Beberapa hari terakhir ada banyak yang request yang masuk supaya kami membahas pergeraka saham LUCK secara Bandarmologi, request yang masuk umumnya dari mereka yang terjebak di saham ini karena seperti kita tahu saham ini memang sempat di-pom-pom di beberapa group saham di awal bulan ini, karena memang ada kepentingan supaya banyak investor ritel yang membeli saham ini ketika harganya break out ke level 800 -1.000 di awal bulan Februari lalu.
Kasus saham LUCK ini memang kurang ideal untuk dibahas, karena kalau kami lihat aksi Bandarnya masih ‘on-going’ dan belum selesai, dan kalau aksi bandarnya dibahas di publik justru berpotensi membuat Bandarnya terganggu, dan merubah strateginya. Tapi melihat kondisi saat ini, kami melihat tidak ada ruginya bagi kita kalau Bandar merubah strateginya, jadi kami memutuskan untuk sedikit membahas pergerakan Bandar saham LUCK saat ini.
Ada beberapa point penting yang menarik untuk dibahas di saham ini :
1. LUCK adalah salah satu saham yang banyak berada di portfolio para Manajer Investasi bermasalah.
Point ini penting karena ada puluhan saham yang dalam kondisi yang sama dan sejauh ini kami belum menemukan ada saham yang berada dalam kondisi yang sama dan sedang diakumulasi oleh Bandar dalam 1 bulan terakhir.
Memang ada beberapa saham yang naik harganya, namun kenaikan harganya hanya bertujuan untuk memancing investor ritel supaya masuk, supaya para MI yang sedang bermasalah bisa keluar. Hal yang sama juga terjadi di saham LUCK saat ini, jadi sejauh ini kami melihat apa pun yang dilakukan Bandar dalam menyetir pergerakan harga saham ini, tujuannya tetap sama, yaitu jualan saham ini ke investor ritel.
2. Saham ini sebelumnya sudah terpuruk di harga 400an, dan karena krisis yang dialami oleh para Bandar dan MI, namun karena banyak kepentingan untuk para MI yang perlu meliquidasi portfolionya, di awal tahun ini harga saham LUCK sengaja dibangkitkan, untuk memancing minat beli investor ritel, itu sebabnya Bandar sengaja menaikan harga saham ini dari level 400an sampai ke level 1.000an
Jika kita menganalisa pergerakan Bandar dalam periode Januari – awal Februari 2020, 2 broker utama yang digunakan Bandar LUCK di saham ini adalah KK dan AZ, keduanya saling oper-operan barang sambil me mark up harga saham ini, dan mempromosikan sahamnya di group-group saham baik yang free atau yang premium.
3. Setelah optimisme investor ritel memuncak dan semagat untuk membeli saham ini, Bandar mulai mendistribusikan barangnya ke investor ritel (seperti terlihat dalam broker summary pada grafik di atas), kita bisa melihat Bandar LUCK kembali jualan menggunakan broker KK dan juga broker TF, di waktu yang sama broker-broker ritel tampak cukup bersemangat menampung saham-saham yang sedang dibuang Bandar. Hal ini menunjukan kalau Bandar sudah berhasil menjalankan aksinya untuk membuang barang yang dimilikinya ke investor ritel.
4. Jika kita lihat pergerakan Bandar dalam 3 hari terakhir, ada tanda-tanda investor ritel sudah mulai frustasi di saham ini, dan mulai melakukan cut loss. Jika Investor ritel melakukan cut loss, Bandar bisa memilih untuk tidak membeli barang yang di cut loss ritel, jika memang mereka tidak punya kepentingan lagi di saham, namun jika mereka memang masih memiliki kepentingan maka mau tidak mau Bandar harus mem-buyback di saham ini di harga bawah.
Aksi cut loss investor ritel ini justru membuka peluang Bandar kembali me mark up harga saham ini sekali lagi, namun idealnya Bandar hanya akan berani me-mark up harga saham ini beberapa persen di bawah average modal para investor ritel yang nyangkut. karena kalaupun mereka me-mark up saham ini, tujuannya untuk mencari korban Baru, dan bukan untuk membantu para investor ritel yang sudah terjebak, keluar dengan selamat dalam posisi untung.
Karena Bandar saham ini sedang dalam krisis, menyelamatkan diri sendiri saja sudah susah, sedikit sekali kemungkinan mereka mencoba menyelamatkan orang lain (investor ritel).
Namun tentunya kondisi ini juga bisa dimanfaatkan oleh kita-kita investor ritel yang paham Analisa Bandarmologi dan tidak punya kepentingan apa-apa di saham ini, dimana kalau Bandar mulai me-mark up saham ini, kita bisa ikut arusnya, dan setelah ada tanda-tanda Bandar mulai melanjutkan aksi buang barang mereka, kita ikut jualan.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God