Selama ini analisa saham di dunia terpaku oleh 2 jenis analisa, Analisa Fundamental yang membahas mengenai logical factor yang bisa menyebabkan terjadinya pergerakan harga saham, dan Analisa Technical yang mempelajari pola pergerakan harga suatu saham.
Kedua analisa ini sudah dipakai selama puluhan tahun, namun bagi investor ritel sering kali kedua analisa tersebut tetap belum cukup untuk membuat kita sukses di pasar modal. Karena keduanya memiliki kelemahan yang cukup krusial terutama jika digunakan olah investor ritel. Kelemahan-kelemahan tersebut yang disadari atau tidak membuat kita sangat sulit untuk memperoleh keuntungan.
Hal yang sama juga saya rasakan beberapa tahun yang lalu, meskipun saya mengerti mengenai ekonomi, analisa fundamental, dan meskipun saya sudah membaca dan mempelajari begitu banyak indicator, pattern dan teori-teori technical lainnya, saya tetap tidak merasa percaya diri dalam melakukan trading, karena saya merasa semua yang saya ketahui juga diketahui oleh orang lain.
Sebagai investor ritel, informasi yang saya miliki sangat terbatas, saya tidak kenal dewan-dewan direksi berbagai emiten sehingga saya tidak memiliki informasi yang tidak dimiliki orang lain, waktu saya terbatas sehingga tidak mungkin melakukan kunjungan perusahaan, untuk mengerti kondisi actual perusahaan-perusahaan, yang sahamnya saya miliki.
Analisa Technical memang membantu kita mengatasi berbagai keterbatasan tersebut, namun tetap saja analisa technical memiliki berbagai kelemahan, selain itu analisa technical adalah analisa yang sangat subjective dan sangat sulit untuk dipakai dalam trading sesungguhnya.
Oleh karena itu beberapa tahun yang lalu saya mencoba mengembangkan analisa yang baru, yang berbeda dengan analisa-analisa umum yang sudah diketahui ‘sejuta umat’, oleh karena itu saya menamakan blog saya creativetradingsystem.com
Karena saya mencoba mengembangkan cara-cara kreatif dan tidak hanya terpaku pada TA dan FA.
KELEMAHAN ANALISA FUNDAMENTAL
Bagi investor ritel, analisa fundamental sangatlah sulit untuk dilakukan, karena terbatasnya data yang bisa kita dapatkan. Satu-satunya sumber data yang tersedia adalah laporan keuangan. namun laporan keuangan sering kali sangat terlambat, dan sudah diketahui semua orang
Hal-hal lain yang merupakan factor yang sama pentingnya dengan laporan keuangan seperti corporate action, detail mengenai masalah dan peluang yang sedang dihadapi oleh perusahaan, atau info-info fundamental lainnya sering kali tidak bisa kita dapatkan, di sisi lain informasi-informasi seperti inilah yang sering kali dipakai oleh Market Maker untuk menggerakan harga suatu saham.
Itu sebabnya sering kali analisa fundamental berubah menjadi analisa rumor, analisa yang kita lakukan tidak lagi berupa analisa laporan keuangan, kunjungan perusahaan, dll, melainkan upaya untuk mencari rumor.
Analisa seperti itu tentu saja dapat menjerumuskan kita, karena selalu ada alasan dibalik tersebarnya sebuah rumor kepada investor ritel secara gratis. Mungkin 1-2 kali kita mendapat rumor yang tepat dan mendatangkan keuntungan, namun kita tidak dapat belajar apa-apa dalam mencari rumor, dan tidak akan pernah bisa tahu perbedaan antara rumor yang benar dan salah.
Jika kita menggunakan Analisa Fundamental di masa crash market peluang analisa tersebut menjadi powerful sangat besar, namun kita tidak akan pernah tahu kapan akan terjadi crash, dan seringkali sudah kehabisan peluru ketika crash tersebut sudah terjadi.
Analisa Fundamental juga baik dilakukan untuk saham-saham yang tidak liquid, karena seringkali kita bisa menemukan perusahaan dihargai sangat rendah dibanding dengan kompetitor-kompetitornya, namun hal tersebut juga berbahaya karena keterbatasan informasi yang kita miliki, dan meskipun ternyata analisa kita sudah akurat, kita tidak tahu kapan saham tersebut akan mulai digerakan oleh market (atau sering disebut mulai dibandari).
Hal tersebut bisa terjadi 1 tahun kedepan, atau mungkin 10 tahun kedepan, atau mungkin tidak sama sekali, kita tidak akan pernah tahu. Mungkin saja deviden saham tersebut bisa lebih tinggi dari bunga deposito, namun membeli saham yang tidak liquid bisa berarti membeli saham yang tidak bisa kita jual kembali, modal dasar kita bisa nyangkut untuk waktu yang lama di saham tersebut dan hanya bisa berharap mendapatkan deviden.
Timing dan kesulitan dalam mencari informasi merupakan kelemahan utama analisa fundamental bagi investor ritel.
KELEMAHAN ANALISA TECHNICAL
Analisa Technical merupakan analisa yang membahas reaksi market, tanpa perlu mempedulikan berita-berita atau keadaan fundamental perusahaan. Analisa technical lebih cocok untuk dipakai investor ritel seperti kita, karena analisa ini sudah mencakup analisa reaksi semua pelaku pasar, yang di dalamnya sudah termasuk bandar. Namun ada masalah yang sangat besar dalam penggunaan Technical Analysis, masalahnya adalah tidak adanya “logical reason” yang cukup kuat dibalik analisa tersebut. Hal tersebut yang membuat orang tidak terlalu yakin untuk menerapkan trading strategy mereka, dan sangat sulit untuk disiplin.
Analisa Technical kurang lebih sama seperti kita menebak sisi koin yang mana yang akan keluar ketika koin dilempar (head / tail), jika dalam 10 percobaan sebelumnya kita mendapati 7 kali keluar “head” dan 3 kali keluar “tail”.
Dalam kasus di atas secara technical seharusnya kita akan menebak bahwa “head” akan kembali keluar, namun tentu kita tidak akan berani mempertaruhkan modal kita dalam jumlah yang besar untuk tebakan tersebut.
Sebagai orang yang berpikiran tajam dan logis mayoritas dari kita membutuhkan “logical reason” dalam membuat suatu keputusan.
PERPADUAN FUNDAMENTAL DAN TECHNICAL ANALYSIS
Karena kelemahan analisa masing-masing investor sering kali berupaya menggabungkan Fundamental Analysis dengan Technical Analysis, dengan tujuan mendapat timing yang tepat, dan juga memiliki dasar logika yang kuat. Namun perpaduan kedua analisa itu bisa menjadi jauh lebih berbahaya, daripada kedua analisa tersebut secara terpisah.
Bahaya penggabungan kedua analisa ini karena secara fundamental, saham yang layak beli (murah), dan semakin baik ketika harganya turun. Sementara secara technical saham yang terus turun adalah saham yang harus dihindari.
Rekomendasi yang sangat berlawanan tersebut dapat menjadi boomerang yang dapat menyebabkan kita mengalami kerugian yang sangat besar, dan menyebabkan sebagain besar dari investor ritel mengalami kerugian.
ANALISA BANDARMOLOGY
Analisa Bandarmology adalah analisa yang hampir tidak pernah dituliskan secara gamblang oleh para pakar di dunia pasar modal. Tidak ada buku yang membahas mengenai analisa ini, bahkan ketika saya membuat modul “Stock Market From Different Perspective” yang saya berikan untuk setiap peserta workshop saya, saya menulisnya secara langsung dari halaman pertama sampai ke halaman ke 73. Tanpa memiliki referensi atau “contekan” dari buku-buku lain.
Ilmu Bandarmology adalah ilmu yang exclusive, berbeda dengan TA atau FA yang bisa diajarkan secara cuma-cuma kepada semua orang, dalam Ilmu Bandarmology semakin banyak yang mengetahui ilmu ini, semakin sedikit manfaatnya bagi orang yang mengetahuinya. Itu sebabnya sangat sedikit yang mau mengajarkan ilmu ini kepada orang lain.
Hal menarik lainnya dari ilmu ini, meskipun ilmu ini jarang dibeberkan ke forum-forum tetapi semua full time trader dan trader yang berpengalaman yang saya kenal sedikit banyak memakai analisa bandarmology-nya masing-masing dalam mengambil keputusan membeli dan menjual. Ilmu yang mereka dapat melalu pengalamannya di pasar modal salama bertahun-tahun.
Saya pribadi mendapatkan benih dari ilmu bandarmology dari beberapa orang berpengalaman dan sudah berhasil di pasar modal, dan selama hampir 3 tahun berupaya menggabungkan satu informasi ke informasinya yang membantu saya lebih mengerti apa yang terjadi di balik pergerakan harga suatu saham. Itulah sebabnya saya menamai Workshop saya “Stock Market From Different Perspective”
Sampai saat ini saya masih terus mengembangkan dan mempelajari Analisa Bandarmology, Workshop Bandamology yang saya adakan merupakan salah satu wujud dari usaha saya untuk mempertajam analisa dan mendapat pengentahuan yang lebih mendalam mengenai ilmu ini, dengan cara memberikan benih yang dulu saya dapatkan kepada rekan-rekan investor ritel yang lain.
Saya adalah orang yang selalu percaya prinsip menabur dan menuai, dan ini adalah salah satu upaya saya untuk menabur.
BANDARMOLOGY WORKSHOP
Dalam workshop ini pada Sesi Pertama, saya akan sharing mengenai Prinsip-prinsip Bandarmology yang saya pahami sampai sekarang, saya mencoba memperbaiki banyak pemahaman yang salah yang umumnya dimiliki investor ritel mengenai Market Maker atau Bandar. Selain itu juga ditunjukan fakta-fakta yang terjadi di market yang mendukung pemahaman tersebut.
Pada Sesi Kedua diajarkan mengenai cara mendeteksi pergerakan market maker, metode pendeteksian market maker tidak dilakukan melalui pergerakan harga atau beberapa metode Technical Analysis lainnya yang biasa dipakai.
Saya percaya satu-satunya jejak market maker yang kita bisa dapatkan adalah record pembelian yang dilakukan oleh setiap broker setiap harinya. Melalui Broker Summary kita bisa melihat siapa saja yang sedang melakukan pembelian dan siapa saja yang melakukan penjualan. Pemahaman mengenai broker summary dapat memberikan kita indikasi yang sangat kuat mengenai adanya akumulasi atau distribusi pada suatu saham dalam hari tersebut. Kemampuan menganalisa broker summary tersebutlah yang akan diajarkan dalam sesi kedua ini, dan penggunannya dalam trading sehari-hari,
Analisa Bandarmology akan lebih cocok untuk dikombinasikan dengan Technical Analysis dibandingkan dengan Analisa Fundamental. Karena Analisa Bandarmology adalah analisa yang mendeteksi pergerakan Big Player, Big Player secara tidak langsung menandakan Big Money dan Big Money berarti Good Information, seringkali bahkan dianggap sebagai source of information.
Dengan Analisa Bandarmology secara tidak langsung kita mendapat logical reason untuk melakukan pembelian, karena kita dapat “melihat sendiri”, market maker sedang melakukan pembelian atau penjualan di saham yang sedang kita amati, dan berbeda dengan informasi fundamental yang umumnya jarang berubah, pola pembelian big player dapat kita pantau secara real time, dan dapat membantu kita untuk mengambil keputusan dalam setiap kondisi.
Dalam Artikel-artikel selanjutanya saya akan share lebih banyak mengenai Analisa Bandarmology yang saya pahami dan yang saya bagikan dalam workshop-workshop yang saya adakan.
Jika anda berminat mempelajari lebih lanjut BANDARMOLOGY ANALYSIS ikuti WORKSHOP di BANDUNG, SEMARANG, PALEMBANG & PONTIANAK yang akan pada bulan NOVEMBER – DESEMBER 2012. LIHAT JADWALNYA DISINI (khusus untuk investor ritel & tempat terbatas)
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market