Pertanyaan di atas cukup banyak di tanyakan ke kami, dan menjadi pertanyaan bagi banyak investor sepanjang akhir pekan lal, Masihkah Aksi Window Dressing Berlanjut Minggu Ini ?!
Kita tentunya masih ingat bulan November IHSG dihantui oleh berbagai ketakutan, IHSG yang sempat turun ke bawah 6.000, krisis reksadana lokal, pemilihan kabinet yang dianggap tidak pro market, dll. Namun sentimen negatif tersebut tampaknya hanyut oleh aksi Window Dressing memasuki bulan Desember.
Padahal kalau kita pertimbangkan, krisis Reksadana Lokal masih terus berlanjut, bahkan saham-saham gorengan yang sempat bangkit di akhir November sudah terpuruk lagi, minggu lalu juga diwarnai oleh skandal Garuda dan adanya potensi Erick Thohir dan kementrian BUMN meng-obrak-abrik manajemen perusahaan BUMN yang sudah listing di bursa.
Memang benar, reformasi BUMN bisa mendatangkan kebaikan di masa yang akan datang, bisa, tapi belum tentu. Yang pasti kalau adalah kalau di ada reformasi BUMN besar-besaran, hal tersebut akan mendatanhkan ketidak-pastian, goncangan, bahkan mungkin keretakan. Dan itu semua sangat tidak disukai oleh investor yang sudah memegang saham-saham BUMN tersebut sebanyak jutaan lot seperti investor asing.
Namun kita tahu semua sentimen-sentimen tersebut hanyalah berita di koran, dan tidak harus kita hubungankan dengan pergerakan harga dan IHSG, karena seperti sudah kami bahas sepanjang minggu lalu di Channel Telegram kami. Yang dibutuhkan untuk IHSG bisa naik hanyalah 1, yaitu investor asing mengurangi aksi jualnya di IHSG. Cuma itu saja, tidak perlu yang lain!
Dan untungnya itulah yang terjadi di IHSG sepanjang minggu laku, seperti bisa kita lihat pada grafik pergerakan Investor Asing di IHSG di samping.
Dalam 5 hari terakhir investor asing mengurangi secara drastis aksi jualnya di IHSG, seakan-akan investor asing memberikan restu para fund manager lokal untuk melaksanakan aksi window dressignya.
Karena kita tahu kalau asing tetap melanjutkan aksi jualan besar-besarannya, IHSG tidak akan bisa naik, tidak peduli berita apa pun yang ditulis oleh wartawan di koran.
Apa yang menyebabkan asing mengurangi aksi jualnya ? Hal itu juga sudah kami bahas sejak awal minggu lalu, yaitu kepanikan investor lokal di akhir November lalu karena banyak berita buruk, yang membuat mereka kesulitan jualan, jadi untuk membangkitkan semangat beli investor lokal mereka membiarkan IHSG naik dulu sepanjang minggu lalu. Anda bisa memfolow Channel Creative Trader di Telegram untuk mendapatkan pembahasan mengenai IHSG dan saham-saham yang sedang menarik setiap harinya secara gratis disini.
Lalu pertanyaan pentinya adalah apakah asing kembali memutuskan untuk mengurangi aksi jualnya sepanjang minggu ini supaya IHSG bisa naik lagi, atau mereka memilih untuk membanting IHSG lagi setelah kepercayaan investor lokal mulai pulih ? Hanya asing yang tahu jawaban tersebut.
Namun yang kita tahu salah satu indikator yang cukup akurat untuk memprediksi kapan asing akan me-mark up IHSG adalah dengan mengukur kepanikan investor lokal. Kalau lokal sudah panik, takut, dan takut untuk melakukan pembelian saham, maka pada saat itulah IHSG dinaikan oleh investor asing.
Itulah alasannya kami melakukan pooling di instagram kami akhir pekan lalu, untuk mencoba mengukur seberapa panik atau seberapa optimis investor lokal saat ini. Karena investor lokal memang umumnya salah.
Namun sayangnya hasilnya seperti bisa anda lihat di samping, setelah mendapat ratusan voting, hasilnya hanya 49% percaya IHSG masih akan naik minggu ini, dan 51% percaya IHSG akan diturunin dulu oleh investor asing.
Jadi memang cukup sulit untuk menebak investor asing mau ngapain IHSG minggu ini, mau nggak mau kita harus liat hari perhari, kalau mereka jualan mulai banyak meskipun IHSG belum turun, sebaiknya kita berhati-hati dulu. Karena itu artinya mereka merasa kepercayaan lokal sudah mulai pulih, dan mereka bisa melanjutkan aksi profit taking mereka yang sudah berlansung 10 bulan terakir ini. Dan kalau asing profit taking, bagi rekan-rekan yang sudah paham analisa foreign flow, itu saatnya anda profit taking juga (kalau anda sempat beli di akhir November lalu), kalau tidak sempat belu yang cukup diam saja, sambil menunggu datangnya kesempatan mark up yang lain.
Karena kami cukup yakin para Manajer Investasi kemungkinan masih akan takut-takut menampung kalau asing jualan besar-besaran, karena mereka harus tetap menyisakan peluru untuk mengangkat IHSG di akhir tahun untuk memuluskan aksi Window Dressing. Dan kalau aksi jual asing hanya ditampung oleh Investor Ritel, maka efeknya akan lebih negatif untuk IHSG.
Untuk aksi Window Dressing di tahun ini sendiri seperti sudah kami tetap percaya akan berjalan normal, karena sudah terbukti krisis reksadana tidak berdampak banyak untuk IHSG, karena MI yang sedang krisis bukanlah bandar yang mengatur pergerakan IHSG. Selama Investor Asing merestui, kami cukup optimis IHSG akan baik-baik saja sampai akhir tahun ini.
Terakhir bagi rekan-rekan yang sudah memesan Riset Window Dressing 2019, banyak saham yang direkomendasikan untuk dibeli di akhir bulan November lalu sudah naik cukup banyak, anda bisa memperhatikan target kenaikannya di tabel yang sudah kami berikan, dan anda juga bisa menonton ulang Gathering Online Window Dressing yang kami adakan di awal minggu lalu, yang menjelaskan secara lengkap strategi untuk memanfaatkan momentum ini baik di awal, pertengahan atau akhir Desember. Juga skenario antara pergerakan investor asing dan pergerakan para MI lokal yang perlu terjadi untuk kelancaran aksi Window Dressing.
Bagi anda yang belum memsan, anda masih bisa memesan riset Window Dressing 2019 dan menonton ulang Gathering Online tersebut, dimana riset tersebut juga membahas saham-saham yang menurut riset selalu naik jika dibeli di pertengahan Desber atau menjelang akhir Desember. Pemesanan Riset Window Dressing 2019 bisa dilakukan disini.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God