Pembahasan para pelaku pasar dalam 1 minggu terakhir masih terus terfokus pada kasus tuduhan pengoplosan besar yang dilakukan oleh salah satu anak perusahaan AISA. Harga saham ini pun terus bergerak liar sepanjang perdaganan minggu lalu seiring dengan perkembangan kasus ini juga yang memang masih simpang siur.
Kami juga mendapat banyak permintaan untuk memberikan UPDATE pergerakan BANDAR dan Investor Asing di saham ini, melanjutkan analisa yang kami rilis pada hari Senin minggu lalu, yang sudah menjadi kenyataan sepanjang minggu lalu.
Bagi rekan-rekan yang belum membaca atau mungkin sudah lupa akan artikel yang kami rilis hari Senin lalu, berikut ini beberapa point penting yang kami sampaikan dalam artikel tersebut :
- Penggerebekan PT IBU dilakukan langsung oleh Kapolri, jadi sebagai orang awam kita akan langsung berpikir, Kapolri tidak mungkin sembarangan mempertaruhkan nama baiknya yang selama ini dibangun dengan susah payah, kalau beliau tidak benar-benar yakin kalau PT IBU tidak melakukan pelanggaran yang dituduhkan.
- Investor Asing secara misterius melakukan aksi jual terbesarnya sepanjang sejarah 2 bulan sebelum hari penggerebekan, aksi ini sangatlah misterius apalagi setelah dihitung kalau proses penjualan tersebut membuat Asing mengalami kerugian sekitar 40M. Padahal dalam periode tersebut kita tidak mendengar ada berita negatif apa pun mengenai saham AISA.
- Dalam Konfrensi Pers, Kapolri mengakatan penyelidikan sudah dilakukan selama berbulan-bulan, oleh karena itu kami memprediksi ada hubungan antara keluarnya dana asing secara misterius tersebut dengan proses penyidikan yang dilakukan oleh Kepolisian.
- Kapolri dan Menteri Pertanian mengeluarkan statemnet-statement yang bombastis dalam kasus ini, statement yang jelas merusak image di perusahaan dan produk perusahaan. (Namun setelahnya banyak pihak yang juga memiliki pengaruh dan kompeten di bidanganya justru mempertanyakan kebenaran statement-statement kedua tokoh tersebut, dan kebenaran dari tuduhan yang diberikan Polri)
Setelah seminggu berlalu, kasus ini bukan bertambah jelas namun justru bertambah tidak jelas, bahkan semakin sulit untuk kita sebagai orang awam mengentahui siapa yang benar dan siapa yang salah di kasus ini. Satu hal yang kita sadari setelah seminggu berlalu adalah banyaknya kepentingan yang terlibat dalam kasus ini. Kasus ini sepertinya bukan sekedar kasus pengoplosan beras saja, tapi ada kinflik kepentingan yang jauh lebih besar yang tidak diketahui dan diberitakan ke publik.
Tingginya volatilitas harga AISA, dan simpang siurnya pemberitaan, membuat asumsi perusahaan ini terancam bangkrut karena kasus ini bisa berubah 180 derajat, banyak yang mulai beranggapan justru Kapolri lah yang kedepannya akan kalah dalam kasus ini. Hal ini sepertinya sudah mulai banyak diantisipasi oleh para spekulan ritel yang sudah mulai mencoba memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan pembelian saham AISA.
Kami dari Team Creative Trader sendiri tidak memiliki banyak informasi mengenai industri beras, namun dari beberapa pembicaraan yang kami lakukan, dan pendapat-pendapat para pakar yang menurut kami cukup kompeten untuk memberikan komentar sepanjang minggu lalu, kami melihat ada lebih banyak pihak yang ‘membela’ AISA daripada Kapolri.
BAGAIMANA NASIB AISA KEDEPAN ?!
Dalam bagian kesimpulan yang kami rilis pada artikel hari Senin yang lalu kami mengatakan :
Investor Asing pun dalam masalah besar saat ini, karena dalam 2 bulan terakhir pasti sudah banyak investor ritel yang nyangkut di AISA, akibat aksi distribusi besar-besaran yang mereka lakukan, namun meskipun demikian kepemilikan mereka masih tetap di atas 60%.
Setelah keluarnya berita-berita mengerikan dalam 3 hari terakhir, pasti akan jauh lebih sulit untuk mereka menjual sahamnya ke Investor Ritel. Dalam kondisi seperti ini jika para pemain besar tetap ingin mendistribusi saham mereka sebannyak mungkin, maka diperlukan manuver pergerakan harga yang sangat extreme di saham AISA dalam beberapa minggu kedepan, dimana harga bisa naik-turun puluhan persen setiap harinya.
Jika kita merangkum apa yang terjadi di saham AISA sepanjang minggu lalu, semua sudah sesuai dengan skenario yang kami buat di hari Senin pagi yang lalu :
- Harga AISA bergerak volatil sepanjang minggu lalu, dan bukan terjun bebas seperti yang sebelumnya banyak diprediksi oleh para analis.
- Bukan cuma itu ketakutan investor ritel terhadap masa depan saham ini juga sudah mulai hilang, dan minat beli investor ritel juga sudah kembali tumbuh di saham ini. Artinya kesempatan untuk ASING melanjutkan aksi distribusinya di saham ini sudah kembali terbuka, seiring dengan mulai hilangnya kepanikan ritel pasca penggerebekan.
Namun tentunya terlepas dari semua skenario yang kami buat menjadi kenyataan, bukan berarti kita bisa langsung memastikan kalau Asing akan langsung melakukan aksi jual besar-besaran di saham AISA minggu ini. Asumsi tersebut harus didukung oleh data-data Foreign Flow dan Bandarmologi yang valid. Karena terlepas dari kondisi yang sudah ideal kalau ternyata data menunjukan bahwa Bandar justru melakukan AKUMULASI, maka bubarlah seluruh skenario tersebut.
Apalagi jika mempertimbangkan banyaknya perubahan dan perkembangan dalam kasus AISA pasca dirilisnya artikel terakhir, jadi asumsi kalau parahnya kasus ini akan membuat para Raksasa pemilik saham AISA akan melakukan segala cara untuk keluar dari saham ini, mungkin sudah tidak terlalu relevan lagi dalam jangka pendek.
Kasus ini bisa bergerak kemana saja, bisa memburuk atau bisa juga secara tiba-tiba membaik, tanpa pemahaman yang mendalam terhadap apa sebenarnya yang sedang terjadi dalam kasus ini, sangat sulit menebak kemana arah kasus ini di masa yang akan datang.
Jadi sebagai investor ritel kita hanya bisa fokus melihat bagaimana pergerakan para PEMAIN BESAR dan INVESTOR ASING seminggu terakhir merespon perkembangan-perkembangan terbaru dalam kasus ini, sambil berharap mereka memiliki informasi dan pemahaman yang jauh lebih banyak dari kita sebagai investor ritel dalam kasus ini, kurang lebih seperti kita mendeteksi adanya aksi jual besar-besaran yang dilakukan oleh investor asing sudah dimulai 2 bulan sebelum hari penggerebekan.
PERGERAKAN DANA ASING SEMINGGU TERAKHIR
Pada grafik di atas kita bisa melihat Grafik Foreign Flow AISA sampai penutupan perdagangan hari Jumat kemarin, dari grafik di atas kita bisa menemukan beberapa point penting.
Pada hari penggerebakan gudang PT IBU, tidak terlihat adanya aksi jual besar-besaran investor asing pada hari penggerebekan, net sell asing pada hari tersebut masih kalah jauh dibanding penjulan yang terjadi di bulan Juni, bahkan juga tidak sebesar dengan net sell asing di saham ini yang terjadi seminggu sebelumnya. Namun meskipun penjualan asing tidak besar namun kita tidak bisa menyimpulkan kalau tidak terjadi kepanikan di kalangan investor asing, karena pada hari tersebut keluar berita yang sangat buruk sehingga kalaupun asing mau jualan besar akan sangat sulit mencari pembeli dalam jumlah besar.
Pada hari Senin, hari kedua perdagangan di bursa pasca penggerebekan, kita bisa melihat lebih jelas rencana dari investor asing di saham ini, dan menariknya pada hari tersebut investor asing justru memilih untuk memborong saham AISA, pada hari tersebut asing mencatatkan pembelian sebesar 14.3 M yang merupakan inflow terbesar AISA dalam 1 tahun terakhir. Di tengah kepanikan investor lokal dan harga AISA yang lansung AutoReject Bawah pasca pembukaan, investor asing justru memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan pembelian besar-besaran.
Asing jualan lagi, akumulasi hari Senin memberikan kita indikasi kalau investor asing kemungkinan memiliki informasi yang tidak kita miliki mengenai kasus ini di awal minggu lalu, namun pergerakan setelahnya tidak justru memberikan indikasi sebaliknya, dalam 4 hari perdagangan minggu lalu, asing tercatat NET SELL sebesar 19.4 M, lebih banyak dari inflownya hari Senin. Jadi posisi Foreign Flow AISA di akhir minggu lalu kembali berada di posisi terendahnya dalam 1 tahun terakhir, menandakan bahwa aksi distribusi Investor Asing di AISA masih berlanjut.
Tidak konsistennya aksi investor asing dalam 1 minggu terakhir ini kemungkinan mencerminkan betapa simpang-siurnya perkembangan kasus saham ini dari hari ke hari bahkan bagi investor asing sekalipun.
PERGERAKAN INVESTOR RITEL
Seperti dalam pembahasan kami pada artikel minggu lalu, kami meng-highlight bagaimana kepemilikan investor ritel terus meningkat seiring dengan jatuhnya harga AISA, dan pada hari penggerebekan. Secara Bandarmologi kondisi ini bisa dianggap normal, karena memang Investor Ritel adalah pihak paling lemah di pasar modal, jadi memang paling sering menjadi korban.
Namun sepanjang minggu lalu kepemilikan investor ritel justru terlihat menurun, seperti kita bisa lihat pada grafik di atas dimana kurva kepemilikan broker-broker ritel justru bergerak turun sepanjang perdagangan minggu lalu. Jadi dari sudut pandang Bandarmologi ada indikasi akumulasi yang dilakukan oleh BANDAR sepanjang perdagangan minggu lalu, meskipun jumlah akumulasi yang terjadi tidak besar, namun fakta kalau bandar memilih tidak mendistribusi sepanjang minggu lalu sudah cukup baik untuk saham ini.
Related: Analisa Bandarmologi adalah analisa yang dapat membantu melihat bursa saham dari sudut pandang yang berbeda, menjawab berbagai pertanyaan yang selama ini tidak terjawab oleh Analisa Fundamental atau Analisa Technical, dan tentunya meningkatkan profit anda dalam trading atau berinvestasi. Terbuka kesempatan bagi anda yang ingin mengikuti Workshop Bandarmologi Akhir Tahun yang dalam 3 bulan kedepan akan diadakan di JOGJA, SURABAYA, JAKARTA, dan secara ONLINE . Informasi lengkap dan pendaftaran klik disini.
KESIMPULAN
Kasus saham AISA ini terlihat terus berkembang menjadi kasus yang sangat sulit untuk diprediksi bukan hanya pergerakan harga sahamnya, tapi juga kasus hukumnya sampai masa depan perusahaan ini. Sepertinya ada banyak kepentingan di balik kasus ini.
Dari sudut pandang bandarmologi pun kita mengetahui kalau para pemain besar masih memegang saham ini dalam jumlah sangat besar (kepemilikan ritel hanya 5% sampai akhir Juni 2017), jadi mereka pun tentu berkepentingan untuk menajga masa depan perusahaan ini, atau paling tidak untuk bisa keluar dari saham ini jika memang masa depan perusahaan ini sulit untuk diselamatkan.
Belum adanya arah yang jelas dari pergerakan para Big Player di saham ini sepanjang minggu perdagangan lalu menunjukan kalau memang masih sangat banyak ketidakpastian bahkan di kalangan para pemain besar sekalipun. Kondisi ini sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh para trader-trader jangka pendek yangbisa keluar masuk setiap hari di tengah ketidakpastian dan tingginya volatilitas di saham ini.
Sementara untuk para swing trader atau investor yang nyangkut di saham ini sejak 2 bulan terakhir, kami melihat wait and see masih merupakan strategi paling ideal, sambil terus menunggu kejelasan pergerakan para Big Player di saham ini selama 1-2 minggu kedepan.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God