MODAL IDEAL
Modal Ideal sebenarnya berbeda untuk setiap investor, sangat tergantung dengan kemampuan finansial masing-masing investor. Namun secara prinsip modal yang ideal harus memenuhi 3 syarat antara lain :
1. CUKUP UNTUK MEMBELI SAHAM DARI EMITEN YANG MEMILIKI FUNDAMENTAL BAIK DAN DIKENAL PUBLIK
Modal yang terlalu kecil sering kali membuat investor terpaksa membeli saham-saham pada perusahaan yang tidak dikenal publik yang sebagian kualitasnya dipertanyakan. Hal ini sangat berbahaya terutama bagi investor pemula. Untuk investor atau trader pemula sangat disarankan untuk membeli saham-saham blue chip dan yang dikenal publik memiliki fundamental yang baik.
2. MEMUNGKINKAN INVESTOR UNTUK MELAKUKAN DIVERSIVIKASI PORTFOLIO
Portfolio Investasi Saham seorang investor pemula sebaiknya terdiri lebih dari 1 saham, dan sebisa mungkin dari sektor yang berbeda. Minimal seorang investor memiliki 5 saham dari 2-3 sektor yang berbeda.
Contoh Portfolio Investasi yang terdiri dari 5 saham :
1. Bank BCA (Sektor Perbankan)
2. Bank BTN ( Sektor Perbankan)
3. Indofood ( Consumer Goods)
4. Aneka Tambang ( Pertambangan)
5. Bumi Serpong Damai ( Properti)
3. MEMUNGKINKAN INVESTOR UNTUK MELAKUKAN AVERAGE DOWN ATAU AVERAGE UP
Average Down atau Average Up adalah strategi dalam investasi atau trading dimana kita melakukan pembelian tambahan di suatu saham ketika harganya mengalami penurunan atau kenaikan. Strategi ini sangat umum untuk dilakukan dalam kegiatan trading sehari-hari.
Sebagai contoh kita membeli harga saham TLKM di harga 2500 sebanyak 2 lot, lalu harganya turun ke harga 2300 lalu kembali dilakukan pembelian sebanyak 2 lot lagi. Hal ini membuat harga modal kita menjadi seharga 2400, sehingga ketika harga kembali ke 2500 kita sudah mendapatkan keuntungan, untuk itu kita membutuhkan dana yang cukup untuk membeli setiap saham sebanyak lebih dari 1 lot.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market