Kenaikan saham-saham semen yang terjadi kemarin berhasil menembus trend penurunan yang sudah terjadi di awal tahun. Seperti kita ketahui dalam 1 tahun terakhir ini industri semen terus diterpa oleh sentimennegatif pada semen Overcapacity seiring dengan banyaknya pemain dan pabrik baru yang mulai beroperasi sejak 1-2 tahun terakhir.
Sentimen ini masih terjadi hingga saat ini dan berdampak pada tekanan pada harga dan marjin keuntungan industri ini. Hal ini juga terlihat masih berdampak negatif pada laporan keuangan kuartal kedua tahun ini.
Namun meskipun demikian, beberapa hari terakhir saham-saham sector semen terlihat terus mengalami kenaikan. Kenaikan ini dipercaya karena beberapa faktor fundamental yang terjadi dalam 1 bulan terakhir.
Berikut ini pembahasan kami mengenai sector ini dan peluangnya dalam beberapa bulan kedepan.
SEMEN INDEX
Namun memasuki bulan Agustus ini beberapa sentimen seperti Pemotongan suku bunga (BI Rate) dan potensi suku bunga kembali dipotong di masa yang akan datang karena inflasi rendah, sepertinya sudah membuat banyak pelaku pasar kembali optimis dengan saham-saham sector semen.
Selain itu relaksasi KPR dan sentimen positif dari belanja pemerintah yang mulai dapat ditingkatkan karena Tax Amnesty dan Sri Mulyan. Perlu diingat juga bahwa industri pengguna semen terbesar adalah properti (residential) bukan infrastruktur. Sehingga apabila penjualan rumah naik atau diestimasikan naik maka penjualan semen pun akan naik
Beberapa sentimen tersebut membuat beberapa Broker kenamaan termasuk CLSA, mulai mem’promosikan’ saham – saham sektor ini ke beberapa nasabah institusi sejak awal minggu ini. Salah satu saham yang paling banyak dipromosikan adalah SMGR, tidak heran saham ini terus bergerak naik sejak awal minggu ini.
Khusus untuk SMGR kabar bahwa BKPM akan motatorium investasi di pabrik semen. Sentimen positif untuk sektor semen terutama SMGR karena sudah memiliki pabrik di banyak pulau.
Kalau dilihat dari sudut pandang Foreign Flow kenaikan saham SMGR beberapa hari terakhir sudah didukung oleh banyaknya inflow dana asing, dan saat ini posisi dana asing sudah ada di level tertingginya sepanjang tahun 2016, jadi adalah suatu yang wajar jalau harga SMGR juga behasil mencapai level tertingginya di tahun ini.
Namun dalan jangka pendek, potensi koreksi technical tentu saja cukup besar, mengingat seja awal akumulasinya tanggal 25 Juli lalu, average akumulasi asing ada di level 10.366 atau lebih dari 10% di atas dari harga penutupan kemarin. Jadi koreksi jangka pendek sangat dibutuhkan oleh SMGR, seiring dengan kenaikannya yang luar biasa,baik dari sudut pandang Technical maupun Foreign Floownya,
Jika mempelajari karakter pergerakan saham beberapa tahun terakhir, koreksi yang terjadi pasca kenaikan tajam seperti saat ini, bisa cukup signifikan dan berlangsung selama beberap hari. Jadi bagi anda yang berminat membeli saham ini, potensi koreksi technical ini akan memberikan kita peluang untuk membeli saham ini di harga yang tidak jauh dengan average akumulasi asing, suatu level yang lebih aman dan memberikan RISK and REWARD yang lebih menarik.
INTP
Jika SMGR terlihat sudah cukup mahal dalam jangka pendek INTP juga merupakan pilihan ideal untuk trading saat ini, dalam grafik perbandingan di atas kita bisa melihat perbandingan harga INTP dengan SEMEN INDEX, yang menunjukan bahwa kenaikan harga INTP masih cukup tertinggal dibandingkan dengan saham – saham semen lainnya.
Selain itu dari sudut pandang Foreign Flow saham ini terlihat jauh lebih baik dibandingkan dengan SMGR, salah satu alasannya karena asing secara konsisten sudah mengakumulasi saham ini sejak harganya turun dalam bulan Mei lalu. Akumulasi yang besar ini membuat saham ini lebih kuat terhadap koreksi baik dalam jangka pendek atau menengah.
Saham ini juga bisa menjadi pilihan baik untuk trading saat ini, atau sambil menunggu momentum koreksi di saham-saham semen.
Fundamental Analysis by MM Dandytra
Foreign Flow & Bandarmologi Alaysis by Creative Trader
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market