungikan lain tergambar dalam chart IHSG di atas.
KESIMPULAN
Aksi Hidden Distribustion yang dilakukan oleh Big Player merupakan sinyal siaga yang tidak bisa kita abaikan, apalagi polanya sama dengan yang terjadi di kuartal kedua lalu, aksi jual ini memang tidak secara otomatis akan kembali membuat IHSG terkoreksi dalam, karena kemungkinan aksi jual ini hanya dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya koreksi lanjutan di Dow Jones. Jika Dow Jones bisa kembali ke atas Critical Zone nya kemungkinan Big Player akan mengakhiri aksi jualnya dan kembali masuk ke bursa.
Yang pasti aksi jual itu megindikasikan bahwa “Safety Factor” yang selama 1 bulan terakhir melindungi kita dari koreksi signifikan semakin berkurang, seiring terus keluarnya dana asing, saya sarankan untuk rekan-rekan mengurangi posisinya terutama di saham-saham blue chip yang sudah naik signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Bagi trader gorengan peluang saham-saham lapis ketiga masih mendominasi bursa dalam 1 minggu kedepan cukup besar, dan momentum ini masih bisa dimanfaatkan.
Quote of the Day:
The first step to transformation is a relationship with God
Ikuti WORKSHOP BANDARMOLOGY DI 4 KOTA, daftarkan diri anda segera !!
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
[…] hidden distribution yang berulang kali saya bahas tampaknya sukses dilaksanakan oleh para Big Player, beberapa asumsi […]