Dalam 2 terakhir koreksi seakan-akan tidak pernah berakhir di IHSG, dalam sekejab IHSG sudah ada di kisaran 4.700an pada penutupan kemarin, padahal kenaikan dari level 4.700an sampai level 5.200an membutuhkan waktu 2,5 bulan.
Memang dalam 4 tahun terakhir karakter IHSG seperti itu, naik perlahan namun kalo turun sekaligus, secara Foreign Flow pun karakternya kurang lebih sama ketika masuk dana asing umumnya masuk perlahan-lahan namun ketika keluar keluarnya langsung dalam jumlah besar.
Sejauh ini dana asing yang keluar dalam satu bulan terakhir sebesar 6,4T sehingga total dana asing yang masuk sejak awal tahun tinggal 4,3T atau sudah keluar lebih dari 70% dibandingkan puncaknya di akhir bulan April lalu di level 18.5T.
Dalam beberapa hari terakhir saya melihat dana asing masih terus keluar dalam jumlah yang sangat besar, rata-rata dana yang keluar hampir 1T per hari, hal ini membuat penurunan indeks yang terjadi saat ini masih bisa dianggap wajar, karena memang sedang terjadi distribusi besar-besaran dari Big Player ke Small Player.
Transisi motor IHSG ini sudah saya bahas pada market outlook yang saya tulis awal bulan ini, dan terlihat berjalan sesuai skenario yang saya tulis di awal bulan, target IHSG di 4.500 yang awalnya seperti berlebihan pun semakin hari semakin mendekati kenyataan.
Saat ini saya masih akan terus mempertahankan target tersebut, bahkan saya lebih cenderung menurunkan target IHSG daripada menaikannya jika melihat kondisi sampai saat ini. Baca Market Outlook Bulan Juni disini.
Salah satu ciri bahwa market sudah mendekati bottom koreksinya adalah ketika investor ritel sudah kehabisan amunisi dan sehingga Indeks jatuh (terkoreksi 2-3% sehari) tanpa disertai foreign outflow yang signifikan seperti awal terjadinya koreksi, dan jika kita lihat grafik Foreign Flow di atas belum terlihat adanya indikasi ke arah situ, sampai saat ini investor ritel sepertinya masih sanggup terus menampung dana asing yang keluar.
Jika kita melihat kondisi saat ini, berita-berita negatif tampak sudah bertebaran seakan-akan berusaha menambah kepanikan Market, dollar yang bergerak ke level 10.000, ketidak jelasan kebijakan pemerintah tentang kenaikan BBM, dll.
Saya pribadi tidak menganggap berita-berita tersebut mengkhawatirkan atau memiliki pengaruh yang besar pada IHSG, yang terjadi hanyalah upaya media massa mencari penyebab koreksi IHSG yang terjadi saat ini. Sebagai contoh di awal Januari lalu rupiah juga pernah menyentuh level 10.000 per dollar Amerika, namun karena saat itu IHSG sedang bullish media tidak menghubungkan IHSG dengan nilai tukar. Ketidak jelasan kenaikan IHSG sendiri sudah berlangsung lama, dan sebelumnya tidak berpengaruh pada IHSG, namun ketika sekarang IHSG terkoreksi semuanya jadi dihubung-hubungkan.
Bagi saya pribadi yang sedang terjadi hanyalah aksi profit taking pemodal asing, dan saya hanya fokus menunggu kapan aksi ini berakhir, saat itu pulalah saya akan kembali masih ke market, tidak peduli bagaimana kondisi dalam negeri kita saat itu.
Saat ini saya sendiri lebih masih dengan antusias menunggu adanya indikasi dasar dari koreksi IHSG. Saya menyarankan rekan-rekan juga melakukan hal yang sama.
Have a save trading all….
Quote of the Day:
The path to victory runs through the valley.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
Kasih tau yah Pak klo sudah boleh collect lg:)) tq