Pasca kemenangan pasangan Anies – Sandi dana asing kembali banyak masuk ke bursa kita, dalam 3 hari perdagangan setelah pengumuman hasil Quick Count dana asing sudah masuk ke bursa sebesar 2.5 Triliyun. Masuknya dana asing tersebut membuat IHSG pun mulai menyusul naik dan saat ini sudah kembali mendekati level tertingginya sepanjang sejarah.
Kita tentunya masih ingat indeks kita mengalami pelemahan pasca pemungutan suara, hal ini membuat banyak pihak mengartikan bahwa para pemain besar khawatir dengan kondisi Geo-Politik di dalam negeri menjelang Pilkada Putaran kedua.
Masuknya dana asing pasca pilkada membuat banyak pihak percaya bahwa pasangan Anies-Sandi memang sejak awal diinginkan oleh Investor Asing untuk menjadi pemimpin Jakarta dalam 5 tahun kedepan. Namun pada kenyataannya sebenanya yang terjadi jauh lebih complex dari itu.
Jika kita mempelajari lebih mendetail meskipun IHSG mengalami koreksi seminggu terakhir menjelang pemungutan suara, namun dalam koreksi tersebut tidak terlihat adanya aliran outflow dana asing dari bursa kita. Dalam kondisi normal turunnya indeks yang tidak disertai dengan keluarnya dana asing selalu merupakan peluang untuk melakukan buy on weakness, namun tidak banyak yang cukup berani memanfaatkan momentum tersebut minggu lalu karena takut akan mengambil resiko menjelang Pilkada Putaran kedua.
Namun dengan melihat IHSG dari sudut pandang Foreign Flow kita dapat melihat apa yang sedang dipikirkan para pemain besar penggerak IHSG, berikut ini beberapa poin yang bisa kita pelajari dalam membaca pergerakan IHSG sebelum dan sesudah pemungutan suara dari Pilkada DKI yang lalu.
KOREKSI IHSG TERJADI DI MASA TENANG
Jika kita mempelajari timing penurunan IHSG, kita bisa melihat koreksi IHSG tidak terjadi sejak awal masa kampanye putaran kedua ketika berbagai proses kampanye terjadi, pada periode tersebut IHSG justru mengalami kenaikan cukup signifikan disertai dengan inflow besar-besaran di bursa kita.
Dan meskipun IHSG mengalami koreksi yang cukup besar di masa tenang menjelang Pilkada tidak terjadi outflow dana asing, artinya tidak ada kepanikan investor asing menjelang pemungutan suara. Bahkan di hari terakhir sebelum libur Pilkada, investor asing tercatat dalam posisi inflow.
SPEKULASI ASING MENJELANG PEMUNGUTAN SUARA ?!
Melihat masuknya dana asing menjelang pemungutan suara membuat kita berpandangan bahwa
Pertama, masuknya dana asing berarti investor asing dalam kondisi optimis Paslon pilihan mereka akan menjadi pemenang dalam pilkada, itu sebabnya mereka memutuskan untuk melakukan akumulasi sambil berspekulasi sebelum pemungutan suaran. Namun sulitnya memprediksi siapa yang akan menang sampai detik-detik terakhir menjelang pemungutan suara, dan juga masih melekatnya ‘trauma’ pasca Brexit dan Pilpres US, dimana hasil survey ternyata salah memprediksi pemenang. Hal ini membuat kecil kemungkinan Asing memang sudah sangat yakin kalau pasangan Anies – Sandi yang akan menang.
Sejak awal kami memang lebih percaya alasan dibalik masuknya dana asing yang membuat IHSG terus membuat NEW HIGH sepanjang bulan Maret, didorong oleh optimime akan diberikannya investment grade oleh S&P dan bukan optimisme terhadap hasil dari Pilkada.
Artinya sejak awal Investor Asing sepertinya tidak terlalu khawatir akan siapa pun yang akan terpilih sebagai Gubernur DKI, selama semuanya berjalan dengan aman, maka asing tetap akan mempertahankan outlook dan strateginya di IHSG menjelang diumumkannya rating S&P.
Related: Jika anda tertarik mempelajari tentang ilmu yang mendalami pergerakan Investor Asing di bursa kita, anda bisa mempelajarinya dalam WORKSHOP FOREIGN FLOW Akhir Tahun yang akan diadakan di MEDAN (23/9), JAKARTA (14/10), SURABAYA (21/10), dan secara ONLINE. Info lengkapnya bisa dilihat disini.
PASLON PILIHAN INVESTOR ASING
Jika berbicara dengan mengenai Paslon mana yang lebih diharapkan investor asing akan menang. Selama berada di Amerika Serikat dalam 2 minggu terakhir saya memiliki kesempatan untuk berbincang-bincang mengenai pandangan beberapa investor di Amerika Serikat mengenai kondisi Indonesia. Saya juga sempat berbincang-bincang dengan adik saya yang merupakan Risk Analyst di Barclays salah satu yang merupakan investment banking terkuat di dunia saat ini.
Dari berbagai diskusi yang saya lakukan selama di Amerika Serikat dalam 2 minggu terakhir bisa saya simpulkan pandangan investor asing mengenai Indonesia sampai saat ini sangat baik, dan mereka puas dengan kinerja pemerintah sejauh ini, saya mendengar nama Jokowi dan Sri Mulyani beberapa kali di ’mention’ namun nama Ahok atau Anies sama sekali tidak pernah muncul.
Meskipun memang saya tidak punya kesempatan berbicara dengan para pengambil keputusan di Investment Banking, namun saya bisa menyimpulkan bahwa outlook investor asing terhadap Indonesia masih sangat positif, dan mereka ‘excited’ dengan apa yang sedang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir.
Kalau diterjemahkan pada pilkada Jakarta saat ini, artinya investor asing ingin apa yang terjadi di Indonesia atau di
Jakarta saat ini tetap berlangsung sesuai rencana, jadi kemungkinan mereka akan lebih senang jika pasangan Ahok – Djarot yang akan menang.
Namun melihat reaksi investor asing pasca pengumuman hasil putaran pertama, kita juga tidak melihat ada kekhawatiran yang besar jika pasangan Anies-Sandi yang menang.
KENAPA IHSG MENGALAMI KOREKSI MENJELANG PILKADA ?!
Menurut kami alasan di balik turunnya IHSG, sepenuhnya merupakan strategi asing, yang sudah sesuai dengan Teori Foreign Flow yang mengatakan :
“dalam setiap trend bullish yang kuat akan ada masa-masa dimana IHSG mengalami koreksi namun investor asing tidak melakukan penjualan, tujuannya supaya mereka bisa melanjutkan proses akumulasi mereka di harga yang lebih rendah, dan mengendalikan psikologi market supaya tidak terjadi Euphoria dimasa akumulasi yang sedang terjadi.”
Dan ketidakpastian mejelang Pilkada adalah momentum yang ideal untuk menjalankan strategi untuk menurunkan IHSG, dan karena Investor Asing tidak melihat ada implikasi yang perlu dikhawatirkan dari Pilkada DKI maka mereka memilih memanfaatkan momentum ini untuk mempermulus strategi besar mereka menyambut pengumuman rating S&P.
Kalaupun pemenang Pilkada tidak sesuai dengan yang mereka harapkan, maka masih periode cukup panjang sampai hasil dari Pilkada tersebut akan memberikan dampak pada perekonomian Nasional atau Jakarta.
Jadi masih banyak waktu untuk mereka meng-adjust strategi mereka untuk merespon perubahan kepemimpinan tersebut. Untuk sementara mereka masih akan terus focus pada perkembangan rating S&P yang implikasinya jauh lebih besar dalam jangka pendek.
EFEK DARI RATING INVESTMENT GRADE S&P UNTUK IHSG
Jika rating BBB- jadi diberikan oleh lembaga rating S&P di bulan Mei ini mengikuti Fitch, Moody’s (ketiga lembaga ini menguasa mengisi pangsa pasar industri pemeringkat efek sebesar 95% ) maka 3 lembaga rating dunia ‘sepakat’ memasukan Indonesia dalam kategori ‘Lower Investment Grade’.
Goldman Sach memprediksi berita ini berpotensi membawa arus modal masuk ke Indonesia sebesar 5 Miliar Dollar Amerika, yang datang dari Jepang (dari dana pensiun Jepang yang disebut – sebut sebagai dana pensiun terbesar di dunia). Selama ini dana Pensiun ini belum bisa masuk karena terbentur kebijakan harus sepakatnya 3 perusahaan pemeringkat efek, memberikan Investment Grade untuk Indonesia. Dari informasi yang kami dapat, salah satu petinggi di BEI juga mengemukakan alasan yang sama pasca bertemu dengan para investor kelas kakap di Jepang.
Selain Jepang tentu ada akan lagi peluang dana-dana segar dari negara lainnya untuk masuk ke bursa kita, jika Investment Grade jadi diberikan. Apalagi mengingat IHSG adalah indeks dengan kinerja terbaik dunia dalam 10 tahun terakhir.
Di awal saham-saham Blue Chip kemmungkinan menjadi sasaran utama pembelian investor asing yang baru, saham-saham perbankan dan saham-saham seperti TLKM, ASII kemungkinan menjadi sasaran utama dana-dana asing yang baru datang. Tidak heran saham-saham tersebut terus diborong oleh investor asing (yang sudah beroperasi di Indonesia saat ini) dalam beberapa bulan terakhir, setelah semakin menguatnya peluang dari pemberian investment grade.
Efek dari Investment Grade ini dipercaya akan akan jauh lebih besar efeknya daripada efek kemenangan pasangan Anies – Sandi di Pilkada DKI minggu lalu.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market