Dalam beberapa survey yang kami lakukan, pembaca website kami cukup beragam. Ada yang memang sudah cukup lama merasakan manis pahitnya bursa saham, dan ada juga yang baru mengenal bursa saham selama 1-2 tahun.
Dan seperti tipikal Investor baru pada umumnya, mereka yang baru memulai Investasi dan Trading sangat butuh Rekomendasi Saham. Atau setidaknya panduan untuk trading harian mereka. Mereka ingin pembahasan akan saham yang mereka mau, tanpa menyadari betapa bahaya-nya meminta membahas saham yang ingin mereka beli di forum saham seperti Line Official kami.
Padahal Trader yang sudah cukup berpengalaman umumnya sangat takut ketika saham yang mereka punya kami bahas didalam grup atau bahkan sampai kami broadcast. Inside Jokes yang sering kami terima adalah seperti chat dibawah ini:
Kami sadar, bahwa pembaca setia kami sudah memiliki pengetahuan yang sangat baik dalam memahami cara bekerja Market. Kami sangat menghargai dan bangga akan hal tersebut. Namun salah satu benturan kepentingan yang kami miliki adalah, jika kami tidak membahas saham, lalu apa yang harus kami kerjakan?
Tujuan kami bukan untuk mengganggu aktivitas siapapun, yang kami lakukan adalah terus membantu Trader baik yang pemula ataupun yang sudah cukup senior, untuk bisa memahami stock market dengan sudut pandang yang baru.
Oleh karena itu kami meminta maaf sebelumnya jika kami terpaksa memberikan beberapa contoh kasus dari saham yang mungkin rekan – rekan miliki, karena memang saham tersebut cukup banyak ditanya dan saat ini yang paling mewakilkan keadaan yang ingin digambarkan.
ALL TIME HIGH: Buy or Sell?
Beberapa waktu lalu, kami menerima pertanyaan dari salah satu Client kami mengenai outlook saham BBRI. Kami tidak heran karena tau bahwa dalam beberapa waktu terakhir, BBRI selalu muncul menjadi jawara TOP INFLOW pada Report yang kami kirimkan setiap hari.
Tidak hanya itu, BBRI juga kerap muncul dalam banyak media akhir – akhir ini lantaran baru saja menembus Rp 500 Triliun pertama mereka, rencana akuisisi Bank Pembangunan Daerah, serta level ALL TIME HIGH yang baru. Dari banyaknya good news yang tersebar, tidak heran jika nama BBRI akhir – akhir ini mulai ramai diperbincangkan, bahkan membius Investor – Investor baru.
Mungkin sebagian beranggapan bahwa tidak mungkin ada orang yang baru mau membeli saham BBRI di level saat ini. Pada kenyataannya, itu yang terjadi. Cukup banyak orang yang baru mau membeli BBRI di level saat ini. Bagaimana caranya? Dengan membangun harapan lewat media.
Kami tidak sedang mengatakan bahwa BBRI akan turun, tidak ada yang mengetahui akankah BBRI tetap naik atau malah turun. Tetapi yang lebih kami tekankan adalah BBRI saat ini sedang berada di level ALL TIME HIGH, untuk menghitung RESIKO-nya kita bisa melakukannya dengan mudah dan jelas, tetapi bagaimana dengan POTENTIAL REWARD-nya?
Dalam workshop Money Management & Psychology Trading, kami akan membahas bagaimana meracik Portfolio yang solid dengan mengadopsi prinsip – prinsip sederhana seperti RISK REWARD, dan dikombinasikan dengan algoritma ala Fund Manager. Bagi rekan – rekan yang ingin mengikuti workshop ini, silahkan klik disini.
Saham BBRI memang sedang naik daun, ribuan orang mengatakan saham ini baik, mereka berhasil mengumpulkan profit besar dari saham ini, namun bukan berarti saham ini masih memiliki potensi yang sama.
Pintu Masuk dan Pintu Keluar
Oleh karena itu, menurut kami alih – alih kami memberikan rekomendasi sinyal beli atau jual, kami lebih memilih mengajarkan bagaimana menjadi seorang trader yang independent, dengan memberikan pertimbangan sendiri terhadap saham yang akan anda beli.
Mungkin akan lebih mudah bila kami memberikan Ilustrasi dengan cara seperti ini. Ketika kita menonton film ke Bioskop, sebelum film dimulai, kita dianjurkan untuk mengetahui dimana letak pintu keluar darurat. Sebenarnya tujuan kita masuk ke Bioskop adalah untuk menikmati Film yang kita tonton, namun just in case terjadi sesuatu yang darurat, kita sudah mengetahui dimana kita harus keluar.
Seperti itu juga di bursa saham, benar bahwa tujuan kita sebenarnya adalah ingin Profit, tetapi kita perlu tahu dimana letak pintu keluar dari posisi yang kita miliki, just in case kejadian yang terjadi bukan seperti yang kita harapkan. Dengan kita mengetahui kapan harus keluar, atau kata lainnya kita mampu menghitung resiko yang kita miliki, kita bisa membuat keputusan yang clear terhadap situasi tertentu.
Dalam kasus saham BBRI ini, benar bahwa kita bisa menentukan RESIKO untuk kondisi saat ini dengan mengambil level SUPPORT (seperti dibawah) untuk menjadi level CUT LOSS kita. Tetapi, tanpa ada proyeksi harga pernah berada di level yang lebih tinggi dari harga saat ini, maka view kita terhadap saham ini untuk bergerak keatas menjadi sangat terbatas.
Kami tidak sedang membatasi ekspektasi akan sampai mana saham ini bisa terbang. Tetapi lebih mengarahkan agar kita tidak terjebak dengan investasi High Risk Low Return. Benar bahwa saham ini sedang berada in a good shape, baik secara Fundamental dan Transaksi. Tetapi untuk berangkat dari level yang setinggi ini, menurut kami bukan hal yang bijak.
Bursa saham kita menyediakan lebih dari 500 saham yang siap untuk ditransaksikan, beberapa bahkan juga yang memiliki RISK REWARD yang sehat. Daripada bertaruh dengan meningkatkan resiko, lebih baik ambil pilihan lain yang lebih aman. Ingat, kunci pertama untuk sukses di Stock Market adalah tetap berada di dalamnya.
Seperti misalnya 2 saham dibawah ini: (Kondisi REALTIME saham ***T dan ***R)
Apabila membandingkan 2 saham diatas dengan saham BBRI, menurut kami BBRI menjadi sesuatu investasi yang lebih beresiko. Mengapa? here’s the thing. Ketika kita memilih beberapa saham untuk di Investasikan, selalu mulai dari saham mana yang paling minim resiko.
Bagaimana cara menentukannya, sederhananya buat perbandingan sederhana dengan memberikan ceklist pada kondisi – kondisi yang anda percayai. Misalnya seperti ini:
Setidaknya saya memiliki 3 kondisi yang saya pribadi selalu gunakan sebelum saya memutuskan untuk berInvestasi di suatu saham. Tidak terlalu banyak news (Fundamental), Double Bottom (Teknikal), dan Akumulasi (Bandarmologi), dan ketika ada saham yang memenuhi 3 kondisi tersebut, barulah saya bisa berani berInvestasi di saham tersebut. Dengan memberikan penilaian sederhana seperti ini, membantu kita lebih logis dalam memilih Investasi mana yang paling aman.
KESIMPULAN
Penting untuk mengetahui kapan harus masuk dan keluar dengan membuat batasan yang terukur, dan tidak hanya dengan ekspektasi yang tanpa dasar. Mungkin rekan – rekan sekalian mengatakan bahwa penilaian level RISK REWARD bisa sangat subjektif. Benar, tetapi yang lebih kami tekankan disini adalah kita memiliki dasar atas keputusan yang kita pilih ketika kita menetapkan level RISK REWARD.
Sekali lagi kami tekankan, tujuan kami disini adalah untuk mencegah rekan – rekan mengambil Investasi High Risk Low Return. Karena terkadang iming – iming yang market tawarkan sering kali membuat kita mengenyampingkan resiko – resiko yang mungkin datang.
Dalam workshop Money Management & Psychology Trading pada Bulan Juni mendatang, kami akan membahas secara detail mengenai cara meracik Portfolio yang solid dengan mengadopsi prinsip – prinsip sederhana seperti RISK REWARD, sehingga kita bisa membentuk Portfolio Management yang praktikal dan relevan dengan kondisi Investor Ritel. Bagi rekan – rekan yang ingin mengikuti workshop Money Management & Psychology Trading, silahkan klik disini.
Joseph Gabetua S.S.T.
Analyst of Creative Trading System. Relentless Trader and Part Time Investor. Huge dreams, Small me.