Salah satu yang menyebabkan penurunan IHSG kemarin adalah pengumuman bahwa Neraca Perdaganan berjalan bulan September kembali negatif, ini adalah yang kelima terjadi defisit perdaganan di tahun ini (dalam 9 bulan terakhir) melemahnya nilai rupiah secara logika dapat menungkatkan ekspor, dan mahalnya dollar akan meredam impor, namun nyatanya per bulan September lalu Difisit perdagangan masih tetap terjadi.
Meneteri Keuangan Bambang Brodjonegoro beberapa bulan yang lalu ketika saat ini masih berposisi sebagai wakil menteri pernah mengatakan bahwa pembenahan neraca perdagangan harus menjadi prioritas utama pemerintahan Jokowi.
Berikut ini salah satu Research dari Investment Banking Asing mengenai TIGA SOLUSI DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN :
- MENGATASI DEFISIT MIGAS, penurunan produksi dan terus meningkatnya konsumsi di Indonesia membuat defisit migas terus meningkat, solusinya adalah investasi barus untuk meningkatkan produksi migas. Selain itu solusi yang lebih sederhana adalah memperlambat pertumbuhan konsumsi dengan memperbaiki infrastuktur dan transportasi masal.
- PEMOTONGAN SUBSIDI BBM, rencana pemerintah memotong subsidi BBM juga dinilai dapat mengurangi defisit perdaganan, jadi kemungkinan market akan merespon positif kenaikan BBM, semakin besar kenaikannya dipercaya akan semakin baik untuk jangka panjang.
- PEMBENAHAN SECTOR MANUFACTUR, pembenahan sector manufactur di Indonesia juga dipercaya dapat mengurangi kebutuhan impor dalam negeri, yang menarik adalah dalam report lainnya yang dikeluarkan oleh DBS, dalam tahun 2014 ini Foreign Direct Investment ke Indonesia paling banyak masuk ke dalam sector manufactur.
[follow_me]
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market