IHSG sudah turun 1200 point, dari level tertingginya bulan Apri lalu, seperti kita ketahui penurunan ini awalnya disebabkan karena pelambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Namun beberapa bulan terakhir indeks-indeks dunia juga mulai berjatuhan, penurunan ini terus menyeret IHSG ke level terendahnya, sekarang bukan hanya pelambatan ekonomi Indonesia yang menyebabkan kejatuhan indeks, melainkan pelambatan ekonomi dunia. Mari kita lihat bagaimana keadaaan market dunia sejauh ini.
Pada perdaganan hari Jumat Dow Jones turun 530 point penurunan terbesarnya dalam 5 tahun terakhir, secara keseluruhan minggu ini Dow Jones turun lebih dari 1000 point. Saat ini indeks dow jones sudah turun lebih dari 10% dari level tertingginya. Sejak awal dari trend bullish di tahun 2009, penurunan 10% dari level tertinggi Dow Jones hanya terjadi 1 kali di tahun 2011.
Yang membuat penurunan ini menjadi lebih mengkhawatirkan adalah karena tidak ada sebab yang jelas di balik penurunan ini, devaluasi Yuan disebut-sebut oleh media penyebab penurunan ini. Namun penurunan tersebut sebenarnya sudah terjadi lebih dari 1 minggu, jadi alasan tersebut sebanarnya tidak terlalu menjelaskan apa yang sedang terjadi di Market Amerika. Spekulasi terhadap keputusan jadi atau tidaknya The Fed menaikan suku bunga bulan September iini juga mungkin menjadi penyebab penurunan yang terjadi Jumat lalu.
Satu hal yang pasti penurunan sebesar ini umumnya akan disertai dengan penurunan-penurnan selanjutnya seberapa besar penurunan lanjutan yang terjadi masih menjadi pertanyaan yang pasti secara technical trend naik yang dimulai sejak tahun 2009 sudah patah dengan penurunan yang terjadi minggu ini.
Sejak bulan Juni lalu ketika perhatian market masih ke krisis hutang Yunani, indeks China sudah menunjukan tanda-tanda kejatuhan, intervensi pemerintah china sempat berhasil menenangkan market, namun dengan berjalannya waktu tanda-tanda China sedang dalam masa krisis terus bermunculan, dimulai dengan report penurunan export, dan terakhir devaluasi Yuan. Indeks China juga secara perlahan kembali bergerak turun meskipun sudah di intervensi besar-besaran oleh pemerintahnya. Minggu depan kemungkinan indeks China bisa turun ke bawah supportnya di 3400, jika hal tersebut terjadi berarti indeks China sudah berada di bawah level terendahnya bulan Juni lalu ketika pemerintah belum melakukan intervensi. Singkatnya intervensi ratusan Milyar Yuan ke stock market pun tidak berhasil menahan penurunan indeks China.
Kejatuhan Dow Jones ikut mendorong penurunan lanjutan harga minyak bumi dunia pada hari Jumat, harga OIL sempat turun ke bawah $40 dollar per barrel pada perdaganan jumat, jika dilihat grafiknya, penembusan level psikologis tersebut hanya tinggal menunggu waktu saja, kondisi beberapa bulan terakhir, dan ancaman kebangkrutan negara-negara penghasil oil dunia tetap tidak dapat menghentikan perang supply minyak bumi dunia, konflik yang kemungkinan dapat terus mendorong kejatuhan harga minyak dunia.
Di sisi lain banyak pihak percaya kalau penurunan harga komoditas sebenarnya baik untuk membantu menggenjot pertumbuhan ekonomi dunia, namun tentunya hal ini adalah berita buruk untuk saham-saham dan negara yang menggantungkan pendapatannya pada penjualan komoditas, terutama batubara yang bahkan sudah mengalami krisis sebelum harga minyak mengalami penurunan.
Jika kita melihat penurunan IHSG bulan Agustus ini, penurunan yang saat ini terjadi bahkan lebih mengerikan dibandingkan dengan penurunan yang terjadi di bulan April dan Mei lalu. Semakin dalam kejatuhan IHSG, buttom dari IHSG justru semakin sulit untuk diprediksi, secara technical peluang IHSG bergerak di bawah level 4000 terlihat cukup besar. Satu hal lagi yang perlu kita khawatirkan, ketika indeks dunia mengalami masalah, maka investor umumnya akan memilih saham-saham atau negara-negara dengan resiko yang lebih rendah. Dalam kondisi ini Indonesia berada dalam posisi yang kurang menguntungkan, karena Indonesia sudah berada dalam masalah dan mulai ditinggalkan investor asing jauh sebelum indeks dunia bergerjolak. Meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dunia, dan belum terlihatnya hasil nyata dari berbagai project pemerintah membuat kondisi IHSG akan semakin rapuh jika indeks dunia terus mengalami penurunan.
TABLE ROWS HERE
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market