Analisis Teknikal – Secara Teori
Menggunakan analogi sederhana, kami ingin menjelaskan konsep dasar analisis teknikal dengan tujuan membantu investor dan pengguna agar lebih memahami analisis teknikal. Sebagai catatan, penulis adalah seorang analis teknikal bersertifikat internasional dengan penghargaan karena mendapat nilai tertinggi dari ujian esai. Penulis pun saat ini bekerja sebagai analis teknikal di perusahaan sekuritas lokal.Semoga tidak ada yang tersinggung karena artikel penulis.
Sebelum masuk ke analogi dunia hewan, secara keilmuan, diambil dari tiga buku utama dalam mengambil sertifikasi CFTe (Certified Financial Technician), berikut adalah kutipan definisi analisis teknikal :
- “Technical Analysis of the Financial Markets” oleh John J. Murphy
The study of market action through the use of charts for the purpose of forecasting future price trends
- “Technical Analysis Explained” oleh Martin J. Pring
The art to identify a trend reversal at a relatively early stage and ride on that trend until the weight of the evidence shows or proves that the trend has reversed
- “Technical Analysis of Stocks Trends” oleh John D. Magee and Roberts D. Edwards
The science of recording in graphic form the actual history of trading and then deducing from that pictured history the probable future trend
Apabila ketiganya digabung, maka analisis teknikal dapat didefinisikan sebagai berikut : Study or Art of actual history or market action through the use of charts for the purpose of 1) forecasting the probable future trend trends and 2) identify a trend reversal at a relatively early stage until the weight of the evidence shows or proves that the trend has reversed
Ada dua tujuan utama analisis teknikal yaitu memprediksi tren harga di masa depan dan memperkirakan pembalikan tren harga se-awal mungkin. Analis teknikal hanya menggunakan data harga dan volume (Market Action) yang telah terjadi untuk memenuhi dua tujuan tersebut. Skeptisme muncul karena penggunaan data historis tersebut dalam meramal masa depan.
Skeptisme tersebutlah yang ingin diluruskan penulis di artikel ini. Untuk lebih mempermudah lagi, kami menggunakan analogi berupa “Animal Tracking” atau permainan mengamati jejak binatang dalam rangka menebak jenis binatang dan arah pergerakan binatang tersebut.
Ilmu Melacak Jejak Binatang
Beberapa persiapan dan langkah – langkah dalam melacak jejak binatang yang kami rangkum dari artikel : http://www.artofmanliness.com/2016/01/11/how-to-track-animals-a-primer-on-identifying-footprints/antara lain sebagai berikut :
- Memahami bentuk dasar kaki binatang
Bentuk morfologis kaki hewan (seperti gambar di akhir artikel) sangat penting diingat karena bentuk inilah yang menjadi langkah awal untuk meng-identifikasi jenis binatangnya. Tentu idenfikasi binatang menjadi salah satu kesenangan utama dalam melacak jejak binatang
- Memahami klasifikasi kerajaan hewan dari kelas dan sub – kelas (ingat lagi vertebrata dan invertebrata, mamalia, reptilia, amfibi dsb)
“Kucing” termasuk luas karena di alam terbuka, Harimau pun termasuk kelas “Kucing”. Ada kucing liar dan kucing domestik. Pastikan anda mengikuti jejak kucing liar yang tidak anda jumpai di lingkungan tempat tinggal anda. Pastikan juga anda menghindari binatang yang dapat membahayakan jiwa anda
- Wilayah geografis seperti bukit, hutan hujan, lembah, gunung, hutan rumput atau pantai dsb
Wilayah geografis sangatlah menentukan jenis dan kelas hewan yang dapat anda temui. Harimau adalah tebakan terakhir ketika anda melihat jejak binatang dengan kuku tajam di daerah pantai. Namun persiapkan diri anda bila anda melihat jejak kaki berkuku runcing di hutan hujan
- Keadaan lingkungan seperti iklim, musim dan cuaca serta waktu
Selain menebak jenis binatang dan arah perjalanan, dengan melihat kondisi cuaca, iklim dan lain sebagai, selain memastikan jejaknya mudah terlihat, kita bisa menebak keinginan dan tujuan pergerakan binatang tersebut. Apakah binatang tersebut sedang mencari makan, mencari pasangan atau mencari tempat beristirahat
Demikianlah sekilas ilmu mengenai mencari jejak binatang yang bisa kami rangkum. Kami belum pernah melakukannya namun tentu kita semua punya bayangan bagaimana suasana ketika mencari jejak hewan tersebut.
Ekonom dan Analis Fundamental
Ingat kembali definisi, tujuan dan subjek analisis teknikal maka tentulah penulis tidak berlebihan menyamakan analisis teknikal dengan ilmu melacak jejak. Data historis (harga dan volume) tersebut dapat diumpamakan dengan jejak kaki hewan. Tanpa bermaksud merendahkan, penulis menyamakan pembuat jejak tersebut (sang hewan) dengan investor yang telah melakukan aksi beli dan jual sehingga harga dan volume-nya tercatat di bursa efek. Semoga dari sini sudah mulai terlihat kesamaan yang sangat mendasar antara “Animal Tracking” dengan analisis teknikal.
Namun demikian, persiapan dan langkah dalam melacak jejak hewan seperti yang dijelaskan di artikel di atas lebih tepat disematkan kepada Ekonom dan Analis Fundamental. Seorang Analis Teknikal mungkin cukup fokus terhadap morfologis kaki hewan dan kelas / sub-kelas kerajaan hewan tanpa perlu mengetahui kondisi geografis, iklim, waktu dan lingkungan. Pengetahuan yang mendalam mengenai morfologis, kerajaan hewan dan sedikit “Insting” sudah cukup untuk mengetahui tiga hal : jenis hewan, arah pergerakan dan keinginan hewan tersebut.
Penulis menyamakan Ekonom sebagai seseorang Ahli Ekologi yang memahami kondisi geografis dan ekosistem. Paham mengenai iklim, cuaca dan musim serta ciri – ciri khas pada masing – masing kondisi cuaca dsb. Hal ini karena lingkungan akan menjadi pembatas jenis hewan serta kebutuhan hewan tersebut.
Ahli Zoologi yang memahami morfologis keseluruhan (tidak hanya kaki) serta mengetahui secara mendalam mengenai kerjaan hewan sangat pantas disematkan kepada Analisis Fundamental. Tentu secara khusus, Ahli Zoologi mengetahui kondisi geografis dan ekosistem namun Ahli Zoologi pun mengetahui mengenai hewan itu sendiri.
Melacak Pemikiran Market Dari Apa Yang Telah Market Lakukan
Kami membatasi analisis pemikiran Market dari harga dan volume. Dengan kata lain, kami hanya melihat Open, High, Low dan Close serta data Trading Value dalam menebak arah pergerakan dan keinginan hewan tersebut. Arah pergerakan dalam hal ini adalah untuk menebak apakah hewan tersebut sedang menuju (katakanlah) gunung atau lembah. Meski jejak kaki terlihat mengarah ke gunung namun jejak kaki mesti diperhatikan kembali terkait dengan ada tidaknya indikasi sang hewan berpindah tujuan menjadi ke lembah.
Ada satu kalimat di artikel di atas yang penulis sukai yaitu :
“Learning how to read tracks allows you to pick up on the little dramas enacted by wildlife that usually go unnoticed by the human eye”
“Little Dramas” tersebut lah yang ingin kami garis bawahi bahwa dengan hanya melihat pergerakan OHLC dan Trading Value, maka akan terlihat drama tersebut. Dan dari drama tersebutlah seorang analis teknikal berpengalaman dapat melacak : 1) arah tren harga masa depan dan 2) indikasi perubahan arah
Secara teknis, ada petunjuk penting mengenai perbedaan antara harga Close dengan harga Open yang sangat berguna dalam memperkirakan tren harga pada keesokan hari (masa depan). Ada petunjuk mengenai intensitas drama dengan melihat selisih harga Highest dengan harga Lowest. Ada makna yang standar bilamana harga Open juga menjadi harga Lowest dan harga Close menjadi harga Highest.
Melihat pergerakan harga yang lebih panjang, ada indikasi perubahan minat dari pergerakan harga yang menyerupai huruf “W” maupun “M”. Ada alasan kenapa bentuk Head and Shoulders (atau Inverse Head and Shoulders) harus memiliki Head yang lebih tinggi (lebih rendah untuk Inverse Head and Shoulders) dibanding kedua Shoulders. Analis Teknikal dapat menebak apa yang sedang dilakukan pasar ketika terjadi bentuk Triangle (baik itu Symmetrical Triangle, Ascending maupun Descending Triangle).
Ada bukti yang sangat jelas bahwa sekali harga naik dengan volume maka kenaikan harga sangat mungkin stabil dan bertahan hingga beberapa waktu lamanya. Alasan logisnya adalah bahwa sekali investor institusi membeli suatu saham dengan jumlah banyak maka investor sudah yakin akan prospek saham tersebut. Dengan kata lain, kemungkinan tidak ada minat jual (minimal dari investor tersebut) dalam waktu dekat yang mampu membalikkan kenaikan harga tersebut. Selayaknya hewan yang berjalan ke arah hutan (dengan jejak kaki yang mengarah ke hutan). Bila jejak kaki tersebut mantap (lurus mengarah ke hutan dengan berjalan tenang – kedalaman tapak kaki di tanah cukup mantap, tidak terlalu tipis) maka kemungkinan besar memang hewan tersebut akan mengarah ke hutan.
Menggunakan analogi selain “Animal Tracking”, Analis Teknikal layaknya seorang Psikolog yang menilai kesehatan mental seseorang dari ‘doodle’ yang digambarnya. Apapun analoginya, dengan menggunakan data historis dan sedikit pemahaman mengenai ilmu Analisis Teknikal, Investor Saham mendapatkan tools yang sangat berguna dalam membuat keputusan investasi.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market