Dalam 4 hari terakhir ini IHSG terus naik, dimotori oleh saham-saham property yang sudah dalam 2 minggu terakhir terus naik tanpa mempedulikan kenaikan suku bunga yang seharusnya memberikan dampak negatif pada sector property. Melihat kondisi ini secara perlahan para trader mulai melakukan profit taking, bahkan sebagian sudah dalam posisi ful cash sejak minggu yang lalu.
Kenaikan yang saat ini terjadi memang sedikit menakutkan karena tidak disertai dengan kenaikan indeks dunia dan juga inflow dana asing yang memadai untuk menahan IHSG dari potensi koreksi secara tiba-tiba. Satu-satunya sentimen positif yang ada adalah gerak cepat pemerintahan Jokowi untuk melakukan perbaikan-perbaikan di segala sisi, namun jika kenaikan disebabkan Fundamental Indonesia yang membai, harusnya kenaikan disertai dengan masuknya dana asing, seperti terjadi di awal tahun.
Secara Technical IHSG sudah sangat membutuhkan technical correction, jika kita berharap trend IHSG terus bergerak naik dalam 2-3 bulan kedepan, jika dilihat secara Bandarmologi saat ini mayoritas saham Property berada dalam fase Mark Up, fase yang umumnya terjadi setelah fase akumulasi, dimana harga bergerak naik dengan cepat namun aksi akumulasi cenderung lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.
Dalam fase mark up sangat sedikit peluang untuk melakukan buy on weakness, dan umumnya sangat menakutkan untuk membeli di offer, namun fase ini umumnya tidak berlangsung lama, masa profit taking umumnya terjadi setelah fase mark up. Saya pribadi umumnya hanya berdiam diri ketika fase ini terjadi, dan tentunya sambil berharap saham yang saya miliki masuk dalam saham-saham yang sedang di mark up.
Kami menyarankan untuk tetap hold di beberapa saham property yang anda miliki, dengan tenang menunggu fase ini berakhir.
Jika anda masih memiliki keberanian untuk membeli di harga saat ini, beberapa saham property yang kami anggap masih cukup murah adalah ASRI dan DILD.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market