Apa yang terjadi dalam pergerakan IHSG kemarin ? Bagi para investor yang melihat dari sudut pandang fundamental tentunya tidak melihat adanya hal special dari pergerakan IHSG kemarin. Tidak ada keributan di dalam negeri, tidak ada berita perang dagang yang terbaru, dan pergerakan indeks dunia pun tampak baik-baik saja. IHSG pun terlihat baik-baik saja.
Namun tahukah anda dalam perdagangan kemarin ada 13 saham yang secara tiba-tiba terjun bebas harganya dan sampai mengenai batas auto reject bawah-nya.
Seperti anda lihat pada list saham di atas, saham-saham dalam list saham di atas semuanya masuk kategori saham gorengan, dan semuanya terjun bebas harganya. Pertanyaannya apa yang terjadi di saham-saham tersebut ? Apakah kemarin ada sesuatu yang terjadi sehingga ke 13 perusahaan tersebut secara bersamaan terancam kelangsungannya, turun penjualannya, atau tergerus profitnya ? Kemungkinan besar tidak !
Karena sebagian dari kita tentunya sudah tahu bahwa di bursa kita paling hanya 10% saham yang digerakan ‘sesuai’ dengan fundamentalnya, dan saham-saham yang masuk dalam list tersebut hampir semua diatur pergerakannya oleh investor asing.
Sementara untuk 90% saham lainnya di bursa kita digerakan oleh Bandar Lokal, jadi tidak heran saham-saham tersebut bisa naik turun setiap hari secara luar biasa tanpa terjadi apa pun di perusahaannya, karena memang di bursa kita tidak ada satupun peraturan yang mengatur pergerakan Bandar Saham. Jadi Bandar bisa memiliki kebebasan penuh untuk menaik-turunkan harga saham sesuka hati mereka. Bagi anda yang sudah lama berkecimpung di bursa saham tentunya sudah mengetahui pasti tentang realita ini, dan menyadari bahwa this is part of the game.
Kembali ke kondisi market kemarin, kita tahu apa yang terjadi di perusahaan umumnya tidak berdampak secara langsung terhadap pergerakan harga saham. Harga saham bisa terbang tinggi, atau terjun bebas tanpa ada sesuatu yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Namun di sisi lain apa yang terjadi pada Bandar Saham yang bersangkutan dapat memberikan dampak langsung pada saham yang mereka kendalikan.
Kita tentunya belum lupa tentang krisis yang dialami Thanos beberapa waktu yang lalu, yang membuat beliau memutuskan untuk membanting semua saham yang di bandarinya ke 50 hanya dalam waktu kurang dari 1 minggu. Dan seminggu terakhir marak pemberitaan tentang salah satu asset management besar yang konon sedang terkena krisis karena banyak memegang saham-saham gorengan dalam portfolio yang dikelolanya.
Jujur kami tidak mengikuti apa yang terjadi di balik krisis yang dihadapi oleh Asset Management kenamaan tersebut, namun bahkan sebelum merebaknya pemberitaan tersebut, memang ada banyak rumor-rumor kurang enak yang terjadi di balik layar.
Well tentunya berita-berita yang kami dengar tersebut tidak bisa kami share di forum umum seperti ini, namun berita-berita tersebut bisa kami simpulkan dengan satu kalimat sederhana: “Saat ini ada banyak Bandar Lokal yang sedang dalam kondisi kurang Happy.”
Apa alasannya tentunya tidak bisa kami share, namun bagi anda yang mengikuti pembahasan-pembahasan di Channel Telegram dan website kami tentunya sudah mengetahui bahwa di awal bulan November lalu, kami berkomitmen untuk tidak membahas pergerakan yang sedang dilakukan oleh Thanos di semua saham yang dibandarinya.
Di awal minggu lalu kami bahkan secara terpaksa membatalkan pelaksanaan Gathering Khusus Alumni Bandarmologi, yang rencananya mau membahas tentang “The Secret Behind a Rise of Multibagger Stock” karena ada pihak yang menyatakan keberatannya, dan kami hanya mengatakan gathering tersebut baru bisa kami adakan lagi setelah kondisi lebih kondusif.
Memang sebagai investor ritel kami sadar bahwa tidak banyak yang bisa kami lakukan untuk membuat Bandar kembali ‘happy’ dan kembali ber-aktivitas secara normal di bursa kita.
Jadi kami hanya bisa melakukan apa yang kami anggap bisa membantu, itu sebabnya jika anda membaca pembahasan kami 1 bulan terakhir, anda akan menyadari bahwa hampir semua pembahasan di fokuskan untuk menekankan pentingnya peran Bandar di bursa saham kita.
Jika dalam beberapa bulan sebelumnya pembahasan kami banyak meng-highlight tentang kehebatan bahkan ‘kekejaman’ bandar dalam menjebak investor ritel di berbagai saham yang sedang hot.
Dalam 1-2 bulan terakhir kami lebih fokus untuk meng-edukasi investor ritel supaya bisa lebih ‘respect’ terhadap sosok Bandar yang mengatur pergerakan harga saham. Karena terlepas kami tahu bahwa ada banyak investor ritel yang mengalami kerugian karena gagal menunggangi pergerakan Bandar, namun akan lebih banyak lagi yang akan dirugikan jika Bandar sedang marah, atau sedang mengalami krisis seperti saat ini.
Karena pada akhirnya semua investor ritel bebas melakukan apa yang anda anggap terbaik untuk anda, kalau anda ingin trading saham yang sesuai dengan fundamentalnya, yang pergerakan Bandarnya tidak extreme, anda tentunya tahu ada saham BBCA. Saham yang selama 5 tahun terakhir selalu naik, jadi tidak peduli anda menggunakan analisa technical, fundamental, atau Bandarmologi, selama analisa tersebut diterpakan di saham BBCA dalam 5 tahun terakhir, tentunya anda akan selalu untung.
Namun jika anda bukan tipe investor yang suka membeli saham BBCA, dan ingin fokus di 90% saham lainnya, yang setiap hari menari-nari di running trade, sudah sewajarnya anda mensyukuri keberadaan Bandar-Bandar Lokal di bursa kita yang setiap hari ber-aktivitas di market. Kalau anda bisa menunggangi pergerakan Bandarnya dengan baik, bahkan perusahaan abal-abal yang tidak kita kenal sama sekali pun, bisa memberikan kita keuntungan yang besar.
Jadi satu hal yang bisa kami share untuk saat ini, berhati-hatilah dengan kemungkinan berlanjutnya ‘kemarahan’ Bandar terutama di saham-saham Gorengan yang dibandari orang lokal. Karena orang yang sedang tidak happy akan lebih mudah marah. Dan orang yang marah biasanya tidak fokus pada keuntungan, dan itu bisa berdampak pada dibantingnya saham-saham sesuka mereka seperti yang kita lihat beberapa minggu terakhir. Dan tentunya karena murni turun karena kemarahan Bandar, penurunan tersebut umumnya tidan memberikan tanda-tanda sebelumnya, baik secara fundamental ataupun technical.
Jadi kalau anda mau cari aman, mungkin ada baiknya untuk menjauhi dulu saham-saham gorengan untuk sementara, karena pergerakan harganya bisa lebih extreme dari biasanya, dan jika krisis yang sedang terjadi terus memanas, bukan mustahil akan ada saham-saham yang bisa ditinggalkan Bandarnya untuk beberapa waktu kedepan.
Semoga saja artikel ini pun tidak membuat Bandar semakin marah…
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
11 comments
Artikel mabok..bandar marah karena semua investor pada gak mau cut loss dan semua nunggu harga saham naik..bukan saham gorengan yang hancur,saham bluechip pun pada lagi berjatuhan..maksudnya jangan masuk ke saham gorengan dulu,tapi masuk ke saham blue chip dulu supaya investor lokal kena dua kali karena blue chip mau dihajar habis2an harganya?? Saran yang bagus untuk semua investor,saat ini jauhi dulu beli saham apapun..karena bandar lagi mau jualan saham mereka baik saham gorengan maupun bluechip..ini baru benar..
Kalau saham blue chip sedang diguyur Bandar/Asing sih sudah dibahas CTS dari tengah tahun, dan sekareng IHSG juga sudah turun dalem.
Kadang-kadang haters itu lucu, CTS bilang Asing jualan, IHSG bakal turun, CTS di bully dimana-mana karena dibilangnya nebar FEAR. Sekarang pada nyangkut baru pada diem.
CTS bilang hati-hati bandar lokal bakal marah, dibilang CTS pro bandar. Sekarang bandarnya sudah ngamuk dan saham-saham gorengan terjun bebas tetep aja CTS yang salah.
Yang tabah yaa, temen-temen dari CTS.
Kalo ritel pinter, udah lama berenti jadi korban Bandar.
Semangat terus !!
UP
Tes
Bandar lokal emang sensi… Kadang selon sampe bikin arb barengan… but… kalo ga ada bandar bursa bakalan sepi, mau menari dg siapa..?? Ayo om happy lagi
Bingungnya BEI tidak mensuspend saham 2x ini pada 3 hari pertama ARB yang Sudah terjadi sejak Minggu Lalu
Pada dasarnya bila ritel untung, bandar akan marah. Ritel rugi hingga 90%, bandar akan berpesta. Ritel untung, keuntungan bandar berkurang, kemarahan bandar akan tercemin dari pergerakkan harga.
Jadi ritel tidak boleh untung, karena pada dasarnya jumlah uang tidak bertambah, hanya terjadi perpindahan tangan saja.
Apakah begitu?
Gathering Online diundur karena ada yang keberatan malah meyakinkan saya bahwa harga saham di Bursa Saham digerakkan oleh orang2 tertentu apapun namanya itu.
Gagal Bayar saham jadi pada di force sell saham-saham yang ada dalam portofolio nya. Efek berantai, belum tahu kapan berakhir. Pertama Thanos, lalu reksadana, minggu lalu bandar DEAL group. Semua mengandalkan T0 (Fasilitas yg di kasih broker dimana bandar jual hari ini di reguler dan dapat dana langsung hari ini juga). Ketika broker2 pada sekarat nutupin gagal bayar saham2 ini, otomatis dana untuk fasilitas T0 nya jadi berkurang. Dan ini membuat kelanjutan pembayaran di saham gorengan lain terancam. Waspadai saham gorengan yang masuk transaksi terbesar tiap harinya. Hampir 100% mereka pakai metode T0 ini untuk bertahannya. Jika T0 di stop, hancurlah saham2nya.
hmm mungkin bandarnya mau nyambut windres
Secara garis besar CTS “benar” koq. Masalahnya secara detail day-to-day pergerakan harga saham (proses mark up / mark down dan akumulasi / distribusi) ya terserah operator bandar nya. Juga faktor utama penggerak bursa yaitu Likuiditas (flow management para bandar) sering juga terganggu atau macet, entah sengaja atau “tidak sengaja” (karena pecah kongsi misalnya, atau ‘ketahuan’ pihak otoritas financial-engineering nya).