Laporan Semester I : UNPREDICTABLE IHSG
Jika saya diminta menyimpulkan dalam satu kata mengenai kinerja bursa kita di tahun 2013 maka kata yang akan saya pilih adalah ‘unpredictable’. Jika kita mengingat di akhir tahun 2012, saat itu saya menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mempelajari berbagai market outlook yang dikeluarkan oleh berbagai sekuritas dan fund manager. Setelah mempelajari semuanya konsensus target IHSG tahun 2013 ada di bawah level 5.000, sangat sedikit analis yang beranggapan bahwa IHSG dapat menembus level 5.000 selama tahun ini.
Kenyataannya selama 2 bulan pertama tahun 2013 IHSG menguat secara luar biasa, rally terjadi terus menerus mengingatkan kita pada kenaikan IHSG yang terjadi sebelum krisis 2018. Kenaikan didukung oleh historical HIGH Foreign Inflow. Tercatar sampai akhir kuartal pertama tahun 2013 total dana yang masuk selama tahun 2013 adalah sebesar 16.9T.
Di tengah optimisme yang sangat besar di IHSG di awal kuartal kedua inflow dana asing cenderung melambat selama bulan April, namun di saat yang sama IHSG masih terus naik sampai menembus level 5.000. Tepat di tanggal 30 April 2013 foreign flow IHSG berada di level tertingginya dengan total inflow 2013 di kisaran 18.5T.
Sejak saat itu asing terus melakukan aksi jual dimulai pada bulan Mei dimana IHSG masih bertahan di atas level 5.000, namun terus berlangsung di bulan Juni dimana IHSG ambruk sampai level 4.400, dan kembali rebound di 3 hari perdagangan terakhir sehingga masih berhasil tutup di atas 4.800. Dana yang keluar sepanjang periode ini sangatlah luar biasa dari level tertingginya di 18.5T sampai ke level terendah 2013 pada tanggal 26 Juni lalu di kisaran -8.06T, atau sebesar 26,5T sudah keluar hanya dalam 2 bulan. Sebagai perbandingan total dana asing yang masuk sejak tahun awal 2010 – akhir 2012 sebesar 21.5T. Jadi memang kita bisa lihat outflow yang terjadi dalam 2 bulan terakhir ini sangatlah luar biasa.
Jumlah dana asing yang keluar dalam jumlah sangat besar, hanya dalam 2 bulan dana yang keluar lebih besar daripada dana yang masuk selama 3 tahun (dari 2010-2012), keluarnya dana asing ini sudah saya prediksi sejak awal bulan Juni, awalnya saya mengira yang terjadi hanyalah aksi profit taking asing yang memang terjadi setiap tahun dalam 4 tahun terakhir.
Namun besarnya dana yang keluar membuat saya mempertimbangkan hal yang lebih besar daripada sekedar aksi profit taking, ada kemungkinan hal yang lebih besar yang belum kita ketahui bisa terjadi di kuartal ketiga ini.
Sampai saat ini alasan-alasan yang banyak dibahas mengenai keluarnya dana asing masih cenderung dihubungkan dengan fakta daripada alasan keluarnya dana tersebut. Berita-berita seperti inflasi, menguatnya dollar, jadi naik atau tidak jadi naiknya harga BBM semuanya sering kali dihubungkan dengan keluarnya dana asing dari bursa kita. Namun seperti kita ketahui harga BBM sudah naik, bahkan sudah dapat diprediksi kenaikannya dari juah-jauh hari dan asing tetap melakukan aksi jual. Dollar di kisaran 10.000 juga pernah terjadi di awal tahun ini, pada waktu itu IHSG dan dana asing terus masuk, tidak seperti yang sedang terjadi sekarang.
Mempertimbangkan hal tersebut ada kemungkinan hal yang lebih besar bisa saja terjadi dalam 1-2 bulan kedepan, sesuatu yang menjadi alasan dibalik exodus keluarnya dana asing saat ini, sesuatu yang belum kita ketahui saat ini.
Jika benar-benar terjadi kemungkinan akan ada hubungannya dengan krisis di Asia bahkan mungkin berita buruk yang muncul dari dalam negeri, sesuatu yang kemungkinan bisa mendorong IHSG terkoreksi bahkan ke bawah level 4.000 di kuartal ketiga ini.
Jika kita melihat list saham top buyer dan top seller asing, beberapa saham menarik diperhatikan untuk beberapa bulan kedepan antara lain BJBR, GGRM, UNTR karena sahamnya banyak di akumulasi asing, namun nilainya tidak naik signifikan bahkan turun, selain itu beberapa saham yang patut kita waspadai antara lain, SMGR, ASII, INDF juga TLKM.
Beberapa hal yang bisa kita pelajari adalah selama tahun 2013 saham-saham yang berbasis pada konsumsi lokal terlihat menjadi sasaran utama tekanan jual 2013 hal ini mengindikasikan kemungkinan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kemungkinannya saya bahas di atas dan semakin sering kita dengar di media akhir-akhir ini.
Hal lain yang menarik kita bahas adalah saham-saham perbankan yang banyak dijual asing selama 2 bulan terakhir masih berada dalam list foreign inflow, meskipun jumlahnya tidak signifikan, artinya saham-saham ini hanya kembali ke keadaan di awal tahun, belum ada indikasi asing mengurangi portfolionya secara besar-besaran di saham perbankan. Hal terakhir yang menarik kita perhatikan adalah adanya sinyal bahwa saham-saham batubara sudah mulai diakumulasi secara perlahan selama tahun 2013 ini.
PREDIKSI KUARTAL KETIGA 2013
ZONA MERAH MUDA: Kemungikan 50%
Dalam 3 hari terakhir di bulan Juni IHSG menguat dengan sangat cepat, sehingga berhasil ditutup di kisaran 4.800, dalam 2 hari terakhir asing terlihat sudah dalam kondisi net buy sebesar 2T, net buy ini adalah yang sejak tanggal 23 Mei lalu dimana sebelumnya asing melakukan penjualan selama 24 hari berturut turut.
Ada kemungkinan kenaikan ini hanya merupakan aksi Window Dressing menjelang penutupan akhir Semester Pertama, jika memang alasannya itu kemungkinan IHSG akan terkoreksi lagi sampai ke kisaran 4.500 – 4.600 dalam waktu 1-2 minggu kedepan, juga disertai dengan keluarnya dana asing.
Jika IHSG bergerak di zona ini selama kuartal ketiga ini, maka besar kemungkinan sedang terjadi pemulihan pada indeks kita, diiringi dengan kembali masuknya dana asing secara perlahan ke bursa kita.
Dan skenario IHSG bisa turun ke kisaran 4.000 kembali bisa terlaksana di kuartal ini, kemungkinan didukung oleh berita megatif dari Asia atau Indonesia.
ZONA HIJAU: Kemungikan 25%
Jika pada kuartal ketiga ini IHSG sanggup menguat, target saya untuk IHSG hanya di level 5.000, untuk saya pribadi kondisi ini adalah yang paling tidak diinginkan karena kenaikan IHSG tidak di topang dengan banyaknya dana asing di bursa kita, hal ini membuat indeks akan mudah jatuh jika terkena sentimen sentimen negatif.
ZONA MERAH: Kemungkinan 25%
Skenario ini terjadi jika memang ada sesuatu yang besar di balik aksi jual asing dalam 2 bulan terakhir, kemungkinan IHSG akan mengalami mini carash lanjutan sepanjang kuartal ketiga ini, IHSG dapat bergerak ke bawah trendlinenya di kisaran 4.300 – 4.000. Bahkan tergantung tingkat krisis yang mungkin terjadi IHSG bisa saja turun ke bawah 4.000
Skenario manapun yang terjadi saya masih sangat yakin bahwa volatilitas market masih akan besar dalam 2-4 minggu kedepan, jadi saya menyarankan bagi rekan-rekan yang tidak terbiasa trading dalam kondisi volatilitas yang tinggi seperti saat ini sabaiknya lebih banyak menyimpan cash daripada saham. Akan datang waktunya dimana market akan lebih kondusif untuk anda semua kembali masuk ke market. God Bless You All…
Quote of The Day:
Don’t stop short of knowing who you are, valuing who you are, and encouraging yourself to be and do everything God intends for you.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
good news…………semua kemungkinan bias terjadi, dan money management harus di perketat dan ambil kesempatan untuk short term trading only.