Dalam perdagangan tadi malam harga minyak bumi dunia kembali mengalami koreksi, dan saat ini berada di bawah level $80 per barrel, penurunan ini kemungkinan akan memberikan sentimen buruk kepada saham saham pertambangan minyak bumi, batubara. Jika kita melihat grafik harga OIL di atas kita bisa melihat bahwa penurunan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir memang sangat luar biasa.
Jika melihat pergerakan harga 3 tahun terakhir beberapa hal yang bisa kita pelajari pada grafik di atas :
NORMAL ZONE : $90 – $105
Dalam kisaran harga $90 sampai $105 per barel adalah kisaran harga yang normal, dalam zona tersebut pengaruh pergerakan harga minyak dunia umumnya tidak banyak berpengaruh pada kinerja perusahaan yang berhubungan dengan OIL Price, ketika harga minyak berada dalam zona tersebut umumnya tidak banyak pemberitaan mengenai Oil Price baik di media lokal maupun international.
CRITICAL ZONE : $105 – $115 & $80 – $90
Ketika harga keluar dari NORMAL ZONE umumnya saham-saham yang berhubungan bergejolak, euforia saham pertambangan dan kepanikan industri lainnya karena kenaikan harga minyak di atas $105 – $115 umumnya terjadi. Di sisi lain kondisi berubah 180 derajat ketikat harga masuk ke zona kritikal bawah di kisaran $80 – $90 seperti yang kita alami sebulan terakhir dimana harga – harga saham batubara dan minyak bumi berjatuhan.
CRISE ZONE : di bawah $80
Dalam perdagangan tadi malam OIL PRICE kembali turun ke bawah $80 per barrel, berbeda dengan penurunan yang terjadi minggu lalu ketika harga minyak turun ke kisaran yang sama, penurunan yang terjadi di awal minggu ini kemungkinan masih dapat berlanjut, sepanjang minggu ini, jika kita melihat 3 tahun ke belakang kejadian dia mana harga mingguan tutup di bawah $80 hanya terjadi dua kali, dan selalu disertai dengan kenaikan yang besar sampai ke kisaran $100.
Hal lain yang bisa kita pelajari adalah, di minggu tersebut umumnya harga minyak dunia akan bergerak dengan volatilitas yang tinggi, dengan target penurunan sampai ke level $75 dalam 1 minggu, pergerakan harga seperti itu yang kita harus antisipasi jika ingin berspekulasi dalam penurunan harga OIL ini. Bahkan secara technical bisa dibilang jika penurunan yang terjadi berlansung dengan volatilitas tinggi, maka peluang pembalikan arah dalam jangka pendek justru lebih besar, sebaliknya jika penurunan terjadi perlahan, maka peluang pembalikan arah justru lebih kecil.
Melihat kondisi ini, kami melihat ada 2 saham batubara yang menarik untuk diamati karena penurunannya yang sudah sangat besar, dan secara Foreign Flow sudah sangat murah. BACA ANALISANYA DISINI
FOLLOW US ON TWITTER – [follow_me]
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market