Salam semuanya, sepanjang minggu depan saya mencoba untuk berinteraksi dengan teman-teman untuk membahas pergerakan 3 saham pilihan yang sebelumnya dipilih oleh rekan-rekan anggota Group Warung Saham di facebook.
Saya mencoba menggunakan cara analisis yang sesederhana mungkin berikut penjelasannya supaya bisa dijadikan bahan pembelajaran juga bagi mereka yang sama sekali belum mengenal Technical Analysis.
Ini bukanlah rekomendasi, melainkan hanya study case, jadi mohon tidak dijadikan sebagai bahan pertimbangan investasi anda.
CASE STUDY 1 : INCO
INCO berada dalam masa konsolidasi, namun dengan sedikit kecenderungan menguat (channel / 3 garis dalam kondisi menanjak)
Feeling saya saham ini hanya sedang menunggu, kondisi IHSG yang kondusif untuk break resistance di 4.950 – 5.000. Memang sudah sedikit terlambat untuk membeli karena harganya sudah berada di kisaran upper band dan upper channel, dan berpotensi untuk terjadi koreksi.
Namun jika anda yakin IHSG akan memulai trend bullishnya dalam waktu dekat, saham ini menarik untuk dikoleksi karena berada di posisi 50-50 (target dan stop lossnya sama besar), target pertama 5.000 dan stop loss 4.800.
Dan jika IHSG kembali terkoreksi saham ini sangat menarik untuk diperhatikan, karena saham ini sudah terbukti tahan banting terhadap koreksi IHSG beberapa minggu terakhir.
CASE STUDY 2 : BJBR
Seperti kita ketahui BJBR sedang ada dalam trend bearish, menurut saya saham ini belum layak untuk spec buy, karena meskipun tekanan jual sudah mulai berkurang (harga sudah tidak turun lagi), tapi minat beli juga belum terlihat (volume terus berkurang).
Satu-satunya hal menarik menurut saya pribadi adalah saham ini sudah mulai “dilupakan” oleh para investor retail. Dalam keadaan seperti ini harga lebih mudah “dikendalikan” oleh market maker, baik untuk di mark down atau bahkan dikoleksi diam-diam.
Saran saya speculative buy baru menarik untuk dilakukan jika harga menembus garis down trendnya (garis merah) kurang lebih di harga (1.180-1.200), dengan stoploss jika turun kebawah di harga penutupan terendah (1.120). Saya masih menyarankan strategi hit and run selama harga masih berada di dalam garis down tren channel ( 3 garis turun).
CASE STUDY 3 : BLTA
BLTA merupakan saham yang memiliki performance yang baik dalam 2 bulan terakhir, selain itu saham ini juga menarik karena harganya yang masih terkoreksi kurang lebih 50% dari harga tertingginya tahun lalu, dan sudah berada di trend bullish jangka menengah.
Saat ini sudah banyak sekali orang yang membicarakan saham ini, sangat berbeda ketika beberapa trader berpengalaman mulai menangkap “sinyal beli” ketika masih berada di kisaran 290-300. Bagi saya pribadi “ribut-ribut” seperti sekarang bukanlah pertanda yang baik untuk saham apa pun, karena bisa dimanfaatkanoleh orang-orang tertentu.
Secara technical saham masih berada dalam masa konsolidasi, hal ini bisa merupakan tanda bahwa Market Maker sedang mengakumulasi atau juga sebaliknya. Saran saya masih melakukan BOW untuk saham ini selama harga masih bergerak di kisaran 3 garis biru.
Happy Trading dan Happy Cuan All
Argha J Karo Karo
PS : Jika anda berkenan tolong berikan rating untuk artikel ini dengan cara memilih jumlah bintang di atas. Terima Kasih
follow my twitter @ArghaJKaroKaro
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
3 comments
Terima kasih atas pendangannya Pak Argha, Tenichal C. sangat sederhana dan mudah dipahami, kalau bisa usul tolong tambahkan RSI,KD dan MACD. sehingga kawan2 bisa lebih mudah memahami kapan harus masuk dan kapan harus keluar.( maaf pak Argha ini hanya saran saya, semoga Blog ini bertambah mantap dan membaea manfaat bagi kita semua). salam Sukses Pak Argha dan All.
Saya pilih blta yg bakal naek lbh mantap,inco too many resist d 5000, gagal d test berkali2 jd potensi. Koreksi.
Bjbr dlm downtrend, too risky, blta resist terkuat ada d 395-400, tembus baru mantab,semoga jg ga turun d ma20. Bow d 350- 355 cut loss bila tembus 340.
nice info and update