Dalam perdagangan hari ini saham-saham sektor batubara berterbangan, sampai saat ini saham ADRO sudah naik 5.7%, PTBA 1 %,INDY 5% dan ITMG 4.6%, jika melihat pembahasan beberapa analis kenaikan ini ‘disebabkan’ oleh kenaikan harga batubara yang saat ini sudah berada di level $97 dan semakin mendekati level psikologis di $100 /metric ton.
Bagi rekan-rekan yang baru mengikuti pergerakan harga-harga saham batubara pagi ini, berita tersebut tentunya bukanlah berita yang mengherankan, karena logikanya kalau harga batubara naik, maka pendapatan emiten batubara akan naik, dan otomatis harga saham-sahamnya juga akan naik.
Namun jika anda sudah mengikuti pergerakan saham batubara 1 minggu terakhir, kenaikan saham-saham batubara pagi ini menjadi sesuatu yang membingungkan, karena harga batubara sudah naik sepanjang minggu lalu, namun minggu lalu harga saham-saham yang dibahas di atas bukannya naik, melainkan turun. Lalu kenapa hari ini harga saham batubara naik, atau kenapa harga saham batubara minggu lalu turun, ketika harga batubara naik.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut umumnya akan muncul jika kita meneliti lebih dalam mengenai korelasi antara harga batubara dengan harga saham-saham batubara. Kebingungan tersebut cukup wajar dialami terutama oleh para investor atau trader saham yang masih baru dan belum paham kalau harga saham itu tidak bergerak karena harga batubara, harga minyak dunia, atau harga-harga lainnya. Karena yang menggerakan harga saham adalah BANDARnya, sesimple itu.
Dalam grafik di atas kita bisa melihat perbandingan antara harga saham ITMG, harga batubara dan pergerakan investor asing di ITMG yang merupakan BANDAR yang mengatur pergerakan harga saham ini. Hanya dengan melihat grafik di atas, kita bisa mendapat penjelasan mengapa harga ITMG turun minggu lalu, dan naik hari ini.
Minggu lalu harga ITMG turun cukup signifikan karena memang ASING jualan cukup signifikan saham ini, kebetulan saja minggu lalu harga batubara naik, hari ini investor asing terlihat melakukan pembelian, jadi harga ITMG rebound dan kebetulan juga harga batubara saat ini naik.
Sebagai Bandar saham ITMG investor asing TIDAK DIHARUSKAN untuk melakukan pembelian ketika harga batubara sedang naik, dan jualan ketika harga batubara sedang turun. Investor asing boleh memutuskan dengan bebas kapan mereka mau beli saham ITMG, kapan mau jual. Karena harga batubara terus bergerak setiap harinya, akan ada hari-hari Investor Asing membeli ITMG ketika harga batubara sedang naik, namun di sisi lain bisa saja Investor Asing justru memanfaatkan kenaikan harga saham ITMG untuk profit taking. Dan aksi mana yang akan mereka pilih di kala kenaikan harga batubara adalah murni keputusan mereka.
Lalu mengapa para analis sekuritas mengaitkan kenaikan harga batubara dengan kenaikan ITMG kemarini? Jawabannya sederhana, karena kemarin kebetulan harga ITMG naik dan harga batubara juga naik.
Satu hal yang perlu kita mengerti adalah berita “Kenaikan harga ITMG didorong oleh kenaikan harga batubara” dibuat setelah para analis melihat harga ITMG naik hari ini, dan bukan sebelumnya. Jadi harga ITMGnya naik dulu, baru alasannya dicari, dan bukan sebaliknya.
Minggu lalu ketika harga ITMG turun analis mengatakan “Penurunan harga ITMG, didorong oleh aksi jual asing.”. Mereka sengaja tidak membahas penurunan harga batubara karena mereka tentunya akan terlihat bodoh kalau mengatakan “Penurunan harga ITMG, disebabkan karena kenaikan harga batubara.”
Itu sebabnya mayoritas analis tidak trading saham, karena mereka tau tugas dan keahlian mereka adalah mengomentari, dan bukan memprediksi. Hal ini cukup wajar, dan juga terjadi di bidang-bidang lain. Di dunia sepak bola contohnya, komentator sepak bola juga umumnya bukan pemain sepak bola, karena skill menjadi komentator dan skill untuk menjadi pemain sepak bola jelas berbeda.
Bagi rekan-rekan yang mungkin baru di dunia saham, tentu hal ini agak menggangu pikiran anda, karena kami sedang mengakatakan kalau harga batubara ternyata tidak mempengaruhi harga ITMG yang notabene perusahaan pertambangan batubara.
Sebenarnya kami tidak mengatakan kenaikan harga batubara tidak akan mempengaruhi kinerja keuangan ITMG, karena memang profit ITMG tentunya akan naik kalau memang harga batubara terus naik dan jika profitnya naik signifikan cukup wajar kalau harga saham ITMG dihargai lebih mahal. (Tapi dengan catatan kalau harga batubara terus naik, karena bisa saja besok turun lagi).
Namun tentunya hal tersebut baru bisa kita ketahui beberapa bulan kedepan, di akhir kurtal berjalan atau menjelang dirilisnya laporan keuangan. Dan kalaupun BANDAR mau bergerak merespon kenaikan profit tersebut, mereka hanya perlu bergerak beberapa minggu, sebelum dirilisnya laporan keuangan ke public, jadi tidak ada keharusan mereka bergerak saat ini merespon harga batubara yang naik turun setiap hari.
Jadi kalau investor asing yang menggerakan harga ITMG saja tidak peduli dengan pergerkaan harga batubara harian, karena harga batubara tidak merubah harga saham, yang merubanya adalah aksi pemain besar/ Bandar di saham yang bersangkutan.
Sebagai investor dan trader kita juga bisa mengambil pelajaran, dimana tidak perlu terlalu memusingkan hal external seperti harga batubara, minyak dunia, nilai tukar dollar, dll. Kecuali memang tujuan anda adalah untuk menjadi analis, atau komentator saham.Jika kita tahu saham tersebut dibandari oleh Asing, maka fokuslah ke pergerakan asingnya saja.
Kembali ke pergerakan investor asing di saham-saham batubara dalam perdagangan kemarin inflow signifikan hanya terjadi di ITMG, sementara di saham lainnya tidak terlihat ada inflow yang signifikan meskipun harga sahamnya naik. Jadi jika hal ini kembali berlanjut, kemungkinan ‘umur’ kenaikan saham-saham batubara tidak akan beralangsung lama.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
3 comments
ITMG naik karena sentimen bagi dividen awal april. Jadi ritel curi star buat dapat capital gain.
Kenapa ritel bisa tau duluan pak ? Bukannya informasi itu harusnya Big Player duluan yang tahu ? Terus kalau ritel curi start, kenapa kemarin asing malah inflow, artinya lokal jualan ?? Apa maksud bapak ‘ritel asing’ yang curi start ?
Ini baru analisa yang saya mau dengar, selama ini para analis selalu beretorika dan membuat ambigue dengan pernyataan pernyataan nya seolah-olah ada korelasi kenaikan harga batubara dengan harga saham. Hanya team creative-trader saja yang gamblang menjelaskan perilaku market saham karena aksi bandar-bandar. Simple nya, ikuti saran WB, Be Afraid When Others Greedy, Be Greed When Others Afraid.