PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengusulkan perubahan fraksi harga saham kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BEI berharap perubahan fraksi tersebut disetujui OJK pada kuartal I-2016.
BEI mengubah fraksi harga saham menjadi lima kelompok. Pertama, untuk harga saham Rp 50-200, memiliki fraksi Rp 1. Kedua, harga saham Rp 200-500, memiliki fraksi Rp 2 dari sebelumnya Rp 1. Ketiga, untuk harga saham Rp 500-2.000, tetap pada fraksi Rp 5. Keempat, harga saham Rp 2.000-5.000, fraksinya dinaikkan menjadi Rp 10. Kelima, fraksi harga saham di atas Rp 5.000 diusulkan tetap Rp 25.
Sementara itu, ketentuan fraksi harga saham yang berlaku saat ini terdiri atas tiga kelompok. Harga saham kurang dari Rp 500 memiliki fraksi Rp 1 dan pergerakan harga maksimal Rp 20. Lalu, harga saham Rp 500 dan di bawah Rp 5.000 memiliki fraksi harga Rp 5 dan pergerakan harga maksimal Rp 100. Fraksi harga saham Rp 5.000 ke atas ditetapkan Rp 25 dan pergerakan maksimum Rp 500.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya mengatakan, perubahan fraksi harga saham juga menampung aspirasi para investor. “Kami sudah lakukan studi, selama ini banyak investor mengurungkan transaksinya, yang membuat jumlah investor yang aktif trading tertahan,” kata dia di Jakarta, Senin (25/1).
Alpino berharap OJK segera menyetujui usulan tersebut. Sebab, selama ini, investor sulit mengambil posisi, karena selisih fraksi harga yang tipis. “Kami pelajari, analisis, dan mendapat masukan dari berbagai pihak terutama investor. Mereka mengeluhkan itu. Kalau ambil posisi harus mencapai kenaikan baru untung, saat turun mau exit harus melewati tahapan-tahapan yang menyulitkan mereka,” tutur dia.
Lebih lanjut, Alpino menegaskan, dengan perubahan fraksi harga ini, nilai transaksi perdagangan saham diharapkan kembali meningkat. Sepanjang pekan lalu, rata-rata nilai transaksi harian turun 11,72% menjadi Rp 4,45 triliun dibandingkan pekan sebelumnya Rp 5,04 triliun. Adapun rata-rata volume transaksi harian turun 4,56% dan rata-rata frekuensi harian turun 0,92%.
Sumber : Berita Satu
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market