Sektor Perbankan
Kinerja emiten Bank di 1H17 relatif sesuai dengan estimasi dimana laba bersih mencapai 48% dari estimasi laba bersih 2017. Secara total, ada pertumbuhan laba bersih sebesar 25.4% YoY dengan pertumbuhan tertinggi tercatat pada BBNI (46.7% YoY) untuk Big Bank serta BNGA (87.5%) untuk bank secara keseluruhan (yang di-Cover oleh “CC”). Pertumbuhan terbesar secara keseluruhan sebenarnya dicatat oleh BNLI karena pada 1H16 BNLI mencatat rugi.
Pertumbuhan kredit (Loan Growth) secara umum mencapai 9.3% YoY, lebih rendah dari pertumbuhan deposito (Deposit Growth) sebesar 10.1% YoY. Marjin keuntungan bank (Net Interest Margin atau NIM) di 2Q17 naik menjadi 6.38% dari 1Q17 sebesar 6.33%. Kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) di 2Q17 pun turun menjadi 2.87% dari 1Q17 sebesar 2.98%. Kemungkinan besar NPL memuncak di 4Q16 – 1Q17 sebesar 3% dan saat ini sedang tren turun hingga akhir 2017.
Sektor Retail
Tingkat Keyakinan Konsumen Indonesia di Jul’17 turun tipis menjadi 98.2 dari 98.24 di Jun’17 yang disebabkan oleh masyarakat kelas bawah yang relatif pesimis. Masyarakat kelas atas relatif optimis.
Same Store Sales Growth (SSSG) di 1H17 tidak sebaik dan setinggi 1H16. SSSG tertinggi pada 1H17 tercatat pada RALS sementara SSSG ACES tercatat naik sejak 4Q16.
Pertumbuhan penjualan tertinggi di lebaran 2017 (2Q17) secara YoY terjadi pada ACES dan MAPI yang merupakan Mid-Up. Untuk Low-End Retailers, LPPF tercatat paling tinggi. Sedangkan untuk pertumbuhan laba bersih , pertumbuhan tertinggi tercatat pada MAPI dan ACES (lagi – lagi Mid-Up) dan RALS.
Margin keuntungan kotor dan bersih yang naik di 1H17 adalah RALS, MAPI dan MPPA
Sektor Property
Terjadi kenaikan harga properti baru (Primary Market) sebesar 5.7% MoM di Ju’17 sementara harga properti second (Seconday Market) di Jul’17 hanya naik 3.5% MoM. Dengan demikian, diskon rumah Second dibanding rumah baru mencapai 11.7%, tertinggi sejak 2014. Developer lebih optimis terhadap penjualan rumah di 2H17.
Berbeda dengan apartemen yang justru Secondary Market apartemen naik 3.5% MoM dan kenaikan tarif sewa sebesar 1.3% MoM di Jul’17. Perlu diperhatikan bahwa suplai apartemen naik 87% QoQ di 2Q17 seiring dengan peluncuran apartemen – apartemen di Meikarta milik LPKR.
Marketing Sales di 1H17 masih relatif lemah dengan hanya tumbuh 9% YoY karena ditopang oleh Marketing Sales DILD yang tumbuh 165% YoY. Itupun karena adanya penjualan lahan industri untuk Astra Honda Motor. Marketing Sales untuk properti Residential turun -10% YoY. Namun demikian, dalam hal pencapaian target Marketing Sales, ada perbaikan pencapaian dimana di 1H17, rata – rata emiten mencapai target sebeasr 38% (1H16 : hanya 21%).
Sektor Media
Pada bulan Jul’17, Audience Share SCMA (SCTV dan Indosiar) berhasil meningkat menjadi 26.9% dari bulan Jun’17 sebesar 25.5%. Peningkatan Audience Share SCMA disebabkan oleh Indosiar yang meningkat menjadi 13.6% di Jul’17 (Jun’17 : 11%) sedangkan SCTV justru kembali turun menjadi 13.3% (Jun’17 : 14.5%). Penurunan Audience Share SCTV kemungkinan disebabkan persaingan di acara sinetron dengan ANTV (VIVA).
Audience Share MNCN (RCTI, MNC TV) justru turun menjadi 33.7% di Jul’17 (Jun’16 : 36.9%). Penurunan disebabkan oleh turunnya Audience Share RCTI menjadi 16.2% di Jul’17 (Jun’17 : 18.9%) walaupun Audience Share MNC TV berhasil naik menjadi 12% (Jun’17 : 10.9%). Penguatan MNC TV disebabkan adanya sinetron India.
Audience Share VIVA (ANTV) terus menguat menjadi 22.4% di Jul’17 (Jun’17 : 21.5%) ditopang oleh dua sinetron lokal.
Review ini dibuat berdasarkan Report yang dirilis oleh sekuritas-sekuritas ternama di Indonesia, dan dirangkum oleh Team CTS HOT INFO
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market