Libur sudah berakhir, masalah Yunani dan China sepertinya sudah berakhir, namun Indonesia tetap menghadapi beberapa masalah lama, salah satunya nilai tukar rupiah yang berpotensi kembali melemah terhadap dollar Amerika. Dalam pemantauan kamu selama masa berlibur ini USD INDEX (nilai tukar dollar terhadap mata uang utama di dunia) tampak kembali ke trend bullishnya beberapa minggu terakhir, setelah sempat beberapa bulan melemah terhadap mayoritas mata uang utama dunia.
Dalam grafik di atas kita bisa melihat bahwa trend turun yang ditunjukan oleh panah berwana orange, tampak sudah berakhir, dan saat ini sudah berada dalam trend naik yang tergambar dalam panah berwarna hijau. Hal ini perlu kita waspadai karena beberapa bulan terakhir rupiah tampak melemah terhadap sebagian besar mata uang dunia, dan jika USD kembali dalam trend bullish rupiah bisa menjadi mata uang yang paling banyak melemah dalam beberapa bulan kedepan.
Jika kita melihat dalam grafik USD terhadap Rupiah terlihat bahwa rupiah sekarang sedang dalam masa kritis, jika berhasil bergerak di kisaran 13.500 maka peluang menyentuh level 14.000 kembali terbuka, trend pelemahan rupiah ini dapat memperburuk kondisi pemulihan ekonomi Indonesia, yang saat ini sudah mulai pulih setelah di awal tahun melesu karena banyaknya perubahan yang terjadi di masa pemerintahan Jokowi, dan ketika dunia usaha mulai membiasakan diri dengan kondisi saat ini, pelemahan nilai tukar rupiah dapat kembali membuat para pengusaha kembali dalam posisi yang tidak nyaman.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market