Dow Jones Mengalami Kejatuhan paling mengerikannya sepanjang sejarah, mengapa krisis saat ini bisa lebih buruk dari krisis 2008 ?!
Di luar dugaan banyak pengamat Dow Jones yang sudah turun secara signifikan beberapa hari terakhir kembali mengalami penurunan yang bahkan lebih dalam lagi tadi malam.
Bahkan penurunan yang terjadi saat ini menjadi penurunan paling mengerikan yang pernah terjadi dalam 6 hari sepanjang sejarah Bursa Amerika.
Kita tahu issue pandemic CoronaVirus memang bukanlah issue yang biasa dan bisa diprediksi effectnya, dan kapan akan ini semua akan berakhir, atau bahkan seberapa parah kondisi ini akan terjadi dalam 1 bulan, bahkan 1 tahun kedepan.
Dan setelah dalam 2 bulan pertama para Big Player di seluruh dunia tidak mempedulikan effect dari kondisi ini meskipun sudah lebih dari 1500 orang meninggal dan lebih dari 70 ribu orang terjangkit, namun dalam 1 minggu terakhir akhirnya mereka mutuskan untuk merespon kondisi ini dengan menjatuhkan hampir seluruh indeks dunia secara mengerikan dalam 1 minggu terakhir ini.
Memang kita tahu para big player/Bandar bisa untuk menjatuhkan pasar saham kapan saja mereka mau, bahkan kalau kita belajar pada krisis 2008 lalu pun kita menemukan bahwa dibutuhkan waktu hampir 2 tahun untuk para big player merespon krisis subprime morgage di Amerika Serikat.
Setelah mereka menjatuhkan Dow Jones memang efeknya mengerikan, namun sebelumnya tidak ada efek apa-apa pada bursa saham, sama seperti Dow Jones yang masih terus naik sampai awal minggu lalu, meskipun jumlah orang yang tertular virus corona terus bertambah pesat.
Hal yang sama juga terjadi dalam krisis 2008 lalu, dimana meskipun jumlah morgage bermasalah terus meningkat, Dow Jones masih terus naik, sampai akhirnya dijatuhkan oleh para Big Player setelah kondisi tersebut terjadi hampir selama 2 tahun (bahkan dokumentasi kejadian ini sudah dibuat film The Big Short).
Namun kalau dibandingkan dengan kejadian 2008 lalu, memang krisis yang terjadi ini bisa saja berkembang lebih parah dibanding krisis 12 tahun yang lalu, karena memang bisa banyak negara yang terkena impactnya, bukan hanya China. Berbeda dengan tahun 2008 lalu yang memang hanya Amerika Serikat yang mengalami effect nyata, negara lain hanya terkena cipratannya saja.
Namun effect virus corona bisa terkena pada negara apa pun, dan effectnya bahkan bisa lebih menakutkan daripada yang terjadi di China di negara tersebut.
Bukan cuma itu di tahun 2008 lalu IHSG sedang bangkit-bangkitnya, dan investor asing sedang masuk dalam jumlah sangat besar dI IHSG sebelum krisis di Amerika terjadi, sangat berbeda dengan yang terjadi dalam 2 tahun terakhir dimana investor asing terus keluar dari bursa kita, dan saat ini bahkan posisi Foreign Flow IHSG saat ini sedang berada di level terendahnya dalam 10 tahun terakhir.
Belum lagi ditambah lagi krisis perbandaran dan reksadana yang sudah membuat IHSG terkoreksi bahkan sebelum bursa dunia mengalami kejatuhan seminggu terakhir.
Jadi memang tidak ada salahnya kita lebih berhati-hati saat ini, jangan gunakan strategi yang biasa digunakan selama ini, karena kondisinya pun sejauh ini masih berbeda.
Saya yakin sooner or later kondisi akan kembali normal, namun kalau market crash tetap saja akan jatuh banyak korban, terutama bagi mereka yang tidak siap dan tidak kuat dalam menghadapi krisis ini.
So tidak ada salahnya kita lebih berhati-hati 🙏🙏🙏
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
3 comments
Thanks opini / warning nya Pak Argha. Perlu saya garis bawahi kata kunci nya adalah “mungkin bisa terjadi”. Artinya bisa pula tidak.
Untuk skala regional, isu 2008 berbeda dengan isu 2020 ini. Th 2008 financial crisis, th ini epidemic problem. Sebaiknya kita bandingkan krisis corona saat ini dengan krisis SARS atau sejenisnya (krisis epidemic, bukan krisis keuangan).
Yang lebih rumit untuk skala domestik ini. Market kita krisis likuiditas (kasus Jiwasraya, reksadana dkk) plus dampak regional krisis corona. Justru krisis likuiditas ini yang lebih berbahaya bagi pasar saham Indonesia.
Tindakan terbaik memang mempersiapkan strategi yang tepat untuk tahu batas kapan entry, exit atau menunggu. Swing trade, position trade atau stay away vs investing
saya liat sih ihsg harusnya back to normal lah.. kalaupun crash moga2 IHSG gk kurang dari 5076. khan bandar lama mau di swap sama bandar baru.. kalau bandar baru mulai kerja harusnya pertanda baik buat ihsg untuk melanjutkan hidupnya. tinggal pemerintah cari cara bagaimana agar bandar lama tidak mengganggu gerakan2 bandar baru dengan sisa2 barangnya yg belum terjual.
habis krisis awal tahun 2020 ini persis kayak angkanya 20-20 sudah seri lagi… hehehe..
kita liat ke depan gimana strategi big fund.. menurut saya sih sama aja… cuman.. orangnya baru… udah gitu aja
ngeri.. memperhatikan respon gejolak market dengan perkembangan virus, tapi hari ini kengerian berkurang setelah indeks as mantul, mudah mudahan sih sebenarnya memang hanya permainan bandar saja yang membuat semuanya tampak jauh sangat menyeramkan sekarang ini untuk memudahkan aksi mereka.
dari awal perkembangannya kita sudah dihantui berita berita yang berlebihan bahkan hoax, untungnya ada juga tulisan yang lebih berdasar fakta yang menenangkan misalnya tulisan mengenai virus corona dari bpk dahlan iskan dan tentunya tulisan tulisan mengenai aktifitas bandar dari bpk argha dan team.
terima kasih ya bapak bapak semua.