Saham favorit investor ritel SRIL bangkit lagi, dalam 2 hari terakhir saham ini sudah naik 9%. Kenaikan ini langsung menjadi pembahasan di berbagai forum dan group-group saham. Hal ini sangat wajar karena memang SRIL adalah salah satu saham favorit para trader jangka pendek pasca kenaikannya yang luar biasa selama tahun 2015 lalu.
Namun kita juga mengetahui bahwa euforia di saham SRIL sudah berubah menjadi ketakutan dan frustasi di tahun ini, karena aksi jual besar-besaran yang dilakukan para big player (bandar) di saham ini sudah membuat saham ini sempat terkoreksi lebih dari 35% di tahun ini. Dalam artikel ini kami akan membahas bagaimana manuver pergerakan bandar SRIL dan bagaimana lihainya mereka dalam mengecoh investor ritel.
Dalam dunia saham kita sering mendengar istilah yang disebut DISTRIBUSI, dalam Teori Bandarmologi definisi dari DISTRIBUSI adalah pristiwa perpindahan kepemilikan dari pihak bandar ke pihak investor ritel, artinya bandar melakukan penjualan dan ditampung oleh investor ritel seperti kita.
Kondisi ini terlihat jelas dalam pergerakan harga SRIL tahun ini, jika kita melihat transaksi saham ini sejak awal tahun ini sampai akhir bulan Februari ini (sebelum harga SRIL mulai naik) maka kita melihat bahwa beberapa broker besar yang umumnya digunakan investor institusi seperti AK, MS, CS, ML DB, dan BK semuanya tercatat sebagai top seller di saham ini. Hal ini memberikan indikasi bahwa pemain besar sedang melakukan penjualan besar-besaran di saham ini, lalu tebak siapa pembelinya ?!
Peringkat pertama adalah broker dengan kode YP yang tidak lain adalah Daewoo Securities, broker yang selama ini dianggap sebagai broker dengan jumlah nasabah investor ritel terbesar di Indonesia. Peringkat kedua diduduki oleh PD (IndoPremier Securities atau IPOT) sekuritas dengan jumlah nasabah investor ritel kedua terbesar di Indonesia. Jumlah pembelian kedua broker berbasis investor ritel tersebut sejak awal tahun sampai akhir Februari sebesar 47M atau sekitar 2.2 juta lot dengan average harga pembelian di kisaran 289 per lembar.
Fakta di atas menunjukan hebatnya manuver seorang bandar saham sehingga dapat melakukan penjualan sebanyak 2.2 juta lot padahal dalam periode yang sama saham SRIL terus turun harganya.
Namun ada yang lebih hebat lagi, yaitu jika kita melihat bagaimana manuver bandar dalam dua hari terakhir ketika harga saham SRIL mengalami kenaikan yang cukup besar.
Jika sebelumnya kita mempelajari apa yang dimaksud dengan DISTRIBUSI, maka kebalikanya disebut AKUMULASI yang berarti perpindahan kepemilikan dari Investor Ritel ke Bandar, dimana investor ritel melakukan penjualan saham yang dimilikinya dan ditampung oleh Bandar.
Jika kita melihat pergerakan kedua broker yang kita bahas sebelumnya YP dan PD dalam 2 hari terakhir dimana harga SRIL naik 9%, keduanya justru tercatat sebagai net seller, investor ritel di YP tercatat melakukan penjualan sebanyak 47 ribu lot dan dan di PD 30 ribu lot.
Fakta ini sangat menarik dan juga ironis, ketika harga SRIL turun investor ritel terus pasang badan dan menampung saham ini, dan ketika harganya mulai bergerak naik investor ritel justru melakukan penjulan dan dengan average harga yang lebih rendah dari harga belinya alias cut loss. Hal ini juga mungkin dapat membantu menjelaskan kenapa mayoritas investor ritel mengalami kerugian dalam trading saham.
Memang seperti itulah Bandar, bandar tidak semuanya jahat, namun mereka adalah orang-orang super pintar dengan berbagai strategi yang lihai, jika kita tidak lebih lihai dari mereka, adalah sesuatu yang wajar jika kita akan terus menjadi korbannya.
Materi ini adalah sebagian kecil dari materi yang kami bagikan di WORKSHOP BANDARMOLOGI yang kami adakan di berbagai kota di Indonesia, jika anda berminat mengikutinya, anda bisa melakukan Pre-Registrasi disini. Baca juga testimoni puluhan peserta yang sudah mengikuti workshop ini.
Jadwal Workshop Bandarmologi terdekat adalah Surabaya 23-24 April 2016
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market