Judul dari Market Outlook kami untuk 2018 adalah ‘DANCING WITH THE BULL’ , tema ini kami pilih karena melihat 2 kekuatan yang cukup besar dan saling berkontradiksi di awal tahun 2018 ini, dan bukan mustahil tema yang sama akan kembali berlansung sepanjang tahun 2018 ini.
Dalam rangkaian artikel Market Outlook 2018 ini kami akan menjelaskan mengapa kami memilih tema tersebut, dan mengapa para trader harus siap berdansa dengan banteng di tahun yang baru ini.
STRONG BULL SEPANJANG TAHUN 2017
Kita semua masih ingat kuatnya trend bullish di tahun 2017 lalu, pada tahun lalu IHSG untuk pertama kalinya sejak tahun 2008 tidak pernah mengalami koreksi lebih dari 6% (dari level tertinggi sebelumnya) sepanjang 1 tahun perdagangan, dengan kata lain sepanjang tahun 2017 ecara perlahan tapi pasti IHSG terus naik, pada tahun 2017 Indonesia mengalami beberapa sentimen negatif, seperti sempat dilanda krisis sosial yang cukup mengkhawatirkan karena kasus Ahok, pertumbuhan ekonomi di bawah eskpektasi, dan yang paling krusial adalah aksi profit taking besar-besaran di semester kedua tahun 2017, namun semua itu tidak membuat IHSG bergeming dan terus naik.
Bahkan meskipun IHSG sudah naik cukup signifikan sepanjang tahun 2017, efek Window Dressing yang terjadi pada 2 minggu terakhir di tahun 2017 juga tidak kalah hebatnya dan membuat IHSG tutup di level 6.300an, dan naik 20% sepanjang tahun 2017 lalu.
Trend bullish ini menjadi lebih menarik lagi karena bukan hanya terjadi di Indonesia, kenaikan IHSG masih kalah dengan Indeks Dow Jones yang naik 25%, Index Shenzen China 21%, dan juaranya adalah Hong Kong yang naik 35.99 di tahun 2017.
Artinya memang BULL di bursa saham dunia sedang sangat kuat di tahun 2017 lalu, dan terlihat masih kuat sampai penutupan tahun lalu.
Kami membaca hampir semua outlook dari sekuritas-sekuritas asing dan lokal raksasa dan membaca prediksi mereka tentang pergerakan IHSG di tahun 2018, dan hampir semua meng-highlight hal yang sama, kondisi ekonomi dalam negeri yang cukup solid, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan lebih baik di tahun 2018, dan kekuatan investor lokal menahan aksi jual asing di semeseter kedua 2017 lalu, pada akhirnya semuanya menyimpulkan bahwa IHSG akan naik lagi di tahun 2018.
Kondisi market saat ini, dan cerahnya outlook IHSG adalah salah satu kekuatan yang siap membawa IHSG melanjutkan Rally panjangnya di tahun 2018.
BULL AND BEAR HARUS BERJALAN SECARA BERSAMAAN
Di bursa saham Bull (trend naik) dan Bear (trend turun) selalu berjalan bersamaan, Bull umumnya lebih kuat dari Bear, itulah yang menyebabkan dalam jangka panjang hampir semua bursa saham dunia mengalami kenaikan, namun dalam peroses kenaikan jangka panjang tersebut BULL dan BEAR selalu bergantian, terkadang BULL yang menguasai market dan membuat indeks mengalami kenaikan, lalu ketika BULL sudah kehabisan tenaga, BEAR lah yang mengambil kendali dan market mengalami koreksi.
Hukum BULL and BEAR itu selalu terjadi, trend kenaikan yang sehat adalah kenaikan dimana BULL and BEAR cukup sering bergantian, hanya saja karena BULL lebih kuat, kenaikan yang disebabkan BULL lebih banyak dari penurunan yang disebabkan BEAR. Market Bullish yang sehat umumnya berjalan dengan tenang tapi pasti, dimana harga saham secara perlahan dan bergantian mengalami kenaikan, dan menyebabkan indeks secara perlahan mengalami kenaikan.
Sementara trend bearsih yang sehat, biasanya berlangsung dengan cepat dan menakutkan, dimana penurunan harga yang terjadi cukup extreme, dan menakutkan, namun terjadi dalam jangka waktu yang lebih pendek dari trend bullish sebelumnya.
Dalam grafik IHSG di atas kita bisa melihat bagaimana BULL dan BEAR bejalan secara bersamaan, dan kombinasi keduanya bersama-sama berhasil mengantar kenaikan IHSG dari level 1.300an ke 6.300 dalam 8 tahun terakhir. Kita juga bisa melihat bahwa trend bullish selalu berlangsung lebih lama dan lebih lambat, sementara trend penurunan yang sehat berlansung dengan cepat, namun disertai dengan candle-candle penurunan yang mengerikan.
DANCING WITH THE BULL
Jika kita menggabungkan 2 ‘kekuatan’ di atas, pertama Trend bullish yang sangat kuat di IHSG sepanjang tahun 2017 dan prediksi trend yang sama akan datang di tahun 2018, kedua fakta bahwa BULL dan BEAR selalu jalan bersamaan, yang berarti trend bullish tidak mungkin terus berlangsung, dan semakin BULL nya semakin besar pula kekuatan dari BEAR yang saat ini sedang menunggu bagiannya untuk tampil.
Dan jika kita melihat sejarah kebangkitan IHSG dari tahun 2009 lalu, sampai sekarang trend bullish jangka panjang paling lama terjadi di tahun 2009-pertengahan 2011 dan ketika BEAR besar mengambil alih kendali IHSG pada saat itu terkoreksi sampai 25% hanya dalam waktu 3 bulan.
Bukan cuma itu IHSG pada periode 2 1/2 tahun tersebut juga disertai 2 koreksi minor yang keduanya membuat IHSG turun lebih dari 10% dalam masing-masing periode bearsih.
Menariknya hal yang sama tidak terjadi pada fase bullish yang terakhir ini. IHSG sudah naik dari kuartal keempat 2015 sampai akhir 2017 artinya sudah naik selama 2 tahun 1 kuartal, tanpa mengalami koreksi yang signifikan sama sekali. Minor Koreksi yang pernah terjadi di akhir tahun 2016 pun jauh lebih kecil dari minor koreksi lainnya yang kami highlight pada grafik di atas.
KESIMPULAN
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda pelemahan trend bullish di IHSG, indikator foreign flow yang selama 9 tahun terakhir selalu berhasil mendeteksi tanda-tanda kejatuhan IHSG pun, gagal melakukan tugasnya tahun lalu, karena strategi baru yang digunakan investor asing dalam melakukan aksi distribusinya dimana aksi jual dilakukan secara bergantian oleh investor asing sepanjang semester kedua 2017 membuat untuk pertama kalinya IHSG bisa bergerak naik cukup signifikan di tengah fase distribusi investor asing. (Ulasan lengkap mengenai strategi tersebut bisa dibaca pada artikel kami di akhir tahun lalu, IHSG 6.000, bagaimana Asing MENIPU Analisa Foreign Flow ?!)
Jadi mau tidak mau di tahun 2018 ini kita harus belajar untuk ‘Dancing With The Bull’ istilah menari digunakan karena menurut kami meskipun trend bullish masih terlihat kuat sampai saat ini, namun sebagai trader kita harus sangat luwes dan flexible dalam trading melakukan trading kita saat ini, karena terlepas dari positifnya outlook IHSG, cepat atau lambat market bearsih akan datang juga, dan semakin lama BEAR datang, semakin kuat dan semakin mengerikan efek penurunannya ketika masa itu tiba.
Jika mempelajari siklus bull dan bear dalam grafik di atas, kita lihat idealnya IHSG turun pada kuartal pertama tahun ini, penurunan yang terjadi tidak perlu terlalu besar cukup 10-15% dari level tertinggi sebelumnya saja mungkin cukup, yang penting BEAR sudah mendapat gilirian, dan BULL pun bisa kembali mendominasi di kuartal kedua sampai kuartal keempat tahun 2018 ini.
Koreksi signifikan pada IHSG di kuartal pertama tahun 2018 tersebut kami anggap jauh lebih baik, daripada skenario BULL terus memegang sampai 6 bulan kedepan dan IHSG terus melanjutkan rallynya, karena di waktu yang sama BEAR terus menambah kekuatannya, dan ketika BEAR akhirnya muncul akan jauh lebih mengerikan dan jauh lebih banyak korbannya.
Namun yang pasti sampai saat ini belum ada tanda-tanda perubahan dari BULLISH ke BEARISH MARKET, jadi yang bisa kita lakukan hanyalan ‘menari’ bersama banteng yang kuat ini…
Tulisan ini adalah salah satu materi dalam Panduan Trading 2018: Dancing With Bull yang merupakan materi riset dari team Creative Trader yang akan kami gunakan sebagai panduan trading kami sepanjang tahun 2018, juga hasil seleksi kami mengenai saham-saham pilihan dan sektor pilihan dari sudut pandang Bandarmologi, Foreign Flow dan Fundamental. Anda bisa mendapatkan riset tersebut seharga 200.000 , info dan pemesanan klik disini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
2018 BEARISH,sentimen DN. Lets See