Grup MNC, kelompok usaha yang dikendalikan Hary Tanoesoedibjo, optimistis bisa mengakuisisi satu bank yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Akuisisi tersebut ditargetkan terealisasi sebelum Juni 2016.
Rencana pengambilalihan emiten bank merupakan bagian dari investasi Grup MNC yang sebesar US$ 500 juta tahun ini. Akuisisi bank akan dieksekusi oleh PT MNC Capital Indonesia Tbk (BCAP).
Pemilik dan CEO Grup MNC Hary Tanoesoedibjo mengatakan, sejauh ini proses akuisisi masih dalam tahap uji tuntas (due diligence). Pihaknya belum dapat mengungkapkan rinci mengenai identitas bank yang akan dibeli tersebut.
“Salah satu alokasi investasi yang besar tahun ini adalah pengambilalihan bank. Saya belum bisa sebut, karena mereka perusahaan terbuka,” kata Hary di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sesuai rencana, setelah merampungkan mengakuisisi bank, perseroan bakal menggabungkan asetnya dengan PT Bank MNC International Tbk (BABP). Ini merupakan strategi MNC membesarkan bisnis di sektor jasa keuangan.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama MNC Investama Darma Putera mengatakan, perseroan berencana mengakusisi bank kategori BUKU I dengan aset sekitar Rp 10 triliun.
“Kami berharap Bank MNC dalam waktu tiga sampai lima tahun menjadi BUKU III. Salah satu cara yang cepat menuju ke sana adalah melalui akuisisi,” jelas dia.
Sementara itu, Direktur Utama MNC Bank International Benny Purnomo mengatakan, perseroan tengah berusaha mengejar target total aset sekitar Rp 40-50 triliun pada 2020, bertambah dari total aset akhir tahun lalu yang sekitar Rp 12 triliun. “Target ini bisa dicapai dengan cara organik dan anoraganik,” kata dia.
Rencana akuisisi tersebut sebetulnya sudah dicanangkan sejak awal 2015. Sebelumnya, perseroan berencana mengakuisisi PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS). Namun, aksi tersebut urung dilaksanakan.
Benny mengaku, perseroan tidak mematok kriteria khusus pada bank yang akan diakuisisi. Namun, perseroan mencari bank dengan fokus bisnis di sektor konsumer. Ini merupakan strategi perseroan setelah resmi masuk ke Grup MNC pada Juli 2014.
“Ketika masih bernama ICB Bumiputera, kami fokus di sektor mikro. Dan manajemen sadar, tidak punya banyak kompetensi di area itu. Sejak tahun lalu banyak perubahan signifikan,” ujar dia.
Investor Daily
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market