Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai penurunan harga minyak yang terjadi saat ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk melakukan industrialisasi.
“Tadi kita diskusi yang menekankan keyakinan kita bahwa ini momentum industrialisasi untuk Indonesia,” kata Ketua KEIN Soetrisno Bachir di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan Indonesia tidak boleh lagi menjadi negara pengekspor bahan mentah tapi barang-barang yang diekspor harus sudah memiliki nilai tambah.
“Dengan turunnya harga minyak maka cost akan berkurang, cuma memang masih ada kendala masih tingginya bunga kredit padahal inflasi sudah rendah,” katanya.
Ia menyebutkan Presiden Jokowi menginginkan suku bunga dapat turun lebih cepat tahun 2016 ini supaya produk Indonesia bisa lebih kompetitif dibanding negara-negara lainnya khususnya dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Masukan-masukan yang kita berikan memang karena kebanyakan anggota KEIN para profesional dan interpreneur, adalah rekomendasi yang bisa dieksekusi, bisa dijalankan Presiden, bukan yang mengawang-awang,” katanya.
Soetrisno optimistis Indonesia akan menjadi negara industri dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
“Sekarang momentumnya, era pemerintahan sekarang pertumbuhan industri harus lebih tinggi,” katanya.
Mengenai perbedaan KEIN dengan Komite Ekonomi Nasional (KEN), Soetrisno mengatakan KEN menangani masalah makro sementara KEIN menangani masalah industri.
“Kami mengarahkan agar negara kita menjadi negara industri maju seperti mungkin Jepan, Korea, Taiwan, kita akan menuju ke sana,” katanya.
Sumber: Investor Daily
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market